Arus mudik, Polres Bulukumba awasi penyeberangan Bira
A
A
A
Sindonews.com - Kepolisian resor (Polres) Bulukumba membuka pos pelayanan di pelabuhan penyeberangan Bira Bulukumba tujuan Kepulauan Selayar.
Pembangunan pos ini karena wilayah pelabuhan dianggap cukup strategis melakukan pemantauan mudik Lebaran yang diprediksi puncaknya awal pekan depan.
Kapolres Bulukumba AKBP Ja’far Sodiq mengungkapkan, bahwa selain membangun pos di Bira, tiga lokasi lain yakni di Pasar Tanete, Teko dan depan pasar sentral induk Bulukumba juga dibuka.
“Jadi, jumlah personel yang disiagakan untuk pengamanan Lebaran tahun ini sebanyak 583 orang. Mereka disebar menjaga lokasi rawan tindak kriminalisasi,” ujar Ja’far, Jumat (2/8/2013).
Dia menjelaskan, kalau ada yang melanggar, maka harus diselesaikan secara tegas. Namun, tetap mengutamakan etika dan humanis kepada masyarakat. Pasalnya, masalah bisa diselesaikan meski bukan kekerasan, hanya mengutamakan pendekatan secara persuasif.
“Silakan ditindak jika ada yang melanggar. Tapi, tetap mengutamakan etika dan humanis kepada warga,” katanya.
Dia menambahkan, operasi ketupat yang resmi di mulai 1 Agustus lalu dan berakhir pada 17 Agustus mendatang, akan melibatkan beberapa sektoral lain di Bulukumba, sehingga bukan hanya kepolisian melakukan pengamanan, dari Kodim 1411 Bulukumba, Dishubkominfo, Dinas Kesehatan, Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Satuan Polisi Pamong Pradja (Satpol-PP) Bulukumba.
“Sebenarnya, khusus personel kepolisian yang akan dilibatkan hanya sekira 129 anggota saja. Namun, melihat kondisi dan beberapa pertimbangan lain, makanya seluruh personel mulai dari satuan hingga polsek yang berada di sepuluh kecamatan akan diturunkan melakukan pengamanan. Olehnya itu, kami berharap operasi kali ini bisa berjalan lancar, tidak ada kendala lain yang berarti,” tuturnya.
Ja’far mengaku, operasi yang dilanjutkan hingga selesai Lebaran bukan lagi fokus pada sentral perbelanjaan dan lokasi lain yang dianggap vital. Tapi, akan dipusatkan pada tempat rekreasi. Hal ini karena kebiasaan warga jika selesai Lebaran pasti akan berlibur.
“Nah, reakreasi yang menjadi tujuan warga ini akan dijaga oleh anggota. Setiap anggota wajib menjamin kenyamanan dan keamanan masyarakat,” jelasnya.
Pembangunan pos ini karena wilayah pelabuhan dianggap cukup strategis melakukan pemantauan mudik Lebaran yang diprediksi puncaknya awal pekan depan.
Kapolres Bulukumba AKBP Ja’far Sodiq mengungkapkan, bahwa selain membangun pos di Bira, tiga lokasi lain yakni di Pasar Tanete, Teko dan depan pasar sentral induk Bulukumba juga dibuka.
“Jadi, jumlah personel yang disiagakan untuk pengamanan Lebaran tahun ini sebanyak 583 orang. Mereka disebar menjaga lokasi rawan tindak kriminalisasi,” ujar Ja’far, Jumat (2/8/2013).
Dia menjelaskan, kalau ada yang melanggar, maka harus diselesaikan secara tegas. Namun, tetap mengutamakan etika dan humanis kepada masyarakat. Pasalnya, masalah bisa diselesaikan meski bukan kekerasan, hanya mengutamakan pendekatan secara persuasif.
“Silakan ditindak jika ada yang melanggar. Tapi, tetap mengutamakan etika dan humanis kepada warga,” katanya.
Dia menambahkan, operasi ketupat yang resmi di mulai 1 Agustus lalu dan berakhir pada 17 Agustus mendatang, akan melibatkan beberapa sektoral lain di Bulukumba, sehingga bukan hanya kepolisian melakukan pengamanan, dari Kodim 1411 Bulukumba, Dishubkominfo, Dinas Kesehatan, Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Satuan Polisi Pamong Pradja (Satpol-PP) Bulukumba.
“Sebenarnya, khusus personel kepolisian yang akan dilibatkan hanya sekira 129 anggota saja. Namun, melihat kondisi dan beberapa pertimbangan lain, makanya seluruh personel mulai dari satuan hingga polsek yang berada di sepuluh kecamatan akan diturunkan melakukan pengamanan. Olehnya itu, kami berharap operasi kali ini bisa berjalan lancar, tidak ada kendala lain yang berarti,” tuturnya.
Ja’far mengaku, operasi yang dilanjutkan hingga selesai Lebaran bukan lagi fokus pada sentral perbelanjaan dan lokasi lain yang dianggap vital. Tapi, akan dipusatkan pada tempat rekreasi. Hal ini karena kebiasaan warga jika selesai Lebaran pasti akan berlibur.
“Nah, reakreasi yang menjadi tujuan warga ini akan dijaga oleh anggota. Setiap anggota wajib menjamin kenyamanan dan keamanan masyarakat,” jelasnya.
(rsa)