Kapal terlambat, pemudik terancam Lebaran di jalan

Selasa, 06 Agustus 2013 - 19:58 WIB
Kapal terlambat, pemudik terancam Lebaran di jalan
Kapal terlambat, pemudik terancam Lebaran di jalan
A A A
Sindonews.com - Adanya keterlambatan kapal untuk berlabuh di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar, Sulawesi Selatan, terancam sebagian penumpang akan melaksanakan Lebaran di perjalanan atau di atas kapal.

Hal ini tentu membuat gelisah sebagian besar penumpang yang melaksanakan mudik. Khususnya bagi penumpang Kapal Motor (KM) Sinabung dan KM Labobar tujuan Surabaya dan Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang mengalami keterlambatan.

KM Sinabung harusnya berlabuh di Makassar pada Senin 5 Agustus Pukul 15.00 Wita, namun tertunda hingga 6 Agustus Pukul 6.00 Wita. Jika sesuai dengan jadwal perjalan, kapal yang memuat ratusan pemudik tujuan Surabaya tersebut akan tiba pada 7 Agustus.

Namun bagi KM Labobar, sudah pasti tidak akan berlabuh di Surabaya dan Tanjung Priok tepat waktu lantaran jadwal semula keberangkatan pada Selasa 6 Agustus Pukul 7.00 wita direvisi oleh PT Pelni menjadi 7 Agustus Pukul 7.00 wita. Artinya, kapal akan berlabuh di Surabaya tepat di 8 Agustus.

"Jika Lebaran tanggal 8, kemungkinan penumpang Labobar bakal merayakan Lebaran di atas kapal," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV Sahat Sibora, Selasa (6/8/2013).

Selain itu, jadwal KM Gunung Dempo yang pada Minggu 4 Agustus lalu mengalami keterlambatan juga diperkirakan akan terlambat. KM Gunung Dempo dijadwalkan tiba di Makassar pada Rabu 7 Agustus dan akan berlayar menuju Ambon, Biak, Sorong dan Jayapura.

Salah seorang penumpang KM Sinabung, Somadi Ahmad, yang ditemui di posko mudik Lebaran di pelabuhan mengaku kecewa dengan adanya keterlambatan jadwal keberangkatan kapal.

Walau menurut dia, KM Sinabung masih memungkinkan sampai ditujuan sebelum lebaran, namun karena terlanjur menunggu di pelabuhan dirinya mencari alternatif lain.

"Pihak Pelni memberi kebijakan untuk pindah kapal, saya pilih pinda ke KM Umsini yang tepat waktu," kata dia.

Menurut Somadi, untuk pindah kapal dengan tujuan yang sama, Surabaya dimungkinkan oleh pihak Pelni, dirinya tetap menggerutu lantaran harus mengurus tiket dua kali. Apalagi pengurusan perpindahan ini bersamaan dengan penumpang lainnya.

Lain halnya dengan Sutrisno yang memilih marah-marah di posko mudik lantaran KM Labobar yang akan dinaikinya mengundur jadwal keberangkatan. Bapak dua anak tersebut mengaku sudah dua tahun tidak lebaran bersama keluarganya di Lamongan.

Niatnya untuk mudik kali ini pun harus tercederai oleh jadwal kapal yang berubah-ubah. "Harusnya Pelni bisa lebih tepat waktu, kalau begini kan, penumpang juga yang dirugikan," kata dia.

General Manager PT Pelni Makassar Robert Mandagi mengaku, pihaknya sudah berupaya semaksimal mungkin untuk menyesuaikan jadwal kapal dengan tiket. "Namun sekuat apapun kami berusaha, kami tetap manusia yang hanya bisa merencanakan dengan persiapan terbaik," ujarnya.

Khusus bagi pemudik yang melaksanakan Lebaran di atas kapal, akan disediakan tempat khusus untuk melaksanakan salat Idul Fitri, dengan khatib yang disediakan khusus. Hal ini diakui pihak Pelni sudah menjadi prosedur yang harus disediakan.

Sementara itu, jumlah pemudik yang telah melewati pelabuhan Makassar sejak H-15 sampai H-4 sudah berjumlah 31.202 orang. Naik 7 persen dari musim lebaran 2012. Jumlah penumpang yang akan melewati pelabuhan Makassar sampai hari H diprediksi bisa menebus angka 37.000.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5481 seconds (0.1#10.140)