Kemenag klaim letak hilal sudah 3 derajat

Jum'at, 02 Agustus 2013 - 19:47 WIB
Kemenag klaim letak hilal sudah 3 derajat
Kemenag klaim letak hilal sudah 3 derajat
A A A
Sindonews.com - Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas) Kementerian Agama (Kemenag) Abudul Jamil mengatakan, saat ini hilal sudah menginjak angka tiga derajat. Tentunya hal ini menandakan umat Islam dapat merayakan Idul Fitri bersama.

"Sudah terlihat bahwa hilal sudah di atas dua derajat. Semoga hal ini terus sampai pada tanggal 7 (Agustus) saat sidang isbat," tandasnya saat ditemui di kantor Kemenag, Jalan MH Thamrin Sarinah, Jakarta Pusat, Jumat (2/8/2013).

Menurut dia, dalam penentuan hilal pemerintah gunakan metode hisab dan rukyat. Dengan penentuan awal bulan minimal dua derajat dari ketinggian hilal di atas ufuk. Lanjut dia, jika jarak bulan dan matahari berdekatan maka akan sulit melihat hilal. Begitu juga dengan cuaca yang mendung.

"Sudut sudah terjadi tiga derajat, maka perhitungan awal bulan saat matahari tenggelam bulan sudah di ufuk cakrawala," ujar Abdul

Menurut dia, metode tersebut menggunakan lunar sistem dengan umur hilal yang sudah berjarak delapan jam. Tentunya dalam sidang isbat nantinya, pemerintah berusaha untuk tidak membuat rakyat bingung. "Kita akan mengedepankan kepentingan umat. Sesuai dengan amanat MUI (Majelis Ulama Indonesia) kepada pemerintah sebagai ahlul bait maka umat Islam diminta mematuhi untuk tahun ini," tegasnya.

Direktur Urusan Agama Islam (Urais) Mukhtar Ali mengatakan, diperkirakan saat tanggal 7 nanti hilal sudah diatas dua derajat diatas ufuk. Namun, hal tersebut tentunya harus dibuktikan dalam sidang isbat nantinya. "Masyarakat dipastikan ingin mengatahui apa penyebab dan bagimana caranya. Karena hal tersebut adalah gejala," ujarnya.

Lanjutnya, nantinya akan dilihat saat matahari tenggelam maka keputsan 1 Syahwal akan terlihat. Namun, dalam meneliti terjadinya hilal, juga harus diperhatikan situasi alam. Maka jika seseorang sudah melihat disuatu tempat sedangkan pemerintah belum melihat itu makan hal tersebut masih harus dibuktikan. "Pemerintah akan melihat di 10 titik salah satunya ialah Pelabuhan Ratu Sukabumi," katanya.

Untuk itu lanjut dia, pemerintah akan memulai sidang isbat lebih awal pada waktu biasanya. Hal ini dikarenakan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dengan memberikan penjelasan dengan metode yang digunakan selama ini. "Bagaimana metode rukyat bagimana rukyat menurut astronomi dengan ilmu hisab rukyat," tegasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5301 seconds (0.1#10.140)