Awal puasa, NU tunggu Hilal
A
A
A
Sindonews.com - Nahdlatul Ulama (NU) belum menetapkan kapan awal puasa, meskipun sejumlah organisasi masyarakat lainnya sudah mendapatkan kesimpulan dari rujukan Kitab Salaf.
Warga NU masih menunggu hasil Rukyatul Hilal yang akan digelar pada Senin 8 Juli 2013 lusa.
"Kesimpulan mayoritas kitab yang digunakan rujukan Badan Hisab dan Rukyah Jatim memang pada hari Rabu 10 Juli 2013. Tapi NU masih akan melakukan Rukyatul Hilal karena memang syariatnya demikian," kata Kordinator Tim Rukyat NU Jatim, Saleh Hayat, Sabtu (6/7/2013).
Ia menjelaskan, alasan mayoritas kitab-kitab yang jadi rujukan mengambil kesimpulan bahwa awal Ramadan jatuh pada hari Rabu adalah adanya Istiwak atau awal terjadinya Hilal.
Hampir 21 Kitab yang dijadikan rujukan itu mengambil istiwak pada hari Senin. Waktunya bermacam-macam, ada pada pukul 12.00 WIB dan pula pada pukul 14.00 WIB.
"Ada yang mengatakan Hilal masih sekitar dua derajat dan bahkan ada pula yang mengatakan 0,35, 0,17 dan lain-lain. Karena masih nol koma maka artinya Hilal masih di bawah ufuk sehingga belum bisa dirukyat. Karena Kecil," jelas Wakil Ketua PWNU Jatim ini.
Kemudian diambil kesimpulan, awal Ramadan jatuh pada Hari Rabu mendatang.
"Ada 18 kitab rujukan yang menyatakan demikian. Ini masih kesimpulan belum keputusan karena masih menunggu Rukyah," tambahnya.
Lain dengan Kitab Hakiki bi Takhik. Kitab ini menjadi rujukan Muhammadiyah. Kitab tersebut mengambil kesimpulan meski masih berada di bawah ufuk namun ada dasar Wujudul Hilal bukan dengan Rukyatul Hilal.
"Kalau dari aspek mayoritas maka awal Ramadan jatuh pada hari Rabu," tandasnya.
Kata Saleh, ada juga yang menggunakan rujukan sama yakni Kitab Hakiki bi Takhkik namun kesimpulannya berbeda. Namun demikian, apapun hasilnya itu, dia berharap agar warga muslim saling menghormati perbedaan ini.
Sehingga, penentuan awal ramadan ini tidak memicu perpecahan di kalangan masyarakat.
Sementara untuk Rukyah pada hari Senin mendatang, NU menerjunkan tim yang disebar di 12 titik untuk Rukyatul Hilal.
12 titi tersebut diantaranya di Bukit Condro (Gresik), Pantai Bentar (Blitar), Pantai Kenjeran (Surabaya), Pantai Plengkung (Banyuwangi).
"Jika nanti hasil Rukyat hanya terlihat mendung atau karena terganggu faktor cuaca maka ada hukum Istikmal. Artinya menyempurnakan bulan Syakban menjadi genap 30 Hari. Sehingga 1 Ramadan jatuh pada haru Rabu," jelasnya.
Warga NU masih menunggu hasil Rukyatul Hilal yang akan digelar pada Senin 8 Juli 2013 lusa.
"Kesimpulan mayoritas kitab yang digunakan rujukan Badan Hisab dan Rukyah Jatim memang pada hari Rabu 10 Juli 2013. Tapi NU masih akan melakukan Rukyatul Hilal karena memang syariatnya demikian," kata Kordinator Tim Rukyat NU Jatim, Saleh Hayat, Sabtu (6/7/2013).
Ia menjelaskan, alasan mayoritas kitab-kitab yang jadi rujukan mengambil kesimpulan bahwa awal Ramadan jatuh pada hari Rabu adalah adanya Istiwak atau awal terjadinya Hilal.
Hampir 21 Kitab yang dijadikan rujukan itu mengambil istiwak pada hari Senin. Waktunya bermacam-macam, ada pada pukul 12.00 WIB dan pula pada pukul 14.00 WIB.
"Ada yang mengatakan Hilal masih sekitar dua derajat dan bahkan ada pula yang mengatakan 0,35, 0,17 dan lain-lain. Karena masih nol koma maka artinya Hilal masih di bawah ufuk sehingga belum bisa dirukyat. Karena Kecil," jelas Wakil Ketua PWNU Jatim ini.
Kemudian diambil kesimpulan, awal Ramadan jatuh pada Hari Rabu mendatang.
"Ada 18 kitab rujukan yang menyatakan demikian. Ini masih kesimpulan belum keputusan karena masih menunggu Rukyah," tambahnya.
Lain dengan Kitab Hakiki bi Takhik. Kitab ini menjadi rujukan Muhammadiyah. Kitab tersebut mengambil kesimpulan meski masih berada di bawah ufuk namun ada dasar Wujudul Hilal bukan dengan Rukyatul Hilal.
"Kalau dari aspek mayoritas maka awal Ramadan jatuh pada hari Rabu," tandasnya.
Kata Saleh, ada juga yang menggunakan rujukan sama yakni Kitab Hakiki bi Takhkik namun kesimpulannya berbeda. Namun demikian, apapun hasilnya itu, dia berharap agar warga muslim saling menghormati perbedaan ini.
Sehingga, penentuan awal ramadan ini tidak memicu perpecahan di kalangan masyarakat.
Sementara untuk Rukyah pada hari Senin mendatang, NU menerjunkan tim yang disebar di 12 titik untuk Rukyatul Hilal.
12 titi tersebut diantaranya di Bukit Condro (Gresik), Pantai Bentar (Blitar), Pantai Kenjeran (Surabaya), Pantai Plengkung (Banyuwangi).
"Jika nanti hasil Rukyat hanya terlihat mendung atau karena terganggu faktor cuaca maka ada hukum Istikmal. Artinya menyempurnakan bulan Syakban menjadi genap 30 Hari. Sehingga 1 Ramadan jatuh pada haru Rabu," jelasnya.
(lns)