Masyarakat diminta hargai bulan Ramadan
A
A
A
Sindonews.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat meminta semua pihak menghargai bulan suci Ramadan. Segala aktivitas yang dinilai dapat mengganggu kekhusyukan ibadah puasa diharapkan ditinggalkan.
"Tolong dipahami oleh semua pihak selama Ramadan ini, mari kita saling menghargai," kata Sekretaris MUI Jawa Barat, Rafani Achyar, di Bandung, Jawa Barat, Senin (8/7/2013).
Kepada umat muslim, ia mengingatkan agar selama Ramadan ini fokus lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan beribadah. Makna dari ibadah puasa pun diharapkan benar-benar bisa dijalankan dengan baik.
"Esensi dari puasa itu kan salah satunya menguji kesabaran," ungkapnya.
Artinya, umat muslim wajib menjaga kesabarannya dan tidak berbuat anarkis. Ia pun mengimbau agar ormas Islam tidak melakukan sweeping apalagi melakukan kekerasan dalam melancarkan aksinya jika melihat ada kemaksiatan.
"Jangan lakukan sweeping. Kan sudah ada aparat yang berwenang. Serahkan saja pada aparat," ucap Rafani.
Kepada pedagang, khususnya pedagang makanan, mereka diharapkan menerapkan toleransi tinggi di bulan Ramadan. Mereka diharapkan tidak berjualan saat siang hari. Jika terpaksa berjualan, barang dagangannya diharapkan ditutup rapat agar tidak mengganggu orang yang berpuasa.
"Selama puasa, tolong hargai orang yang berpuasa agar lebih bijak saat berjualan," tuturnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher), juga mengimbau ormas Islam tidak melakukan sweeping saat Ramadan.
"Kalau ada hal yang tidak sesuai dengan aturan perundang-undangan, silahkan laporkan ke aparat yang berwenang," tegasnya.
Ia khawatir jika sweeping dilakukan, maka akan terjadi konflik di lapangan. Hal itu juga dikhawatirkan mengganggu kenyamanan orang yang berpuasa.
Aher juga meminta para pengusaha yang bergerak di dunia hiburan untuk tidak membuka usahanya selama Ramadan. "Kita harus hormati kesucian bulan Ramadan," pungkas Aher.
"Tolong dipahami oleh semua pihak selama Ramadan ini, mari kita saling menghargai," kata Sekretaris MUI Jawa Barat, Rafani Achyar, di Bandung, Jawa Barat, Senin (8/7/2013).
Kepada umat muslim, ia mengingatkan agar selama Ramadan ini fokus lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan beribadah. Makna dari ibadah puasa pun diharapkan benar-benar bisa dijalankan dengan baik.
"Esensi dari puasa itu kan salah satunya menguji kesabaran," ungkapnya.
Artinya, umat muslim wajib menjaga kesabarannya dan tidak berbuat anarkis. Ia pun mengimbau agar ormas Islam tidak melakukan sweeping apalagi melakukan kekerasan dalam melancarkan aksinya jika melihat ada kemaksiatan.
"Jangan lakukan sweeping. Kan sudah ada aparat yang berwenang. Serahkan saja pada aparat," ucap Rafani.
Kepada pedagang, khususnya pedagang makanan, mereka diharapkan menerapkan toleransi tinggi di bulan Ramadan. Mereka diharapkan tidak berjualan saat siang hari. Jika terpaksa berjualan, barang dagangannya diharapkan ditutup rapat agar tidak mengganggu orang yang berpuasa.
"Selama puasa, tolong hargai orang yang berpuasa agar lebih bijak saat berjualan," tuturnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher), juga mengimbau ormas Islam tidak melakukan sweeping saat Ramadan.
"Kalau ada hal yang tidak sesuai dengan aturan perundang-undangan, silahkan laporkan ke aparat yang berwenang," tegasnya.
Ia khawatir jika sweeping dilakukan, maka akan terjadi konflik di lapangan. Hal itu juga dikhawatirkan mengganggu kenyamanan orang yang berpuasa.
Aher juga meminta para pengusaha yang bergerak di dunia hiburan untuk tidak membuka usahanya selama Ramadan. "Kita harus hormati kesucian bulan Ramadan," pungkas Aher.
(rsa)