Jelang Lebaran, Samsat Depok waspada peredaran upal
A
A
A
Sindonews.com - Antisipasi peredaran uang palsu (upal) jelang Hari Raya Idul Fitri, Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Provinsi Jawa Barat Wilayah Depok II/Cinere mengingatkan petugas kasir agar lebih waspada.
Dikhawatirkan upal tersebut dapat beredar serta digunakan untuk membayar pajak kendaraan.
"Petugas kasir kita ingatkan untuk lebih hati-hati meskipun mereka sudah mengetahui bagaimana mengantisipasi uang palsu," ujar Kacab Dispenda Provinsi Jabar Wilayah Depok II/Cinere Sudrajat di ruang kerjanya, Kamis (25/7/2013).
Menurut dia, antisipasi upal sebenarnya sudah dilakukan sejak lama, baik oleh Dispenda maupun petugas dari Bank Jabar Banten (BJB). Saat ini, kata dia, penerimaan uang pajak kendaraan di Samsat Cinere telah diambil alih langsung oleh BJB.
Jadi, jika ditemukan adanya uang palsu di kasir, maka petugas kasirlah yang harus bertanggung jawab.
"Sudah lama kita antisipasi, sebelum petugas kasir diambil alih oleh BJB, dari dulu sudah seperti itu, kalau ada uang palsu maka petugas kasir yang harus menggantinya," terang Ajat.
Ajat menegaskan sudah sejak empat tahun ini petugas kasir Samsat Cinere tidak menemukan adanya uang palsu. Hal itu disebabkan petugas kasir telah mengantisipasinya dengan melakukan 3D (dilihat, diraba, dan diterawang) secara teliti. Selain meneliti secara manual, dilakukan pengecekan dengan menggunakan lampu ultra violet.
"Justru uang palsu banyak ditemukan bukan di bulan puasa, biasanya terselip diantara tumpukan uang. Tetapi cepat terdeteksi petugas kasir. Biasanya uang palsu berbentuk 100ribuan, dan 20ribuan," tutup Ajat.
Dikhawatirkan upal tersebut dapat beredar serta digunakan untuk membayar pajak kendaraan.
"Petugas kasir kita ingatkan untuk lebih hati-hati meskipun mereka sudah mengetahui bagaimana mengantisipasi uang palsu," ujar Kacab Dispenda Provinsi Jabar Wilayah Depok II/Cinere Sudrajat di ruang kerjanya, Kamis (25/7/2013).
Menurut dia, antisipasi upal sebenarnya sudah dilakukan sejak lama, baik oleh Dispenda maupun petugas dari Bank Jabar Banten (BJB). Saat ini, kata dia, penerimaan uang pajak kendaraan di Samsat Cinere telah diambil alih langsung oleh BJB.
Jadi, jika ditemukan adanya uang palsu di kasir, maka petugas kasirlah yang harus bertanggung jawab.
"Sudah lama kita antisipasi, sebelum petugas kasir diambil alih oleh BJB, dari dulu sudah seperti itu, kalau ada uang palsu maka petugas kasir yang harus menggantinya," terang Ajat.
Ajat menegaskan sudah sejak empat tahun ini petugas kasir Samsat Cinere tidak menemukan adanya uang palsu. Hal itu disebabkan petugas kasir telah mengantisipasinya dengan melakukan 3D (dilihat, diraba, dan diterawang) secara teliti. Selain meneliti secara manual, dilakukan pengecekan dengan menggunakan lampu ultra violet.
"Justru uang palsu banyak ditemukan bukan di bulan puasa, biasanya terselip diantara tumpukan uang. Tetapi cepat terdeteksi petugas kasir. Biasanya uang palsu berbentuk 100ribuan, dan 20ribuan," tutup Ajat.
(mhd)