Pembagian Zakat di Makassar Ricuh
A
A
A
MAKASSAR - Pembagian zakat di rumah salah satu pengusaha di Jalan Mairo, Kecamatan Makassar, Kota Makassar, Sulawesi Selatan diwarnai kericuhan. Ribuan warga yang sudah lama mengantre dan tak sabar ingin mendapatkan zakat memaksa masuk. Akibatnya, sejumlah anak hingga manula terjepit, terjatuh, dan terinjak-injak.
Ribuan warga yang sejak Minggu (13/7/2014) siang mengantre dan tidak sabar menunggu giliran akhirnya memaksa masuk ke dalam area pembagian zakat. Akibatnya, sejumlah anak dan wanita lanjut usia terjepit di antara kerumunan warga, saat berusaha masuk untuk mendapatkan uang senilai Rp20 ribu hingga Rp50 ribu per orang. Tak hanya itu, sejumlah warga bahkan sempat terjatuh dan terinjak-injak di antara ribuan warga yang mengantre.
Aparat kepolisian dan panitia yang dikerahkan kewalahan menertibkan warga yang sudah telanjur menerobos pagar pembatas. Panitia akhirnya menghentikan pemberian zakat ini karena warga yang tidak lagi ingin diatur.
Sebelumnya, antrean penerimaan zakat dari pengusaha Haji Ambo Rukka ini berlangsung tertib. Ratusan tukang becak mendapat zakat senilai Rp50 ribu. Namun, karena desakan ribuan warga yang tidak sabar mendapatkan uang, akhirnya pembagian zakat tersebut berlangsung ricuh.
Ambo Rukka, pemberi zakat, mengaku kegiatan ini rutin dilakukan setiap tahun pada bulan Ramadan. "Ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur pada Tuhan yang telah memberikan rezeki," katanya.
Ribuan warga yang sejak Minggu (13/7/2014) siang mengantre dan tidak sabar menunggu giliran akhirnya memaksa masuk ke dalam area pembagian zakat. Akibatnya, sejumlah anak dan wanita lanjut usia terjepit di antara kerumunan warga, saat berusaha masuk untuk mendapatkan uang senilai Rp20 ribu hingga Rp50 ribu per orang. Tak hanya itu, sejumlah warga bahkan sempat terjatuh dan terinjak-injak di antara ribuan warga yang mengantre.
Aparat kepolisian dan panitia yang dikerahkan kewalahan menertibkan warga yang sudah telanjur menerobos pagar pembatas. Panitia akhirnya menghentikan pemberian zakat ini karena warga yang tidak lagi ingin diatur.
Sebelumnya, antrean penerimaan zakat dari pengusaha Haji Ambo Rukka ini berlangsung tertib. Ratusan tukang becak mendapat zakat senilai Rp50 ribu. Namun, karena desakan ribuan warga yang tidak sabar mendapatkan uang, akhirnya pembagian zakat tersebut berlangsung ricuh.
Ambo Rukka, pemberi zakat, mengaku kegiatan ini rutin dilakukan setiap tahun pada bulan Ramadan. "Ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur pada Tuhan yang telah memberikan rezeki," katanya.
(zik)