Mudik Lebaran, Dinkes Garut siapkan 1.243 tenaga medis
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak 1.243 tenaga medis akan disiagakan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut selama arus mudik Lebaran 2013. Tenaga kesehatan ini terdiri dari 73 dokter, 870 perawat, dan 300 tenaga kesehatan lainnya.
"Mereka akan disebar di sepanjang jalur mudik dan setiap pusat kesehatan masyarakat yang ada di jalur tersebut. Semua sudah siap di pos masing-masing," kata Kepala Seksi Pelayanan Dasar dan Pelayanan Rujukan Dinkes Garut, Jawa Barat, Asep Sulaeman, Rabu (24/7/2013).
Menurut dia, Dinkes Garut telah menyiapkan posko kesehatan selama mudik sebanyak 103 unit. Pos Kesehatan ini disiagakan pada jalan atau jalur rawan kecelakaan, tempat wisata, dan tempat perbelanjaan.
"Unit pelayanan kesehatan ini akan bertugas selama 24 jam. Posko Kesehatan itu di antaranya Puskesmas sebanyak 64 unit, pos kesehatan jalur arus mudik-balik 18 unit, dua posko kesehatan terminal, dua posko kesehatan pusat belanja, dan 17 posko kesehatan di tempat wisata," bebernya.
Posko di jalur mudik di antaranya di daerah tanjakan Kopi Cijapati, Simpang Tiga Kiaradodot, Simpang Tiga Sarkanjut, Pananjung Limbangan, Lewo, Malangbong dan di Ciparay jalan raya Garut-Pameungpeuk. Pos kesehatan terminal ada di Terminal Guntur dan Malangbong.
"Sedangkan untuk di daerah wisata di antaranya terletak di Situ Cibeureum Samarang, Situ Bagendit Banyuresmi, Situ Cangkuang Leles, Pantai Cijeruk Maroko, Pantai Karangparanje, Pantai Sayang Heulang, Pantai Santolo Cikelet, Pantai Manalusu Cikelet, Pantai Rancabuaya Caringin, Pantai Cijayana Mekarmukti, Curug Orok Pamulihan, Lapang Golf Flamboyan, Pemandian Cipanas Darajat, Gunung Papandayan, Sanghiang Taraje, Taman Satwa Cikembulan dan sumber air cipanas Pakenjeng," urainya.
Selain itu, kata Asep, dinkes juga menyiagakan sebanyak 54 mobil ambulan. Kendaraan ini akan selalu beroperasi di jalur mudik yang dianggap rawan.
"Sedangkan posko kesehatan di jalur wisata akan mulai beroperasi dari hari pertama Lebaran. Petugas yang jaga dibagi tiga sif, mereka bergiliran selama 24 jam," ujarnya.
Selama musim mudik, kata Asep, obat yang paling banyak disiapkan berupa pelayanan kesehatan dasar seperti P3K, obat pusing, mabuk perjalanan, batuk, dan vitamin. Kebutuhan obat bagi para pemudik ini akan menggunakan persediaan obat yang ada di tiap Puskesmas.
"Berdasarkan data tahun sebelumnya, jumlah kunjungan ke pos kesehatan setiap harinya mencapai 350 orang. Kebanyakan dari mereka mengeluhkan pusing dan kelelhan di perjalanan," ungkapnya.
"Mereka akan disebar di sepanjang jalur mudik dan setiap pusat kesehatan masyarakat yang ada di jalur tersebut. Semua sudah siap di pos masing-masing," kata Kepala Seksi Pelayanan Dasar dan Pelayanan Rujukan Dinkes Garut, Jawa Barat, Asep Sulaeman, Rabu (24/7/2013).
Menurut dia, Dinkes Garut telah menyiapkan posko kesehatan selama mudik sebanyak 103 unit. Pos Kesehatan ini disiagakan pada jalan atau jalur rawan kecelakaan, tempat wisata, dan tempat perbelanjaan.
"Unit pelayanan kesehatan ini akan bertugas selama 24 jam. Posko Kesehatan itu di antaranya Puskesmas sebanyak 64 unit, pos kesehatan jalur arus mudik-balik 18 unit, dua posko kesehatan terminal, dua posko kesehatan pusat belanja, dan 17 posko kesehatan di tempat wisata," bebernya.
Posko di jalur mudik di antaranya di daerah tanjakan Kopi Cijapati, Simpang Tiga Kiaradodot, Simpang Tiga Sarkanjut, Pananjung Limbangan, Lewo, Malangbong dan di Ciparay jalan raya Garut-Pameungpeuk. Pos kesehatan terminal ada di Terminal Guntur dan Malangbong.
"Sedangkan untuk di daerah wisata di antaranya terletak di Situ Cibeureum Samarang, Situ Bagendit Banyuresmi, Situ Cangkuang Leles, Pantai Cijeruk Maroko, Pantai Karangparanje, Pantai Sayang Heulang, Pantai Santolo Cikelet, Pantai Manalusu Cikelet, Pantai Rancabuaya Caringin, Pantai Cijayana Mekarmukti, Curug Orok Pamulihan, Lapang Golf Flamboyan, Pemandian Cipanas Darajat, Gunung Papandayan, Sanghiang Taraje, Taman Satwa Cikembulan dan sumber air cipanas Pakenjeng," urainya.
Selain itu, kata Asep, dinkes juga menyiagakan sebanyak 54 mobil ambulan. Kendaraan ini akan selalu beroperasi di jalur mudik yang dianggap rawan.
"Sedangkan posko kesehatan di jalur wisata akan mulai beroperasi dari hari pertama Lebaran. Petugas yang jaga dibagi tiga sif, mereka bergiliran selama 24 jam," ujarnya.
Selama musim mudik, kata Asep, obat yang paling banyak disiapkan berupa pelayanan kesehatan dasar seperti P3K, obat pusing, mabuk perjalanan, batuk, dan vitamin. Kebutuhan obat bagi para pemudik ini akan menggunakan persediaan obat yang ada di tiap Puskesmas.
"Berdasarkan data tahun sebelumnya, jumlah kunjungan ke pos kesehatan setiap harinya mencapai 350 orang. Kebanyakan dari mereka mengeluhkan pusing dan kelelhan di perjalanan," ungkapnya.
(mhd)