Sepi pemudik, bus tak berangkat di Terminal Depok
A
A
A
Sindonews.com - Sejumlah agen atau Perusahaan Otobus (PO) di Terminal Depok mengeluhkan sepinya pemudik tahun ini. Hal ini ditengarai banyaknya program mudik gratis dan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) serta pemudik yang menggunakan sepeda motor.
Karyawan PO Bus Dewi Sri, Hartono menuturkan, jumlah penumpang menurun drastis hampir 40 persen. Enam bus yang tersedia bahkan tak pernah penuh, dua bus AC di antaranya bahkan tak berangak, karena sepi penumpang.
"Mobil bus enggak pernah penuh. Ke Pekalongan, Purwokerto. Kalau bus kami kelasnya jarak dekat dan untuk masyarakat kelas menengah bawah, jadi banyak buruh atau PRT. Dan biar murah banyak yang pakai motor atau ikut mudik gratis," katanya di Terminal Depok, Minggu (4/8/2013).
Ia mengaku, tidak ingin mengambil resiko untuk mempergunakan bus cadangan, karena jumlah penumpang minim. Ia mengatakan, kemacetan sudah dimulai sejak Jumat 2 Agustus 2013 malam.
"Pemberangkatan sudah macet. Diperkirakan malam Senin nanti bisa macet total, kalau sepi begini saya kena imbasnya, gaji saya tergantung ada atau tidaknya jumlah penumpang, gaji saya mingguan dan pasti dikurangi," keluhnya.
Sopir bus Dewi Sri, Riswanto mengeluhkan, kemacetan total di Jalur Pantura. Ia terjebak macet hingga lebih dari 10 jam.
"Macet total, satu langkah berhenti. Dari jam 22.00 WIB malam berangkat sampai Depok baru jam 13.00 siang. Berhenti hanya di rumah makan satu kali, kalau jalurnya sudah bagus, macet di Pamanukan, dan titik lainnya," tuturnya.
Karyawan PO Bus Dewi Sri, Hartono menuturkan, jumlah penumpang menurun drastis hampir 40 persen. Enam bus yang tersedia bahkan tak pernah penuh, dua bus AC di antaranya bahkan tak berangak, karena sepi penumpang.
"Mobil bus enggak pernah penuh. Ke Pekalongan, Purwokerto. Kalau bus kami kelasnya jarak dekat dan untuk masyarakat kelas menengah bawah, jadi banyak buruh atau PRT. Dan biar murah banyak yang pakai motor atau ikut mudik gratis," katanya di Terminal Depok, Minggu (4/8/2013).
Ia mengaku, tidak ingin mengambil resiko untuk mempergunakan bus cadangan, karena jumlah penumpang minim. Ia mengatakan, kemacetan sudah dimulai sejak Jumat 2 Agustus 2013 malam.
"Pemberangkatan sudah macet. Diperkirakan malam Senin nanti bisa macet total, kalau sepi begini saya kena imbasnya, gaji saya tergantung ada atau tidaknya jumlah penumpang, gaji saya mingguan dan pasti dikurangi," keluhnya.
Sopir bus Dewi Sri, Riswanto mengeluhkan, kemacetan total di Jalur Pantura. Ia terjebak macet hingga lebih dari 10 jam.
"Macet total, satu langkah berhenti. Dari jam 22.00 WIB malam berangkat sampai Depok baru jam 13.00 siang. Berhenti hanya di rumah makan satu kali, kalau jalurnya sudah bagus, macet di Pamanukan, dan titik lainnya," tuturnya.
(mhd)