Hadis yang Membahas Isra Miraj, Salah Satunya dari Anas Bin Malik

Rabu, 15 Februari 2023 - 14:42 WIB
loading...
Hadis yang Membahas Isra Miraj,  Salah Satunya dari Anas Bin Malik
Banyak Hadis yang membahas isra miraj. Foto/Ilustrasi: suara muhammadiyah
A A A
Hadis yang membahas isra miraj banyak diriwayatkan oleh para sahabat Nabi Muhammad SAW . Hadis yang paling populer adalah dari Anas bin Malik ra, Abu Dzar , Malik bin Sha’shaah, Ibnu ‘Abbas, Jabir, dan banyak lagi.

Ibnu Katsir saat menafsirkan Surat Al-Isra ayat 1 menukil beberapa hadis tersebut, terkait dengan peristiwa isra, salah satunya hadis dari Anas bin Malik yang diriwayatkan Imam Muslim, Imam Ahmad, Imam Abu Daud, dan lainnya dari berbagai jalur.



Berikut hadis yang dari sahabat Anas ibnu Malik ra tersebut:

Imam Abu Abdullah Al-Bukhari mengatakan, telah menceritakan kepadaku Abdul Aziz ibnu Abdullah, telah menceritakan kepada kami Sulaiman (yakni Ibnu Bilal), dari Syarik ibnu Abdullah yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar sahabat Anas ibnu Malik menceritakan malam hari yang ketika itu Rasulullah SAW mengalami Isra dari Masjid Kakbah (Masjidil Haram).

Disebutkan bahwa ada tiga orang datang kepadanya sebelum ia menerima wahyu, saat itu ia (Nabi SAW) sedang tidur di Masjidil Haram. Orang pertama dari ketiga orang itu berkata, "Yang manakah dia itu?"

Orang yang pertengahan menjawab, "Orang yang paling pertengahan dari mereka. Dialah orang yang paling baik." Orang yang terakhir berkata, "Ambillah yang paling baik dari mereka." Hanya itulah yang terjadi malam tersebut.

Nabi SAW tidak melihat mereka, hingga mereka datang kepadanya di malam lainnya menurut penglihatan hatinya; sedangkan matanya tertidur, tetapi hatinya tidak tidur. Demikianlah halnya para nabi, mata mereka tidur, tetapi hati mereka tidak tidur.

Mereka tidak mengajak beliau bicara, melainkan langsung membawanya, lalu membaringkannya di dekat sumur zamzam, yang selanjutnya urusannya ditangani oleh Malaikat Jibril yang ada bersama mereka.



Ke­mudian Jibril membelah bagian antara tenggorokan sampai bagian ulu hatinya, lalu ia mencuci isi dada dan perutnya dengan memakai air zam­zam.

Ia lakukan hal ini dengan tangannya sendiri sehingga bersihlah bagian dari tubuh Nabi SAW. Kemudian Jibril membawa sebuah piala emas yang di dalamnya terdapat sebuah wadah kecil terbuat dari emas, wadah itu berisikan iman dan hikmah.

Lalu Jibril menyisihkannya ke dalam dada dan kerongkongannya serta menutupkan bedahannya. Setelah itu Jibril membawanya naik ke langit pertama. Jibril mengetuk salah satu pintu langit pertama, maka malaikat penghuni langit pertama bertanya, "Siapakah orang ini?" Jibril menjawab, "Saya Jibril." Mereka bertanya, "Siapakah yang bersamamu?" Jibril menjawab, "Orang yang bersamaku adalah Muhammad." Mereka bertanya, "Apakah ia telah diutus untuk menghadap kepada-Nya?" Jibril menjawab "Ya." Mereka berkata, "Selamat datang untuknya."

Semua penduduk langit pertama menyambut gembira kedatangannya. Para penduduk langit tidak menge­tahui apa yang diinginkan oleh Allah di bumi hingga Allah sendiri yang memberitahukan kepada mereka. Nabi SAW bersua dengan Adam di langit yang pertama, dan Malaikat Jibril berkata kepadanya, "Ini adalah bapakmu Adam." Maka Nabi SAW mengucapkan salam kepada Adam, dan Adam menjawab salamnya seraya berkata, "Selamat datang, wahai anakku, sebaik-baik anak adalah engkau."

Di langit pertama itu Nabi SAW tiba-tiba melihat ada dua buah sungai yang mengalir. Maka ia bertanya, "Hai Jibril, apakah nama kedua sungai ini?" jibril menjawab, "Kedua sungai ini adalah Nil dan Eufrat, yakni sumber keduanya."

Jibril membawanya pergi ke sekitar langit itu. Tiba-tiba Nabi SAW melihat sungai lain. Yang di atasnya terdapat sebuah gedung dari mutiara dan zabarjad. Maka Nabi SAW menyentuhkan tangannya ke sungai itu, ternyata baunya sangat wangi seperti minyak kesturi.

Lalu ia bertanya, "Hai Jibril, sungai apakah ini?" Jibril menjawab, "Ini adalah Sungai Kausar yang disimpan oleh Tuhanmu buat kamu."



Jibril membawanya naik ke langit yang kedua, maka para malaikat (penjaga langit kedua) mengatakan kepadanya pertanyaan yang sama seperti pertanyaan yang dilontarkan oleh penjaga langit pertama, "Siapa­kah orang ini?" Jibril menjawab, "Saya Jibril." Mereka bertanya, "Siapa­kah yang bersamamu?" Jibril menjawab, "Muhammad." Mereka bertanya, "Apakah dia telah diperintahkan untuk menghadap kepada-Nya?" Jibril menjawab, "Ya." Mereka berkata, "Selamat atas kedatangannya."

Kemudian Jibril membawanya naik ke langit yang ketiga, dan para penjaganya mengatakan kepadanya pertanyaan yang semisal dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh malaikat penjaga langit yang kedua. Jibril membawanya lagi naik ke langit yang keempat.
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3276 seconds (0.1#10.140)