Kenapa Membaca Al-Qur'an dengan Tartil? Ini Penjelasannya

Jum'at, 07 Februari 2020 - 20:16 WIB
Kenapa Membaca Al-Quran dengan Tartil? Ini Penjelasannya
Kenapa Membaca Al-Qur'an dengan Tartil? Ini Penjelasannya
A A A
Al-Qur'an adalah petunjuk dan rahmat untuk alam semesta. Umat Islam diperintahkan untuk membaca, mempelajari, mengamalkan dan mengajarkan Al-Qur'an . Salah satu ada adabnya adalah membacanya dengan tartil, sebagaimana firman Allah: "Dan bacalah Al-Qur'an itu dengan tartil." (QS. Al-Muzzammil: 4).

Sebenarnya ada 4 tingkatan membaca Al-Qur'an yaitu tahqiq, tartil, tadwir dan hadr. Namun, di sini kita akan mengulas cara membaca dengan tartil karena lebih utama sesuai pesan Al-Qur'an.

Banyak orang yang membaca Al-Qur'an , tetapi Al-Qur'an melaknatnya. Ini terjadi karena tidak mengetahui dan tidak menjalankan kaidah dan adab-adabnya.

Tartil menurut arti kata adalah perlahan-lahan. Dalam Tafsir Ibnu Katsir, tartil berarti membaca sesuai hukum tajwid. Membaca secara perlahan akan membantu seseorang untuk memahami dan mentadabburi maknanya.

Syeikh Abdul Aziz dalam tafsirnya menyebutkan bahwa arti asal tartil adalah membaca dengan terang dan jelas. Sedangkan menurut syariat adalah membaca Al-Qur'an dengan tertib.

7 Cara Membaca Al-Qur'an dengan Tartil

1. Setiap huruf harus diucapkan dengan makhraj (tempat keluarnya huruf) yang benar. Sehingga ط (tha') tidak dibaca تَ (ta) dan ضَ (dha') tidak dibaca ظ (zha).

2. Berhenti pada tempat yang benar. Jangan memutuskan atau melanjutkan bacaan di tempat yang salah.

3. Membaca semua harakat dengan benar, yakni menyebut fathah, kasrah dan dhommah dengan perbedaan yang jelas.

4. Mengeraskan suara sampai terdengar oleh telinga kita, sehingga Al-Qur'an dapat mempengaruhi dan meresap ke hati.

5. Memperindah suara agar muncul rasa takut kepada Allah Ta'ala, sehingga mempercepat pengaruh ke dalam hati. Orang yang membaca dengan rasa takut kepada Allah, hatinya akan lebih cepat tepengaruh serta menguatkan nurani dan menimbulkan kesan yang mendalam di hati.

6. Membaca dengan sempurna dan jelas setiap tasydid dan madnya. Jika membaca dengan lebih jelas, maka akan menimbulkan keagungan Allah serta mempercepat masuknya kesan dalam hati kita.

7. Memenuhi hak ayat-ayat yang mengandung rahmat dan ayat-ayat azab.

Seseorang bertanya kepada Ummul Mu'minin, Ummu Salamah, "Bagaimanakah Rasulullah SAW membaca Al-Qur'an?" Ia menjawab, "Beliau menunaikan setiap harakatnya: fathah, dhammah, dan kasrah dibaca dengan sangat jelas. Juga setiap hurufnya dibaca dengan sangat jelas. Juga setiap hurufnya dibaca dengan terang dan jelas." Membaca dengan tartil itu mustahab, walaupun tidak dipahami artinya.

Ibnu Abbas RA berkata, "Membaca Surah Al-Qari'ah dan Idzaa Zulzilatil.. dengan tartil lebih baik bagiku daripada membaca Surah Al Baqarah atau Ali Imran tanpa tartil."

Para ulama menjelaskan bahwa membaca Al-Qur'an huruf demi huruf akan menaikkan derajat pembacanya setingkat demi setingkat, sehingga itu pula nanti derajatnya di surga. Orang yang terpandai dalam Al-Qur'an, dialah yang tertinggi derajatnya. Derajat pembaca Al-Qur'an akan meningkat sesuai dengan tingkat pemahaman bacaannya.

Demikian ulasan singkat mengenai cara membaca Al-Qur'an dengan tartil. Mudah-mudahan Allah Ta'ala memberikan taufik agar kita termasuk golongan ahlul-Qur'an.

Wallahu A'lam Bish-Showab
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3391 seconds (0.1#10.140)