Sambut Lebaran, Polda Sumut kerahkan 5.627 personel gabungan

Sambut Lebaran, Polda Sumut kerahkan 5.627 personel gabungan
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak 5.627 personel gabungan TNI, Polri, Satpol PP, Pengendali dan Pemadam Kebakaran (P2K), Dinas Pekerjaan Umum (PU), Pramuka dan Dinas Kesehatan (Dinkes) dipersiapkan mengamankan perayaan Lebaran.
Personel yang diturunkan tersebut terdiri dari 3.539 personel Polri, 430 personel TNI, 550 personel Dishub, 58 petugas Dinkes, 440 personel SatpolpP, 260 personil dari Pemadam Kebakaran, 130 pegawai Dinas PU dan 220 anggota Pramuka.
Kapolda Sumut Irjen Pol Syarief Gunawan mengatakan, meningkatnya aktivitas di pusat perbelanjaan, tempat ibadah dan rekreasi serta tradisi mudik saat perayaan Hari Raya Idul Fitri, diprediksi akan meningkatkan mobilitas manusia, kendaraan dan barang.
Hal itu bisa menimbulkan berbagai potensi kerawanan, dari segi kriminalitas maupun keamanan, keselamatan dan ketertiban serta kelancaran lalu lintas (Kamseltibcar Lantas).
Untuk itu, lanjutnya, Polri didukung kekuatan TNI dan instansi terkait bersama masyarakat, menggelar Operasi Ketupat, dengan mengedepankan kegiatan preventif dan penegakan hukum.
“Dengan operasi ini, diharapkan terwujud kondisi Kamseltibcar Lantas yang aman dan nyaman, ditandai dengan berkurangnya angka kecelakaan lalu lintas, korban meninggal, titik kemacetan pada saat arus mudik dan balik. Selain itu juga menghindari kejahatan menonjol dan meresahkan masyarakat,” kata Kapolda dalam sambutannya sebagai Inspektur Upacara Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Toba 2013, Kamis (1/8/2013).
Dalam Operasi Ketupat kali ini, kata Kapolda, kejahatan yang memerlukan perhatian serius adalah antisipasi terhadap tindakan terorisme, pencurian rumah kosong, perampokan nasabah bank dan pegadaian, serta sweeping oleh kelompok tertentu.
"Sedangkan untuk lalu lintas adalah kecelakaan yang didominasi pengendara roda dua, perbaikan jalan dan jembatan, tingginya aktivitas masyarakat di pasar, keluar masuk kendaraan pada rest area dan lain-lain," ungkapnya.
Dia mengaku, langkah yang akan diterapkan adalah pengerahan seluruh personel Polri, baik operasional maupun staff untuk hadir di tengah masyarakat. Dalam hal ini, 6200 personel akan ditempatkan sebagai pagar betis di Jalur Pantura. Hal itu dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kemacetan dan kecelakaan lalu lintas.
Kapolda berharap, pengamanan ini dapat menciptakan situasi kondusif dalam pelaksanaan ibadah, mudik dan pariwisata serta jaminan keamanan wilayah pemukiman yang ditinggal.
"Selain itu diharapkan terjaminnya keamanan, ketersediaan serta kelancaran distribusi bahan pokok dan bahan bakar minyak, hingga tidak menimbulkan kekhawatiran masyarakat," harapnya.
Personel yang diturunkan tersebut terdiri dari 3.539 personel Polri, 430 personel TNI, 550 personel Dishub, 58 petugas Dinkes, 440 personel SatpolpP, 260 personil dari Pemadam Kebakaran, 130 pegawai Dinas PU dan 220 anggota Pramuka.
Kapolda Sumut Irjen Pol Syarief Gunawan mengatakan, meningkatnya aktivitas di pusat perbelanjaan, tempat ibadah dan rekreasi serta tradisi mudik saat perayaan Hari Raya Idul Fitri, diprediksi akan meningkatkan mobilitas manusia, kendaraan dan barang.
Hal itu bisa menimbulkan berbagai potensi kerawanan, dari segi kriminalitas maupun keamanan, keselamatan dan ketertiban serta kelancaran lalu lintas (Kamseltibcar Lantas).
Untuk itu, lanjutnya, Polri didukung kekuatan TNI dan instansi terkait bersama masyarakat, menggelar Operasi Ketupat, dengan mengedepankan kegiatan preventif dan penegakan hukum.
“Dengan operasi ini, diharapkan terwujud kondisi Kamseltibcar Lantas yang aman dan nyaman, ditandai dengan berkurangnya angka kecelakaan lalu lintas, korban meninggal, titik kemacetan pada saat arus mudik dan balik. Selain itu juga menghindari kejahatan menonjol dan meresahkan masyarakat,” kata Kapolda dalam sambutannya sebagai Inspektur Upacara Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Toba 2013, Kamis (1/8/2013).
Dalam Operasi Ketupat kali ini, kata Kapolda, kejahatan yang memerlukan perhatian serius adalah antisipasi terhadap tindakan terorisme, pencurian rumah kosong, perampokan nasabah bank dan pegadaian, serta sweeping oleh kelompok tertentu.
"Sedangkan untuk lalu lintas adalah kecelakaan yang didominasi pengendara roda dua, perbaikan jalan dan jembatan, tingginya aktivitas masyarakat di pasar, keluar masuk kendaraan pada rest area dan lain-lain," ungkapnya.
Dia mengaku, langkah yang akan diterapkan adalah pengerahan seluruh personel Polri, baik operasional maupun staff untuk hadir di tengah masyarakat. Dalam hal ini, 6200 personel akan ditempatkan sebagai pagar betis di Jalur Pantura. Hal itu dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kemacetan dan kecelakaan lalu lintas.
Kapolda berharap, pengamanan ini dapat menciptakan situasi kondusif dalam pelaksanaan ibadah, mudik dan pariwisata serta jaminan keamanan wilayah pemukiman yang ditinggal.
"Selain itu diharapkan terjaminnya keamanan, ketersediaan serta kelancaran distribusi bahan pokok dan bahan bakar minyak, hingga tidak menimbulkan kekhawatiran masyarakat," harapnya.
(stb)