UAS Posting Pesan Syeikh Ali Jum'ah Terkait Wabah Penyakit
A
A
A
Banyak ulama maupun dai menyampaikan pandangannya terkait wabah Covid-19 yang mengguncang dunia saat ini. Tidak hanya berdoa dan tawakkal, para ulama menekankan pentingnya ikhtiar agar terhindar dari penyakit mematikan ini.
Ulama terkemuka Mesir Syeikh Ali Jum'ah menceritakan peristiwa wabah besar pernah melanda Mesir. Pesan Syeikh Ali Jum'ah ini diposting oleh dai kondang Ustaz Abdul Somad (UAS) di media sosial Instagram melalui akun @ustadzabdulsomad_official Senin (30/3/2020). Postingan UAS ini pun mendapat beragam komentar dari netizen.
Syeikh Ali Jum'ah adalah Grand Mufti Mesir 2003-2013 bermadzhab fiqih Syafii dan aqidah Asy'ari. Setiap pesan dan nasihatnya selalu mengandung hikmah dan pelajaran berharga.
Dalam postingan yang diterjemahkan oleh UAS, Syeikh Ali Jum'ah berkata: "Penduduk Mesir masa itu dua puluh juta orang. Lalu terjadi peristiwa wabah hitam atau wabah besar tahun 749 Hijrah".
Kemudian penduduk Mesir hanya tinggal dua setengah juta pada masa Muhammad Ali Pasha. Imam Ibnu Hajar Al-'Asqalani bercerita tentang peristiwa itu, "Harta warisan berpindah ke sembilan rumah dalam satu hari, saking parahnya wabah. Orang-orang berkumpul untuk membaca Shahih Al-Bukhari agar wabah diangkat".
Perkumpulan orang banyak itu justru menjadi penyebaran wabah. Karena perbuatan seperti ini bukanlah tindakan Rasulullah SAW dalam menanggulangi wabah. Rasulullah SAW bersabda: "Larilah dari orang kena penyakit menular seperti engkau lari dari singa".
Postingan UAS ini pun sempat menjadi perbincangan netizen. Seperti kata akun @_syamuel98 menulis: "MasyaAllah. Semoga virus ini menghilang sebelum bulan suci Ramadhan. Aminn". Kemudian, ada yang bertanya seperti akun @arkaan_fr13: "Maaf ustadz, apabila di suatu tempat tidak terjadi wabah seperti sekarang ini, apakah tempat tersebut bisa meninggalkan apa yang telah Allah SWT perintahkan."
Netizen lain mengomentari, "Masya Allah...berarti anjuran2 seperti sekarang ini, di zaman Rosul sdh ada... Islam begitu mengajarkan hingga ke ilmu yg paling dalam..smg kita dlm lindungan Alkah, Aamiin..." tulis akun @u_haryati.
Pemilik akun @bonita0209 menulis: "Ustadz,, mohon doakan kami tim kesehatan yg berada di zona merah selalu kuat dan di lindungi Allah SWT".
Sebelumnya, UAS pernah memposting perkataan Ibnu Hajar Al-Asqalani bahwa wabah yang terjadi di berbagai negeri kaum muslimin di sepanjang sejarah biasanya terjadi pada pertengahan musim bunga setelah keluar dari musim dingin dan akan berakhir pada awal musim panas.
UAS menjelaskan bahwa mulai musim panas itu tanggal 21 Juni 2020. Tidak bermaksud mendahului ketetapan Allah, apa yang disampaikan Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam kitabnya itu bisa jadi hikmah dan iktibar bagi kita.
Yang terpenting adalah bagaimana umat kembali kepada Allah, taubat nashuha. Memperbanyak ibadah, zikir dan berdoa. Selain ikhtiar dan berdoa, umat Islam juga harus menjauhi maksiat. Semoga Allah mengangkat bala dan musibah penyakit dari Indonesia dan negeri lainnya.
Ulama terkemuka Mesir Syeikh Ali Jum'ah menceritakan peristiwa wabah besar pernah melanda Mesir. Pesan Syeikh Ali Jum'ah ini diposting oleh dai kondang Ustaz Abdul Somad (UAS) di media sosial Instagram melalui akun @ustadzabdulsomad_official Senin (30/3/2020). Postingan UAS ini pun mendapat beragam komentar dari netizen.
Syeikh Ali Jum'ah adalah Grand Mufti Mesir 2003-2013 bermadzhab fiqih Syafii dan aqidah Asy'ari. Setiap pesan dan nasihatnya selalu mengandung hikmah dan pelajaran berharga.
Dalam postingan yang diterjemahkan oleh UAS, Syeikh Ali Jum'ah berkata: "Penduduk Mesir masa itu dua puluh juta orang. Lalu terjadi peristiwa wabah hitam atau wabah besar tahun 749 Hijrah".
Kemudian penduduk Mesir hanya tinggal dua setengah juta pada masa Muhammad Ali Pasha. Imam Ibnu Hajar Al-'Asqalani bercerita tentang peristiwa itu, "Harta warisan berpindah ke sembilan rumah dalam satu hari, saking parahnya wabah. Orang-orang berkumpul untuk membaca Shahih Al-Bukhari agar wabah diangkat".
Perkumpulan orang banyak itu justru menjadi penyebaran wabah. Karena perbuatan seperti ini bukanlah tindakan Rasulullah SAW dalam menanggulangi wabah. Rasulullah SAW bersabda: "Larilah dari orang kena penyakit menular seperti engkau lari dari singa".
Postingan UAS ini pun sempat menjadi perbincangan netizen. Seperti kata akun @_syamuel98 menulis: "MasyaAllah. Semoga virus ini menghilang sebelum bulan suci Ramadhan. Aminn". Kemudian, ada yang bertanya seperti akun @arkaan_fr13: "Maaf ustadz, apabila di suatu tempat tidak terjadi wabah seperti sekarang ini, apakah tempat tersebut bisa meninggalkan apa yang telah Allah SWT perintahkan."
Netizen lain mengomentari, "Masya Allah...berarti anjuran2 seperti sekarang ini, di zaman Rosul sdh ada... Islam begitu mengajarkan hingga ke ilmu yg paling dalam..smg kita dlm lindungan Alkah, Aamiin..." tulis akun @u_haryati.
Pemilik akun @bonita0209 menulis: "Ustadz,, mohon doakan kami tim kesehatan yg berada di zona merah selalu kuat dan di lindungi Allah SWT".
Sebelumnya, UAS pernah memposting perkataan Ibnu Hajar Al-Asqalani bahwa wabah yang terjadi di berbagai negeri kaum muslimin di sepanjang sejarah biasanya terjadi pada pertengahan musim bunga setelah keluar dari musim dingin dan akan berakhir pada awal musim panas.
UAS menjelaskan bahwa mulai musim panas itu tanggal 21 Juni 2020. Tidak bermaksud mendahului ketetapan Allah, apa yang disampaikan Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam kitabnya itu bisa jadi hikmah dan iktibar bagi kita.
Yang terpenting adalah bagaimana umat kembali kepada Allah, taubat nashuha. Memperbanyak ibadah, zikir dan berdoa. Selain ikhtiar dan berdoa, umat Islam juga harus menjauhi maksiat. Semoga Allah mengangkat bala dan musibah penyakit dari Indonesia dan negeri lainnya.
(rhs)