H + 4, sudah 26 pemudik meninggal di Jalur Trans - Sulawesi
A
A
A
Sindonews.com - Hingga H+4 pasca Lebaran 2013, jumlah kasus kecelakaan selama arus mudik di jalur Trans - Sulawesi sudah mencapai 111 kasus.
Dari 111 kasus kecelakaan, mengakibatkan 26 pemudik tewas di jalan raya, sedangkan korban luka berat sekira 32 orang.
Pada H+2 Sabtu (10/8) lalu, jumlah kasus kecelakaan baru menginjak angka 90 kasus, sedangkan korban meninggal dunia 20 orang.
"Ada penambahan 20 kasus kecelakaan dibanding dua hari lalu, sedangkan korban meninggal dunia bertambah enam orang menjadi 26," kata Wakil Direktur Ditlantas Polda Sulselbar AKBP Rudi Safaruddin, Senin (12/8/2013).
Masih tingginya jumlah kecelakaan selama arus mudik tersebut, diakibatkan oleh kekurang hati-hatian dari pengendara selama melakukan perjalanan jauh.
Menurut Rudi, dari 111 kasus lakalantas tersebut, jumlah kerugian material ditaksir mencapai Rp237 juta.
Sementara itu, selama operasi ketupat 2013 ini, jumlah arus mudik di Sulsel 164.122 orang, sedangkan hingga H+4 arus balik baru tercatat sebanyak 77.471 orang.
Jumlah arus mudik dan arus balik ini berdasarkan data dari terminal, bandara, serta Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar.
"Tahun ini mengalami sedikit penurunan dari tahun 2012 lalu. Tahun lalu, arus mudik mencapai 172.094 dan arus balik 59.567 orang," terang Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Endi Sutendi.
Khusus di Kota Makassar, jumlah kasus kecelakaan selama sembilan hari terakhir tercatat 21 kasus, yang menyebabkan empat orang meninggal dunia dan delapan orang mengalami luka berat.
Sementara itu, untuk jumlah kasus kriminalitas selama selama arus mudik dan arus balik di Sulsel mencapai 142 kasus.
Ratusan kasus tersebut terdiri dari kasus pencurian kendaraan bermotor (Curanmor), pembobolan rumah kosong, penganiayaan, copet, serta kasus jamret.
Meski demikian, Endi belum bersedia merinci masing-masing jumlah tindak kriminal. Dia beralasan, hingga saat ini operasi ketupat 2013 baru akan berakhir pada tanggal 18 Agustus mendatang.
"Untuk tindak kejahatan, sampai sekarang tercatat 142 kasus. Kalau tahun Lebaran tahun lalu mencapai 181 kasus," akunya.
Dari 111 kasus kecelakaan, mengakibatkan 26 pemudik tewas di jalan raya, sedangkan korban luka berat sekira 32 orang.
Pada H+2 Sabtu (10/8) lalu, jumlah kasus kecelakaan baru menginjak angka 90 kasus, sedangkan korban meninggal dunia 20 orang.
"Ada penambahan 20 kasus kecelakaan dibanding dua hari lalu, sedangkan korban meninggal dunia bertambah enam orang menjadi 26," kata Wakil Direktur Ditlantas Polda Sulselbar AKBP Rudi Safaruddin, Senin (12/8/2013).
Masih tingginya jumlah kecelakaan selama arus mudik tersebut, diakibatkan oleh kekurang hati-hatian dari pengendara selama melakukan perjalanan jauh.
Menurut Rudi, dari 111 kasus lakalantas tersebut, jumlah kerugian material ditaksir mencapai Rp237 juta.
Sementara itu, selama operasi ketupat 2013 ini, jumlah arus mudik di Sulsel 164.122 orang, sedangkan hingga H+4 arus balik baru tercatat sebanyak 77.471 orang.
Jumlah arus mudik dan arus balik ini berdasarkan data dari terminal, bandara, serta Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar.
"Tahun ini mengalami sedikit penurunan dari tahun 2012 lalu. Tahun lalu, arus mudik mencapai 172.094 dan arus balik 59.567 orang," terang Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Endi Sutendi.
Khusus di Kota Makassar, jumlah kasus kecelakaan selama sembilan hari terakhir tercatat 21 kasus, yang menyebabkan empat orang meninggal dunia dan delapan orang mengalami luka berat.
Sementara itu, untuk jumlah kasus kriminalitas selama selama arus mudik dan arus balik di Sulsel mencapai 142 kasus.
Ratusan kasus tersebut terdiri dari kasus pencurian kendaraan bermotor (Curanmor), pembobolan rumah kosong, penganiayaan, copet, serta kasus jamret.
Meski demikian, Endi belum bersedia merinci masing-masing jumlah tindak kriminal. Dia beralasan, hingga saat ini operasi ketupat 2013 baru akan berakhir pada tanggal 18 Agustus mendatang.
"Untuk tindak kejahatan, sampai sekarang tercatat 142 kasus. Kalau tahun Lebaran tahun lalu mencapai 181 kasus," akunya.
(rsa)