Makam Syekh Yusuf & Sultan Hasanuddin dibanjir pengunjung

Jum'at, 20 Juli 2012 - 21:11 WIB
Makam Syekh Yusuf & Sultan Hasanuddin dibanjir pengunjung
Makam Syekh Yusuf & Sultan Hasanuddin dibanjir pengunjung
A A A
Sindonews.com - Jelang bulan suci Ramadan, warga mulai melakukan tradisi ziarah makam, baik ke makam dua pahlawan nasional, para warga juga mengunjungi makam sanak saudaranya.

Ratusan warga mulai memadati komplek makam ulama besar Syekh Yusuf, dan pahlawan nasional Sultan Hasanuddin, yang terletak di Kelurahan Katangka, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa. Silih berganti para peziarah memasuki areal pemakaman.

Momeng ini di manfaatkan warga setempat untuk mengais rejeki dengan berjualan bunga, air, termasuk menawarkan jasa sebagai penjaga sandal bagi peziarah. Di pusara dua tokoh kharismatik sudah dikenal di dunia tersebut, peziarah memanjatkan doa, usai berdoa mereka menabur bunga di atas makam.

Penjaga Makam ulama dua benua, Ibrahim mengatakan, peningkatan pengunjung mulai terasa sejak, Minggu, 15 Juli, hingga tiga hari memasuki puasa Ramadan ini dipastikan peziarah akan terus meningkat.

"Pengalaman tahun lalu, lonjakan peziarah pada H+1 puasa Ramadan," katanya saat ditemui di kompleks makam, kemarin.

Lonjakan pengunjung di kompleks raja Gowa, terletak di Kampung Pallantikan, Kelurahan Katangka. Para peziarah rela antri di pintu masuk makam. Para peziarah hanya membawa bunga dan air. Para pengunjung ke Makam Syekh Yusuf dan Sultan Hasanuddin secara tidak langsung akan mendapatkan manfaat. Sebagai wujud terima kasih umat muslim, menghidupkan ajaran penyebar ajaran agama Islam, selalu mengingatkan akan kematian, dan itu dibolehkan dalam ajaran Islam.

Bukan hanya makam dua tokoh mendunia itu, warga juga, baik berasal dari Gowa, maupun dari luar Sulsel, berkunjung ke makam di kompleks Katangka. Kompleks dibanjiri para peziarah. Mereka datang untuk mengunjungi keluarganya dimakamkan di komples tersebut.

"Kami rutin setiap menjelang dan sesudah puasa ramadan berkunjung ke makam sanak keluarga. Ini merupakan tradisi turun temurung," katanya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Periwisata (Kadisbudpar) Gowa Andi Rimba Alam Pangeran, sebelumnya mengatakan, wisata religi ini dengan berkunjung ke makam sudah tradisi turun temurung yang sudah dilakukan warga baik dari Gowa maupun di luar Sulsel.

"Hal ini dilakukan sebagai penghormatan kepada dua tokoh nasional tersebut," katanya.
(azh)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4703 seconds (0.1#10.140)