Dishub Tulungagung rekayasa lakukan lalu lintas

Sindonews.com - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Tulungagung melakukan rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi lonjakan jumlah kendaraan saat arus mudik dan arus balik lebaran. Dishub Tulungagung nantinya akan menempatkan pos pemantauan, dan tanda lalu lintas yang berisi air (water barier) di sepanjang tiga titik yang kerap menjadi konsentrasi pemudik.

Sekretaris Dishub Lilik Wijayati mengatakan, keberadaan poskotis dan water itu nantinya akan difungsikan untuk mengurai arus yang masuk dan keluar. "Rekayasa ini untuk mengurangi massa yang terkumpul," katanya di Tulungagung, Jawa Timur, Senin (13/8/2012).

Berdasarkan informasi yang dikeluarkan Kementerian perhubungan melalui aplikasi Sistem Informasi Angkutan dan Sarana Transportasi Indonesia, total pemudik pada 2012 diperkirakan akan mencapai 15,99 juta orang. Jumlah tersebut naik 5,96 persen dibanding lebaran 2011 lalu.

Pemudik terbesar diperkirakan akan berasal dari kelompok transportasi jalan darat sebanyak 5,55 juta orang, atau naik 1,3 persen. Kemudian disusul ASDP sebanyak 3,38 juta, atau naik 4,20 persen. Selanjutnya, udara dengan 3,28 juta orang, atau naik 10 persen, kereta api 2,21 juta atau naik 16,32 persen, dan angkutan laut 1,53 juta atau naik 5 persen.

Lilik mengungkapkan, Tulungagung sendiri merupakan salah satu daerah tujuan pemudik domestik, maupun pemudik dari luar negeri. "Tulungagung merupakan kantong TKI terbesar di Jawa Timur setelah Kabupaten Ponorogo," ungkapnya.

Selain itu, Polres Tulungagung juga mendirikan 9 posko pengamanan yang dilengkapi dengan fasilitas pemijat untuk pemudik. Pos tersebut nantinya akan ditempatkan di Kecamatan Ngantru, Kecamatan Rejotangan, Kecamatan Gondang, Kecamatan Bandung, dan sekitar pantai Popoh Kecamatan Besuki.