Dilarang masuk, 10 tunanetra gagal bertemu JK
A
A
A
Sindonews.com - Sedikitnya sepuluh orang tuna netra gagal berlebaran dengan mantan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK). Pasalnya, mereka ditolak masuk oleh petugas keamanan ke acara open house JK, di Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Padahal, sejumlah warga tuna netra itu sangat berharap bisa bertemu dengan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) tersebut. Suntoni (50), salah seorang warga tuna netra mengaku nekat datang jauh-jauh dari Tangerang, Banten hanya untuk bersalaman dengan mantan Ketua Umum Partai Golkar itu.
Tak hanya itu, Suntoni pria asal Brebes itu juga berharap mendapat amplop THR yang bisa dibagikan para pejabat saat menggelar acara open house tersebut.
"Saya dapat informasi dari teman, kalau di rumah Pak JK open house, saya nekat saja datang," ujar Suntoni di depan kediaman JK, Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (9/8/2013).
Sementara, Halim (38), salah seorang warga tuna netra lainnya juga berharap dapat THR dari JK untuk tambahan ongkos mudik Lebaran. Halim rela datang dari Pasar Minggu sejak pagi hari.
Halim mengaku, pada hari pertama Idul Fitri, ia dan rekannya berhasil masuk ke Istana Negara dan bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Kemarin saya dapat dari Istana Presiden Rp300 ribu. Lumayan buat tambahan mudik, mau Lebaran ke kampung, rencanannya besok pulang kampung," katanya.
Dari pantauan dilapangan, nampak petugas keamanan mencoba mencarikan taksi dan menyuruh mereka pulang ke rumah masing-masing. Para petugas itu juga sempat memberikan uang untuk membayar taksi tersebut.
"Yah resiko, kalau tidak boleh masuk, kecewa juga sih, tahun depan mungkin ke sini lagi, siapa tahu boleh masuk," ucap Halim yang mengaku kecewa.
Padahal, sejumlah warga tuna netra itu sangat berharap bisa bertemu dengan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) tersebut. Suntoni (50), salah seorang warga tuna netra mengaku nekat datang jauh-jauh dari Tangerang, Banten hanya untuk bersalaman dengan mantan Ketua Umum Partai Golkar itu.
Tak hanya itu, Suntoni pria asal Brebes itu juga berharap mendapat amplop THR yang bisa dibagikan para pejabat saat menggelar acara open house tersebut.
"Saya dapat informasi dari teman, kalau di rumah Pak JK open house, saya nekat saja datang," ujar Suntoni di depan kediaman JK, Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (9/8/2013).
Sementara, Halim (38), salah seorang warga tuna netra lainnya juga berharap dapat THR dari JK untuk tambahan ongkos mudik Lebaran. Halim rela datang dari Pasar Minggu sejak pagi hari.
Halim mengaku, pada hari pertama Idul Fitri, ia dan rekannya berhasil masuk ke Istana Negara dan bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Kemarin saya dapat dari Istana Presiden Rp300 ribu. Lumayan buat tambahan mudik, mau Lebaran ke kampung, rencanannya besok pulang kampung," katanya.
Dari pantauan dilapangan, nampak petugas keamanan mencoba mencarikan taksi dan menyuruh mereka pulang ke rumah masing-masing. Para petugas itu juga sempat memberikan uang untuk membayar taksi tersebut.
"Yah resiko, kalau tidak boleh masuk, kecewa juga sih, tahun depan mungkin ke sini lagi, siapa tahu boleh masuk," ucap Halim yang mengaku kecewa.
(kri)