Inilah Rahasia Kesabaran Imam Bukhari
A
A
A
Salah satu ciri mukmin sejati adalah bersabar ketika ia dalam kesulitan ataupun dicela orang lain. Sabar memiliki kedudukan tinggi di sisi Allah Ta'ala.
Sebagaimana firman-Nya dalam Alqur'an: "Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (Al-Baqarah: 153)
Di ayat lain, Allah Ta'ala berfirman: "...Sesungguhnya, hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas." (QS. Az-Zumar: 10)
Pimpinan Ponpes As-Shidqu Kuningan Habib Quraisy Baharun menceritakan kesabaran seorang ulama besar berjuluk Amirul Mukminin fil Hadits, Muhammad bin Isma'il atau dikenal dengan Imam Bukhari rahimahullah (810-870). Tidak terhitung fitnah dan cela yang dialami Imam Bukhari dalam perjalanan dakwahnya.
Beliau tidak membalas atau setidaknya mengangkat tangan lalu berdoa agar Allah membalas mereka. Hal ini menggugah rasa penasaran banyak orang dan akhirnya terlemparlah sebuah pertanyaan.
"Mengapa engkau tidak pernah mendoakan keburukan terhadap orang-orang yang telah menzhalimi, menyakiti dan memfitnah dirimu?"
Beliau menjawab, 'Karena Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bersabarlah sehingga kalian dapat berjumpa denganku di telaga pada hari kiamat." (HR. Al-Bukhari)
Ternyata, cinta dan rindu untuk bertemu dengan sang Nabi-lah yang membuat beliau bertahan dan bersabar. Inilah rahasia kesabaran Imam Bukhari yang menggugah hati.
"Saudaraku, sudahkah kerinduan untuk bertemu dengan Rasulullah SAW membuat anda bertahan dan bersabar di tengah badai kehidupan?" kata Habib Quraisy.
Sebagaimana firman-Nya dalam Alqur'an: "Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (Al-Baqarah: 153)
Di ayat lain, Allah Ta'ala berfirman: "...Sesungguhnya, hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas." (QS. Az-Zumar: 10)
Pimpinan Ponpes As-Shidqu Kuningan Habib Quraisy Baharun menceritakan kesabaran seorang ulama besar berjuluk Amirul Mukminin fil Hadits, Muhammad bin Isma'il atau dikenal dengan Imam Bukhari rahimahullah (810-870). Tidak terhitung fitnah dan cela yang dialami Imam Bukhari dalam perjalanan dakwahnya.
Beliau tidak membalas atau setidaknya mengangkat tangan lalu berdoa agar Allah membalas mereka. Hal ini menggugah rasa penasaran banyak orang dan akhirnya terlemparlah sebuah pertanyaan.
"Mengapa engkau tidak pernah mendoakan keburukan terhadap orang-orang yang telah menzhalimi, menyakiti dan memfitnah dirimu?"
Beliau menjawab, 'Karena Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bersabarlah sehingga kalian dapat berjumpa denganku di telaga pada hari kiamat." (HR. Al-Bukhari)
Ternyata, cinta dan rindu untuk bertemu dengan sang Nabi-lah yang membuat beliau bertahan dan bersabar. Inilah rahasia kesabaran Imam Bukhari yang menggugah hati.
"Saudaraku, sudahkah kerinduan untuk bertemu dengan Rasulullah SAW membuat anda bertahan dan bersabar di tengah badai kehidupan?" kata Habib Quraisy.
(rhs)