Ustaz Adi Hidayat Stop Kegiatan Taklim, Minta MUI Keluarkan Fatwa
A
A
A
Dai kondang lulusan Tripoli Libya, Ustaz Adi Hidayat (UAH) menghentikan semua kegiatan taklim dan syiar dakwahnya secara terbuka demi mengantisipasi merebaknya wabah virus Corona di Tanah Air. Pernyataan ini disampaikannya melalui video yang diunggah Adi Hidayat Official di YouTube, 13 Maret 2020.
"Saya Adi Hidayat ini ingin menyampaikan pernyataan respons imbauan terkait virus Covid-19 yang mewabah di belahan dunia termasuk lebih dari 100 negara dengan 4.900 korban berujung pada kematian. Untuk itu saya ingin menyatakan bahwa seluruh kegiatan yang sifatnya terbuka untuk sementara kita tangguhkan menunggu situasi kondusif," kata ustaz yang juga pendiri Quantum Akhyar Institute ini.
Apa yang dilakukan Ustaz Adi Hidayat ini juga dalam rangka mendukung sinergi dengan dunia internasional khususnya dari Pemerintah Indonesia untuk menekan mencegah sekaligus mengatasi penyebaran dan penularan virus Corona ini. Salah satunya menghindari kegiatan yang sifatnya terbuka dan menghadirkan kerumunan massa.
"Kegiatan yang sedianya tersampaikan dengan terbuka dalam tabligh akbar saat ini dialihkan ke media online yang bisa tersambung dengan komunikasi jarak jauh sehingga lebih aman," ungkapnya dalam video berdurasi 5 menit itu.
Ustaz Adi juga mengusulkan kepada Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) untuk melakukan kajian khusus terhadap dampak virus Corona ini dalam kaitannya pelaksanaan ibadah bagi umat Islam khususnya di Indonesia. "Kami berharap ada fatwa yang disampaikan terkait tata cara beribadah khususnya ibadah yang diturunkan secara berjamaah atau kegiatan-kegiatan lainnya," katanya.
Ustaz Adi juga menunggu arahan dari Pemerintah Indonesia khususnya tentang informasi penyebaran virus Corona ini di wilayah-wilayah Indonesia. Sehingga bisa mengambil langkah antisipatif yang kuat dengan tidak mendatangi tempat-tempat dimaksud.
"Menyelamatkan satu nyawa itu lebih berharga dibandingkan dengan menghasilkan investasi yang cukup banyak," kata dai kelahiran Pandeglang, Banten ini.
Ustaz Adi Hidayat mengimbau umat Islam agar terus berdoa kepada Allah Ta'ala. Tingkatkan terus nilai-nilai spritual untuk menghindari kepanikan dalam segala hal. Semoga Allah Ta'ala memberikan yang terbaik dari ujian dan musibah yang kita hadapi ini.
Sebelumnya, Ustaz Adi Hidayat mengungkap obat penawar penyakit yang disebabkan virus Corona ada dalam Al-Qur'an yang mulia. Beliau menyampaikan tiga surah sekaligus. Insya Allah jika dibacakan dengan benar di situ ada janji Allah sebagaimana janji Allah kepada Nabi Ayyub bahwa penyakit apapun selain kematian, Allah akan berkenan menyembuhkannya. Berikut ayatnya:
1. Al-Qur'an Surah Al-Isra' ayat 82.
"Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-Qur'an itu) hanya akan menambah kerugian." (Al-Isra': 82)
2. Al-Qur'an Surah Al-Anbiya ayat 83-84.
"Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, "(Ya Tuhanku), sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang." (Al-Anbiya: 83)
"Maka Kami kabulkan (doa)nya, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan (Kami lipat gandakan jumlah mereka) sebagai suatu rahmat dari Kami, dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Kami." (Al-Anbiya: 84)
Apabila ingin berdoa bisa membaca kalimat di bawah ini:
'Allahumma Annii Massaniyadh-dhurru wa Anta Arhamur Roohimiin'
Artinya:
Ya Allah Tuhanku, sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.
3. Ditutup dengan Surah Al-Fatihah ayat 1-7.
Nabi SAW pernah mengatakan bahwa Surah Al-Fatihah ini sebagai obat (As-Syifa). Pernah dikisahkan seorang kepala suku tersengat kalajengking dan medis mengatakan tidak mungkin sembuh. Akhirnya dibacakan Surah Al-Fatihah dan Allah memberikan kesembuhan. (Baca Juga: Ustaz Adi Hidayat Ungkap Obat Virus Corona dalam Al-Qur'an)
"Saya Adi Hidayat ini ingin menyampaikan pernyataan respons imbauan terkait virus Covid-19 yang mewabah di belahan dunia termasuk lebih dari 100 negara dengan 4.900 korban berujung pada kematian. Untuk itu saya ingin menyatakan bahwa seluruh kegiatan yang sifatnya terbuka untuk sementara kita tangguhkan menunggu situasi kondusif," kata ustaz yang juga pendiri Quantum Akhyar Institute ini.
Apa yang dilakukan Ustaz Adi Hidayat ini juga dalam rangka mendukung sinergi dengan dunia internasional khususnya dari Pemerintah Indonesia untuk menekan mencegah sekaligus mengatasi penyebaran dan penularan virus Corona ini. Salah satunya menghindari kegiatan yang sifatnya terbuka dan menghadirkan kerumunan massa.
"Kegiatan yang sedianya tersampaikan dengan terbuka dalam tabligh akbar saat ini dialihkan ke media online yang bisa tersambung dengan komunikasi jarak jauh sehingga lebih aman," ungkapnya dalam video berdurasi 5 menit itu.
Ustaz Adi juga mengusulkan kepada Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) untuk melakukan kajian khusus terhadap dampak virus Corona ini dalam kaitannya pelaksanaan ibadah bagi umat Islam khususnya di Indonesia. "Kami berharap ada fatwa yang disampaikan terkait tata cara beribadah khususnya ibadah yang diturunkan secara berjamaah atau kegiatan-kegiatan lainnya," katanya.
Ustaz Adi juga menunggu arahan dari Pemerintah Indonesia khususnya tentang informasi penyebaran virus Corona ini di wilayah-wilayah Indonesia. Sehingga bisa mengambil langkah antisipatif yang kuat dengan tidak mendatangi tempat-tempat dimaksud.
"Menyelamatkan satu nyawa itu lebih berharga dibandingkan dengan menghasilkan investasi yang cukup banyak," kata dai kelahiran Pandeglang, Banten ini.
Ustaz Adi Hidayat mengimbau umat Islam agar terus berdoa kepada Allah Ta'ala. Tingkatkan terus nilai-nilai spritual untuk menghindari kepanikan dalam segala hal. Semoga Allah Ta'ala memberikan yang terbaik dari ujian dan musibah yang kita hadapi ini.
Sebelumnya, Ustaz Adi Hidayat mengungkap obat penawar penyakit yang disebabkan virus Corona ada dalam Al-Qur'an yang mulia. Beliau menyampaikan tiga surah sekaligus. Insya Allah jika dibacakan dengan benar di situ ada janji Allah sebagaimana janji Allah kepada Nabi Ayyub bahwa penyakit apapun selain kematian, Allah akan berkenan menyembuhkannya. Berikut ayatnya:
1. Al-Qur'an Surah Al-Isra' ayat 82.
وَنُنَزِّلُ مِنَ الۡـقُرۡاٰنِ مَا هُوَ شِفَآءٌ وَّرَحۡمَةٌ لِّـلۡمُؤۡمِنِيۡنَۙ وَلَا يَزِيۡدُ الظّٰلِمِيۡنَ اِلَّا خَسَارًا
"Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-Qur'an itu) hanya akan menambah kerugian." (Al-Isra': 82)
2. Al-Qur'an Surah Al-Anbiya ayat 83-84.
وَاَيُّوۡبَ اِذۡ نَادٰى رَبَّهٗۤ اَنِّىۡ مَسَّنِىَ الضُّرُّ وَاَنۡتَ اَرۡحَمُ الرّٰحِمِيۡنَ
"Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, "(Ya Tuhanku), sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang." (Al-Anbiya: 83)
فَاسۡتَجَبۡنَا لَهٗ فَكَشَفۡنَا مَا بِهٖ مِنۡ ضُرٍّ وَّاٰتَيۡنٰهُ اَهۡلَهٗ و مِثۡلَهُمۡ مَّعَهُمۡ رَحۡمَةً مِّنۡ عِنۡدِنَا وَذِكۡرٰى لِلۡعٰبِدِيۡنَ
"Maka Kami kabulkan (doa)nya, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan (Kami lipat gandakan jumlah mereka) sebagai suatu rahmat dari Kami, dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Kami." (Al-Anbiya: 84)
Apabila ingin berdoa bisa membaca kalimat di bawah ini:
اللَّهُمَّ اَنِّىۡ مَسَّنِىَ الضُّرُّ وَاَنۡتَ اَرۡحَمُ الرّٰحِمِيۡنَ
'Allahumma Annii Massaniyadh-dhurru wa Anta Arhamur Roohimiin'
Artinya:
Ya Allah Tuhanku, sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.
3. Ditutup dengan Surah Al-Fatihah ayat 1-7.
Nabi SAW pernah mengatakan bahwa Surah Al-Fatihah ini sebagai obat (As-Syifa). Pernah dikisahkan seorang kepala suku tersengat kalajengking dan medis mengatakan tidak mungkin sembuh. Akhirnya dibacakan Surah Al-Fatihah dan Allah memberikan kesembuhan. (Baca Juga: Ustaz Adi Hidayat Ungkap Obat Virus Corona dalam Al-Qur'an)
(rhs)