Kronologi Turunnya Wahyu kepada Nabi Muhammad SAW

Jum'at, 11 Oktober 2019 - 05:01 WIB
Kronologi Turunnya Wahyu kepada Nabi Muhammad SAW
Kronologi Turunnya Wahyu kepada Nabi Muhammad SAW
A A A
Kehidupan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) sejak lahir hingga wafat memiliki keistimewaan yang tak dimiliki oleh makhluk apapun di dunia. Kali ini kita membahas tentang kronologi turunnya wahyu dari Allah 'azza wa jalla kepada Baginda Nabi Muhammad SAW .

Allah Ta'ala memuliakan beliau dengan nubuwwah dan risalah yang diemban dalam dua periode yaitu periode Mekkah selama lebih kurang 13 tahun. Sedangkan periode Madinah berlangsung selama 10 tahun penuh.

Ketika usia beliau 40 tahun (usia yang melambangkan kematangan), Allah menghendakinya dan memberi kemuliaan berupa pengangkatan sebagai Nabi. Beliau menerima wahyu pertama dari Allah melalui Malaikat Jibril yang membawa beberapa ayat Alqur'an.

Bagaimana kronologi dan proses turunnya wahyu kepada Nabi Muhammad SAW? Apa saja tanda-tanda turunnya wahyu itu? Berikut ulasan Syeikh Shafiyyur-Rahman Al-Mubarakfury dalam Sirah Nabawiyah yang bersumber dari Kitab Ar-Rahiqul Makhtum.

Menurut Ibnul Qayyim, ada 7 kronologi turunnya wahyu kepada Nabi Muhammad SAW:

1. Berupa Ar-Ru'ya Ash-Shaadiqah (mimpi yang benar).
Ini merupakan permulaan turunnya wahyu kepada Nabi Muhammad SAW.

2. Berupa sesuatu yang ditimbulkan oleh Malaikat terhadap rau' (hati yang ketakutan, akal) dan hatinya tanpa dapat melihatnya.
Hal ini sebagaimana sabda Nabi SAW: "Sesungguhnya Ruhul Qudus (Malaikat Jibril 'alaihissalam) mengembuskan ke dalam hatiku (diliputi ketakutan) bahwa jiwa tidak akan mati hingga disempurnakan rizki baginya. Oleh karena itu, bertakwalah kalian kepada Allah, berindah-indahlah dalam meminta serta janganlah keterlambatan rizki atas kalian mendorong kalian untuk memintanya dengan cara melakukan maksiat kepada-Nya, karena sesungguhnya apa yang ada di sisi Allah tidak akan didapat kecuali dengan berbuat ta'at kepadaNya".

3. Berupa Malaikat yang Berwujud Laki-laki.
Malaikat mengajak beliau berbicara hingga mengingat dengan jelas apa yang dikatakan kepadanya. Dalam urutan ini, terkadang para sahabat melihat malaikat tersebut.

4. Berupa Bunyi Gemerincing Lonceng yang Datang kepada Beliau.
Peristiwa ini merupakan pengalaman paling berat bagi beliau, dimana Malaikat memakai cara ini hingga membuat keningnya mengerut bersimbah peluh. Ini terjadi di hari yang amat dingin. Demikian pula, mengakibatkan onta beliau duduk bersimpuh ke bumi apabila beliau menungganginya. Pernah juga wahyu datang seperti kondisi itu saat paha beliau ditaruh di atas paha Zaid bin Tsabit. Seketika itu Zaid merasakan berat sehingga hampir saja remuk.

5. Berupa Malaikat dalam Bentuk Aslinya yang Dilihat Langsung oleh Nabi.
Lalu diwahyukan kepada beliau beberapa wahyu yang dikehendaki oleh Allah. Peristiwa ini dialami oleh beliau sebanyak dua kali sebagaimana disebutkan oleh Allah dalam Surat An-Najm.

6. Berupa Wahyu yang Disampaikan saat Beliau Berada di Atas Langit pada Malam Mi'raj.
Di antara wahyu itu adalah perintah diwajibkannya salat dan lainnya.

7. Berupa Kalamullah kepada beliau tanpa perantaraan Malaikat sebagaimana Allah berbicara kepada Nabi Musa.
Peristiwa seperti ini terjadi dan diabadikan berdasarkan nash Alqur'an. Sedangkan terhadap Nabi SAW terjadi dalam hadits yang berbicara tentang Isra'.
Sebagian para ulama menambah urutannya menjadi delapan, yaitu Allah berbicara langsung kepada beliau tanpa hijab. Namun, hal ini merupakan permasalahan khilafiyah oleh ulama Salaf dan Khalaf.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3219 seconds (0.1#10.140)