Anton Medan dakwah di Lapas Porong
A
A
A
Sindonews.com - Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (LP) Klas 1 Porong mendapat kunjungan istimewa. Dai kondang Anton Medan yang sekaligus mantan narapidana memberi tausiah kepada narapidana.
Didampingi Ketua DPW Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jawa Timur Edwin Suryalaksana, serta pengurus PITI lainnya, Anton Medan memberi siraman rohani lebih dari satu jam.
Tentu saja, ratusan narapidana sangat antusias mendengarkan wejangan orang yang dulunya pernah di penjara itu. Bertempat di Masjid Nurul Fuad, para napi yang mengenakan baju muslim sudah menantikan kedatangan Anton Medan.
Gelak tawa dan tepuk tangan menggema ketika Anton Medan mulai bercerita pengalamannya sekaligus wejangan ajaran Islam. Anton Medan memang memberikan ceramah yang bernada canda, sehingga banyak mengundang gelak tawa.
"Ketika berada di penjara, jalani dengan ikhlas dan berbuatlah baik," tuturnya, Selasa (23/7/2013).
Bukan hanya itu, Anton Medan juga berjanji akan menyuarakan aspirasi napi agar penanganan napi bisa lebih baik lagi. "Kata Kalapas jumlah napi di LP Porong lebih dari 1.400 jiwa, itu sudah melebihi kapasitas," tandas Anton Medan.
Didampingi Ketua DPW Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jawa Timur Edwin Suryalaksana, serta pengurus PITI lainnya, Anton Medan memberi siraman rohani lebih dari satu jam.
Tentu saja, ratusan narapidana sangat antusias mendengarkan wejangan orang yang dulunya pernah di penjara itu. Bertempat di Masjid Nurul Fuad, para napi yang mengenakan baju muslim sudah menantikan kedatangan Anton Medan.
Gelak tawa dan tepuk tangan menggema ketika Anton Medan mulai bercerita pengalamannya sekaligus wejangan ajaran Islam. Anton Medan memang memberikan ceramah yang bernada canda, sehingga banyak mengundang gelak tawa.
"Ketika berada di penjara, jalani dengan ikhlas dan berbuatlah baik," tuturnya, Selasa (23/7/2013).
Bukan hanya itu, Anton Medan juga berjanji akan menyuarakan aspirasi napi agar penanganan napi bisa lebih baik lagi. "Kata Kalapas jumlah napi di LP Porong lebih dari 1.400 jiwa, itu sudah melebihi kapasitas," tandas Anton Medan.
(stb)