Puncak arus balik, Suramadu antre 1 kilometer
Puncak arus balik, Suramadu antre 1 kilometer
A
A
A
Sindonews.com - Puncak arus balik di jembatan Suramadu berlangsung, kemarin petang. Dalam puncak arus balik, antrian kendaraan mencapai hingga 1 kilometer lebih, khususnya di gerbang tol kendaraan roda dua.
Pantauan di sekitar gerbang tol Suramadu, loket yang dibuka di jalur roda empat, semuanya dipenuhi oleh mobil pribadi (plat hitam) dan bus angkutan. Bahkan, mobil yang berjumlah ratusan berjejer hingga mencapai 1 kilometer lebih.
Untuk kendaraan roda dua, yang disediakan sebanyak dua loket, juga dipenuhi oleh pengendara motor tujuan kota Surabaya. Petugas terpaksa membuka loket tambahan, hingga sebanyak 5 loket, guna mengurangi antrian motor yang mencapai 1 kilometer lebih.
Meski secara keseluruhan terjadi antrian, kondisi di sekitar pintu gerbang tol masih aman terkendali, padat dan lancar. Kepala gerbang tol Suramadu, Suharyono, menyatakan, untuk puncak arus balik yang melewati Jembatan Suramadu tujuan Madura-Surabaya, diprediksi terjadi petang hingga malam hari kemarin. Petugas terpaksa siaga, menambah jumlah personel di loket dan gerbang tol Suramadu sisi Pulau Madura.
"Kami terpaksa mengurangi jumlah gerbang tol untuk roda empat, dialihkan ke roda dua guna mengurangi antrian dalam arus balik," ujarnya.
Suharyono menjelaskan, untuk arus balik kali ini, didominasi oleh kendaraan roda dua. Ribuan sepeda motor yang biasanya hanya dua baris, dalam kondisi normal, menjadi lima baris saat hendak antri loket. Itu disebabkan karena puncak arus balik, sudah terjadi.
Lokasi di sekitar, termasuk cuaca di jembatan Suramadu, cukup bersahabat dan tidak terjadi angin yang cukup kencang. Kondisi tersebut semakin membuat nyaman para pengguna jasa jembatan Suramadu yang hendak balik, tidak sedikit terganggu.
"Kondisi aman dan nyaman, meski antri panjang tapi tetap lancar terkendali," urainya.
Sementara itu, salah satu pengendara roda empat, Sinobari, asal Sampang yang hendak mudik ke Surabaya, menyatakan, meski ada antrian yang cukup panjang, tapi tetap lancar. Cuma, dia mengaku tidak seperti biasanya yang bisa terurai secara maksimal.
"Antrianya cukup panjang, tapi biasa-biasa saja tidak sampai hitungan jam bisa melintas di jembatan Suramadu," ucapnya.
Pantauan di sekitar gerbang tol Suramadu, loket yang dibuka di jalur roda empat, semuanya dipenuhi oleh mobil pribadi (plat hitam) dan bus angkutan. Bahkan, mobil yang berjumlah ratusan berjejer hingga mencapai 1 kilometer lebih.
Untuk kendaraan roda dua, yang disediakan sebanyak dua loket, juga dipenuhi oleh pengendara motor tujuan kota Surabaya. Petugas terpaksa membuka loket tambahan, hingga sebanyak 5 loket, guna mengurangi antrian motor yang mencapai 1 kilometer lebih.
Meski secara keseluruhan terjadi antrian, kondisi di sekitar pintu gerbang tol masih aman terkendali, padat dan lancar. Kepala gerbang tol Suramadu, Suharyono, menyatakan, untuk puncak arus balik yang melewati Jembatan Suramadu tujuan Madura-Surabaya, diprediksi terjadi petang hingga malam hari kemarin. Petugas terpaksa siaga, menambah jumlah personel di loket dan gerbang tol Suramadu sisi Pulau Madura.
"Kami terpaksa mengurangi jumlah gerbang tol untuk roda empat, dialihkan ke roda dua guna mengurangi antrian dalam arus balik," ujarnya.
Suharyono menjelaskan, untuk arus balik kali ini, didominasi oleh kendaraan roda dua. Ribuan sepeda motor yang biasanya hanya dua baris, dalam kondisi normal, menjadi lima baris saat hendak antri loket. Itu disebabkan karena puncak arus balik, sudah terjadi.
Lokasi di sekitar, termasuk cuaca di jembatan Suramadu, cukup bersahabat dan tidak terjadi angin yang cukup kencang. Kondisi tersebut semakin membuat nyaman para pengguna jasa jembatan Suramadu yang hendak balik, tidak sedikit terganggu.
"Kondisi aman dan nyaman, meski antri panjang tapi tetap lancar terkendali," urainya.
Sementara itu, salah satu pengendara roda empat, Sinobari, asal Sampang yang hendak mudik ke Surabaya, menyatakan, meski ada antrian yang cukup panjang, tapi tetap lancar. Cuma, dia mengaku tidak seperti biasanya yang bisa terurai secara maksimal.
"Antrianya cukup panjang, tapi biasa-biasa saja tidak sampai hitungan jam bisa melintas di jembatan Suramadu," ucapnya.
(azh)
Explore More