Jelang puasa pencurian bermotor meningkat di Depok

Senin, 01 Juli 2013 - 01:38 WIB
Jelang puasa pencurian bermotor meningkat di Depok
Jelang puasa pencurian bermotor meningkat di Depok
A A A
Sindonews.com - Jelang puasa angka pencurian kendaraan roda dua meningkat. Di kawasan Rawakalong, Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo, Depok dalam waktu sebulan sudah 16 motor yang digasak kawanan spesialis ranmor.

Untuk itu masyarakat meningkatkan sistem keamanan lingkungan. Di Komplek Grogol Regency Gang Musholla Annur RT 004/RW 009 Kampung Rawakalong, Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo tiga rumah menjadi korban kawanan ranmor.

Saat kejadian, warga sedang tertidur pulas sehingga tak menyadari kehadiran kawanan maling yang membobol gembok pagar besi rumah warga, dan mencoba mengambil motor yang diparkir di dalam halaman.

"Kami menduga gembok-gembok itu dibuka menggunakan cairan kimia. Sehingga aksinya nyaris tidak terdengar," ujar salah satu korban Daan Yahya, Minggu (30/6/2013).

Diperkirakan kawanan ini mencapai lima orang. Mereka berhasil membuka gembok gerbang rumah dengan mudah. Namun, mereka gagal membawa dua motor di rumah tersebut karena menggunakan kunci ganda.

Kawanan ini kemudian membobol gembok rumah Medi, tetangga Daan. Saat itu, Medi sedang tidak ada di rumah dan hanya istrinya bersama empat anak yang tidur pulas dalam rumah.

Motor Honda Beat merah nomor B 6756 ENK pun berhasil digondol pelaku. "Saya tidur nyenyak dengan anak-anak. Saya kaget waktu pintu rumah diketok tetangga depan. Dia kasih tahu kalau gerbang sudah terbuka lebar-lebar, dan motor saya tak ada," cerita Nuraini, istri Medi.

Nuraini mengaku selama ini memang tak ada ronda atau petugas hansip yang berjaga di lingkungannya. Dia mengaku kaget karena selama hampir setahun tinggal di kompleks itu berbaur dengan warga sekitar, tak pernah sekalipun terjadi kasus pencurian. "Sendal saja enggak pernah hilang," tutur Nuraini.

Ketua RT 004/RW 009 Kasman Alit mengaku ini kejadian pencurian pertama di wilayahnya. Dikatakan dia, selama enam tahun menjabat RT selalu aman. Diperkirakan, kelengahan warga yang dimanfaatkan kawanan pencuri.

"Saya sudah tiga periode menjabat, baru kali ini ada pencurian di RT ini," ujar Kasman.

Dia mengaku kelemahan sistem keamanan warga menjadi salah satu faktor terjadinya pencurian. Selain itu pihaknya mengaku kesulitan mengumpulkan iuran warga, untuk membayar hansip atau petugas keamanan.

Namun kejadian itu membuatnya akan mengumpulkan warga dan mengupayakan sistem keamanan lingkungan yang lebih baik. "Ini jadi pelajaran. Kalau sudah begini harus ada petugas yang keliling," kata Kasman.

Petugas Babinsa Grogol Polsek Limo Subadri menyatakan, menjelang puasa memang tingkat kriminalitas cenderung meningkat. Namun dia menyalahkan sistem pengamanan warga yang lemah.

Dia mengungkapkan dari 19 RW di Kelurahan Limo yang ada di bawah pembinaannya, hanya lima RW yang sudah memiliki siskamling. "Saya polisi cuma seorang harus mantau wilayah sebanyak ini. Harusnya warga juga jangan tidur terlalu nyenyak, bantu kami melakukan pengamanan di wilayah masing-masing," ujar Subadri.

Data yang dikutip dari Polresta Depok, dalam tiga bulan terakhir aksi pencurian kendaraan bermotor berjumlah 570 unit. Biasanya, pelaku mengincar kawasan yang sepi dan beroperasi malam hari.

Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Ronald A Purba menuturkan, pihaknya memang sedang gencar-gencarnya memburu komplotan curanmor. Tercatat, tahun lalu ada delapan komplotan curanmor yang berhasil dibekuk.

"Memang meningkat, dan Depok mendapat peringkat ke tiga setelah Jakarta dan Bekasi dalam aksi curanmor. Kami sudah berupaya dan meminta siskamling diterapkan," ujarnya.

Dia meminta warga lebih meningkatkan sistem keamanan lingkungan. Pasalnya, jelang puasa dan hari raya kejahatan pencurian kendaraan bermotor diperkirakan meningkat.
(stb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6660 seconds (0.1#10.140)