40 desainer ikuti ajang Ramadan Runway 2014

Kamis, 01 Agustus 2013 - 13:59 WIB
40 desainer ikuti ajang Ramadan Runway 2014
40 desainer ikuti ajang Ramadan Runway 2014
A A A
ASOSIASI Perancang Pengusaha Mode Indonesia ( APPMI ) dengan Kota Kasablanka (KK) menggelar Ramadan Runway 2014 yang bertempat di Grand Atrium, Main Corridor dan Mosaic Walk. Acara yang berlangsung sejak 18 Juli hingga 18 Agustus 2013 ini dilaksanakan dalam rangka mengeksplorasi kekuatan Indonesia dalam industri kreatif fashion khususnya busana muslim.

Kegiatan ini juga untuk memperlihatkan dan menampilkan busana alternatif Idul Fitri serta mengapresiasi pencapaian industri busana muslim lokal yang telah menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Sebanyak 40 para desainer/brand yang tidak hanya busana muslim, tetapi juga busana alternatif untuk hari raya Idul Fitri ikut serta dalam kegiatan Ramadan Runway 2014. Peserta tidak hanya datang dari asosiasi tapi juga dari komunitas hingga independen berkumpul menjadi satu. Diantaranya adalah Irna Mutiara, Shafira, Dian Pelangi, Ria Miranda, Ida Royani, Hannie Hananto, Anne Avantie, Jenny Tjahyawati, Tuty Adib, Nuniek Mawardi, Hengki Kawilarang, Anne Rufaidah, Sofie, Wignyo Rahadi, Zainal Songket, Malik Moestaram, Ina Priyono, juga desainer muda Malika, Misla, LYN, Jasmine, Nuri Maulida, Look Up, Zoya, Amalina Aman dari Sydney turut mendukung acara ini.

Tidak lupa juga dukungan dari public figure seperti Marshanda yang melakukan special performance bersama Wardah Kosmetik. Kegiatan lain berupa fashion show dari sebanyak 46 desainer, talkshow , hijab tutorial, selain itu musik religi dari kelompok Nadira Nasyid, Saqina Voice dan Zero Nasyid akan menghantarkan pengunjung pada buka puasa.

“Gelombang reaksi terhadap busana muslim ini menjadi suatu bisnis yang menjanjikan, sehingga semakin hari semakin meningkat. Efek yang ditimbulkanpun lumayan berdampak pada sektor lain, seperti industri hulu ke hilir dari mulai serat , tekstil hingga produk pelengkapnya seperti aksesories.

Indonesia yang penduduk muslimnya terbesar di dunia, sangat bisa mengandalkan produk fesyen muslim ini menjadi komoditas yang bisa mengangkat ekonomi masyarakat," ujar Irna Mutiara, salah satu peserta pameran dan juga sekaligus Pengurus Pusat APPMI dan Ketua Umum Hijabers Mom Community.

Jeny Tjahyawati, dipercaya oleh APPMI sebagai ketua panitia acara ini mengatakan bahwa Kerjasama dengan mal dalam bulan Ramdan ini sangat disambut antusias oleh teman-teman desainer, karena disamping sebagai penjajakan pasar, tentunya sebuah mal menawarkan warna tersendiri dan berbeda-beda antara mal satu dengan mal lainnya.

"Sebagai desainer muslim, saya mempunyai harapan besar terhadap Kota Kasablanka ini. Sudah waktunya para pemilik mal menyediakan tempat yang permanen khusus untuk karya desainer busana muslim," katanya.

Melalui kegiatan selama satu bulan ini, lanjut Jeny para peserta akan menampilkan karya terbaik mereka. Sehingga masyarakat Jakarta dan masyarakat dunia bisa melihat kompetensi produk karya para desainer dan perajin tersebut yang semakin hari semakin baik serta mampu untuk bersaing di pasar internasional.

Disamping itu dengan ajang Ramadan Runway 2014 ini pula, menurutnya bisa dijadikan referensi, pertukaran informasi dan pengalaman mengenai perkembangan busana muslim Indonesia baik antara peserta yang terdiri dari desainer senior, desainer muda, pengusaha busana muslim, pengusaha aksesori, maupun pengunjung.

Sehingga ke depannya seluruh stake holder ini bisa bersinergi dan mengambil posisi masing-masing di dalam peta industri fashion nasional. "Melihat kenyataan sekarang bahwa pelaku bisnis busana muslim semakin bermunculan, tentu akan terjadi persaingan, saling tiru, dan saling banting harga. Untuk itu diperlukan strategi agar masing-masing bisa berjalan beriringan menuju arah yang sama," pungkasnya. (adv)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1761 seconds (0.1#10.140)