Antrean panjang di Nagreg Leles 10 km
A
A
A
Sindonews.com - Panjang antrean kendaraan pemudik dari arah Bandung menuju Tasikmalaya di jalur Leles, Kabupaten Garut, di H-4 mencapai 10 km. Dari pantauan di lokasi, kemacetan mulai terjadi di kawasan Leuweung Tiis, Desa Haruman, Kecamatan Leles.
Anteran setidaknya mengular hingga ke kawasan Nagreg. Penumpukan kendaraan tersebut setidaknya telah terjadi sejak pukul 10.00 WIB.
Sebelum terjadi kemacetan total, jajaran kepolisian Polres Garut telah memberlakukan one way atau sistem buka tutup jalur sebanyak dua kali. Namun rekayasa lalu lintas ini belum mampu menguras padatnya kendaraan dari arah Nagreg.
Penutupan kendaraan dilakukan di wilayah tanjakan Leuweung Tiis. Kemacetan ini diduga karena penyempitan jalur setelah sistem one way dihentikan.
Pada saat sistem buka tutup kedua diterapkan, dua badan jalan yang ada digunakan kendaraan dari arah Bandung. Namun menjelang rekayasa ini berakhir, terjadi penyempitan jalur di tanjakan Leuweung Tiis.
Akibatnya banyak kendaraan yang menyilang di tengah badan jalan, karena arus lalulintas kembali dinormalkan dengan menggunakan satu lajur. Seorang pengemudi, Didin (39) mengaku telah terjebak kemacetan di wilayah Leles selama 40 menit.
"Awalnya lancar, tapi mendadak berhenti dan macet sampe sekarang," kata Didin di lokasi, Minggu (4/8/20013).
Petugas kepolisian sibuk mengatur atur lalulintas. Sistem buka tutup jalur juga masih terus dilakukan.
Ekor antrean kendaraan menuju Garut juga masih terlihat hingga kawasan Ciherang, Nagreg, Kabupaten Bandung. Penumpukan kendaraan ini karena adanya pengalihan kendaraan dari kawasan Cagak Nagreg.
Pemudik yang hendak menuju Tasikmalaya dan Jawa Timur dialihkan melalui Garut kota karena kawasan Limbangan-Malangbong mengalami kepadatan.
Alhasil, Jalan Sudirman Garut yang menjadi jalur penghubung para pemudik menuju kawasan Singaparna, Tasikmalaya, dipadati kendaraan pemudik.
Arus lalu lintas di jalur mudik di Jalur Limbangan-Malangbong, masih padat merayap.
"Jalur Limbangan dari pagi sampai siang ini terpantau padat merayap," kata anggota Dirlantas Polda Jabar, Briptu Dani Nuroni di Limbangan.
Ia menuturkan kepadatan kendaraan mulai terjadi Minggu pagi dari arah Bandung sebelum terminal Limbangan hingga Sasak Beusi menembus Malangbong.
Sejumlah titik yang menjadi hambatan arus lalu lintas, kata Dani, adalah terus meningkatnya jumlah kendaraan roda dua dan empat, serta adanya aktivitas masyarakat di terminal Limbangan dan pasar Lewo.
"Terus meningkatnya kendaraan dari arah Bandung, saya imbau pengendara hati-hati, ikuti aturan, jangan saling mendahului untuk menjaga keselamatan," tukasnya.
Anteran setidaknya mengular hingga ke kawasan Nagreg. Penumpukan kendaraan tersebut setidaknya telah terjadi sejak pukul 10.00 WIB.
Sebelum terjadi kemacetan total, jajaran kepolisian Polres Garut telah memberlakukan one way atau sistem buka tutup jalur sebanyak dua kali. Namun rekayasa lalu lintas ini belum mampu menguras padatnya kendaraan dari arah Nagreg.
Penutupan kendaraan dilakukan di wilayah tanjakan Leuweung Tiis. Kemacetan ini diduga karena penyempitan jalur setelah sistem one way dihentikan.
Pada saat sistem buka tutup kedua diterapkan, dua badan jalan yang ada digunakan kendaraan dari arah Bandung. Namun menjelang rekayasa ini berakhir, terjadi penyempitan jalur di tanjakan Leuweung Tiis.
Akibatnya banyak kendaraan yang menyilang di tengah badan jalan, karena arus lalulintas kembali dinormalkan dengan menggunakan satu lajur. Seorang pengemudi, Didin (39) mengaku telah terjebak kemacetan di wilayah Leles selama 40 menit.
"Awalnya lancar, tapi mendadak berhenti dan macet sampe sekarang," kata Didin di lokasi, Minggu (4/8/20013).
Petugas kepolisian sibuk mengatur atur lalulintas. Sistem buka tutup jalur juga masih terus dilakukan.
Ekor antrean kendaraan menuju Garut juga masih terlihat hingga kawasan Ciherang, Nagreg, Kabupaten Bandung. Penumpukan kendaraan ini karena adanya pengalihan kendaraan dari kawasan Cagak Nagreg.
Pemudik yang hendak menuju Tasikmalaya dan Jawa Timur dialihkan melalui Garut kota karena kawasan Limbangan-Malangbong mengalami kepadatan.
Alhasil, Jalan Sudirman Garut yang menjadi jalur penghubung para pemudik menuju kawasan Singaparna, Tasikmalaya, dipadati kendaraan pemudik.
Arus lalu lintas di jalur mudik di Jalur Limbangan-Malangbong, masih padat merayap.
"Jalur Limbangan dari pagi sampai siang ini terpantau padat merayap," kata anggota Dirlantas Polda Jabar, Briptu Dani Nuroni di Limbangan.
Ia menuturkan kepadatan kendaraan mulai terjadi Minggu pagi dari arah Bandung sebelum terminal Limbangan hingga Sasak Beusi menembus Malangbong.
Sejumlah titik yang menjadi hambatan arus lalu lintas, kata Dani, adalah terus meningkatnya jumlah kendaraan roda dua dan empat, serta adanya aktivitas masyarakat di terminal Limbangan dan pasar Lewo.
"Terus meningkatnya kendaraan dari arah Bandung, saya imbau pengendara hati-hati, ikuti aturan, jangan saling mendahului untuk menjaga keselamatan," tukasnya.
(mhd)