Pemprov Sumsel dan Baznas Gelar Buka Bersama Ribuan Anak Yatim
A
A
A
PALEMBANG - Baznas Sumsel bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Sumsel menggelar buka bersama dengan seribu anak yatim piatu di Aula Griya Agung Palembang, Selasa malam (15/7/2014).
Acara yang kali kelima diadakan Baznas ini dihadiri Gubernur Sumsel H Alex Noerdin beserta Istri Hj Eliza, Asisten III Kesra Ahmad Najib, Kabiro Kesra Richard Cahyadi, Kakan Kemenag Sumsel Hambali dan beberapa Kepala SKPD Pemprov Sumsel. Sementara dari pihak Baznas sendiri diwakili KH Masrur Hairunajib dan Ketua Baznas Sumsel Aflatun Muchtar.
Dalam sambutannya, KH Masrur Hairunajib mengatakan, Ramadan kali ini mempertemukan umat Islam dalam suasana ibadah puasa yang mempererat hubungan dengan Allah SWT dan sesama manusia.
"Ada 14 kota menggelar secara serentak yaitu Pangkal Pinang, Padang, Palembang, Banten, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Semarang, Balikpapan, Berau, Denpasar, Makassar dan Mataram dimana pesertanya adalah anak yatim usia 8 hingga 15 tahun," katanya, Selasa malam (15/7/2014).
Dikatakannya, tujuan diselenggarakannya buka bersama tersebut disamping sebagai syiar Ramadan juga memupuk rasa persaudaraan bersama.
"Anak-anak yatim yang berasal dari keluarga kurang mampu dan telah kehilangan tulang punggung keluarganya ini, selain akan menikmati hidangan buka puasa juga menyerap ilmu dari tausyiah para ulama. Selain itu anak-anak ini juga berkesempatan menikmati hiburan dan membawa pulang paket bantuan alat tulis serta makanan dan uang santunan," jelasnya.
Penyelenggaraan buka bersama anak yatim ini, lanjutnya, dimaksudkan agar dapat memberikan banyak manfaat kepada muzaki dan mustahik.
Selain untuk membahagiakan dan memotivasi anak yatim serta dhuafa, Baznas juga memberikan kesempatan kepada tokoh dan donatur untuk berbagi secara langsung kepada para peserta.
Dengan demikian, semakin banyak pihak yang dapat terbantu baik dalam sisi pemenuhan kebutuhan hidup, pendidikan, kesehatan, serta akhlak yang baik.
Gubernur Sumsel H Alex Noerdin mengatakan, sebenarnya acara ini harusnya tidak hanya dilaksanakan sekali dalam setahun dan tidak hanya memberikan santunan setahun sekali karena sudah kewajiban kita bersama untuk selalu berbagi dengan anak yatim dan dhuafa.
"Namun demikian, Pemerintah Provinsi Sumsel jauh lebih besar dan berjangka panjang telah memberikan kesempatan dan bekal kepada seluruh anak yatim dan dhuafa yang ada di Provinsi Sumsel untuk melanjutkan hidupnya dengan program pelayanan pendidikan gratis dan kesehatan gratis," timpalnya.
Gubernur Sumsel H Alex Noerdin juga menyampaikan kegembiraannya bisa berbuka bersama ribuan anak yatim dan dhuafa.
"Ini anak yatim, saya juga anak yatim malahan dan saya senang bisa berkumpul bersama anak-anak yatim dan dhuafa ini. Tahun depan sekolah gratis sampai sarjana, jadi anak-anak bisa memanfaatkan itu nantinya menempuh ilmu setinggi-tingginya hingga ke sarjana dan gratis," kata Alex.
Menurut Alex, para anak yatim dan dhuafa tak perlu berkecil hati walaupun tidak memiliki orang tua.
"Karena kami dari Pemerintah Provinsi Sumsel tetap akan memperhatikan. Berobat dan sekolah tetap gratis, Kalau ada sekolah yang menarik bayaran laporkan pada kami. Seharusnya, acara seperti ini jangan cuma sekali dalam setahun tapi harusnya sering. Pemprov sendiri bukan hanya berikan buku, baju, buka bersama tapi dalam jangka panjang sudah berikan kesempatan dengan sekolah gratis dan berobat gratis. Jadi selain sehat anak juga pintar, itulah tindakan nyata yang kita lakukan," pungkasnya.
Acara yang kali kelima diadakan Baznas ini dihadiri Gubernur Sumsel H Alex Noerdin beserta Istri Hj Eliza, Asisten III Kesra Ahmad Najib, Kabiro Kesra Richard Cahyadi, Kakan Kemenag Sumsel Hambali dan beberapa Kepala SKPD Pemprov Sumsel. Sementara dari pihak Baznas sendiri diwakili KH Masrur Hairunajib dan Ketua Baznas Sumsel Aflatun Muchtar.
Dalam sambutannya, KH Masrur Hairunajib mengatakan, Ramadan kali ini mempertemukan umat Islam dalam suasana ibadah puasa yang mempererat hubungan dengan Allah SWT dan sesama manusia.
"Ada 14 kota menggelar secara serentak yaitu Pangkal Pinang, Padang, Palembang, Banten, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Semarang, Balikpapan, Berau, Denpasar, Makassar dan Mataram dimana pesertanya adalah anak yatim usia 8 hingga 15 tahun," katanya, Selasa malam (15/7/2014).
Dikatakannya, tujuan diselenggarakannya buka bersama tersebut disamping sebagai syiar Ramadan juga memupuk rasa persaudaraan bersama.
"Anak-anak yatim yang berasal dari keluarga kurang mampu dan telah kehilangan tulang punggung keluarganya ini, selain akan menikmati hidangan buka puasa juga menyerap ilmu dari tausyiah para ulama. Selain itu anak-anak ini juga berkesempatan menikmati hiburan dan membawa pulang paket bantuan alat tulis serta makanan dan uang santunan," jelasnya.
Penyelenggaraan buka bersama anak yatim ini, lanjutnya, dimaksudkan agar dapat memberikan banyak manfaat kepada muzaki dan mustahik.
Selain untuk membahagiakan dan memotivasi anak yatim serta dhuafa, Baznas juga memberikan kesempatan kepada tokoh dan donatur untuk berbagi secara langsung kepada para peserta.
Dengan demikian, semakin banyak pihak yang dapat terbantu baik dalam sisi pemenuhan kebutuhan hidup, pendidikan, kesehatan, serta akhlak yang baik.
Gubernur Sumsel H Alex Noerdin mengatakan, sebenarnya acara ini harusnya tidak hanya dilaksanakan sekali dalam setahun dan tidak hanya memberikan santunan setahun sekali karena sudah kewajiban kita bersama untuk selalu berbagi dengan anak yatim dan dhuafa.
"Namun demikian, Pemerintah Provinsi Sumsel jauh lebih besar dan berjangka panjang telah memberikan kesempatan dan bekal kepada seluruh anak yatim dan dhuafa yang ada di Provinsi Sumsel untuk melanjutkan hidupnya dengan program pelayanan pendidikan gratis dan kesehatan gratis," timpalnya.
Gubernur Sumsel H Alex Noerdin juga menyampaikan kegembiraannya bisa berbuka bersama ribuan anak yatim dan dhuafa.
"Ini anak yatim, saya juga anak yatim malahan dan saya senang bisa berkumpul bersama anak-anak yatim dan dhuafa ini. Tahun depan sekolah gratis sampai sarjana, jadi anak-anak bisa memanfaatkan itu nantinya menempuh ilmu setinggi-tingginya hingga ke sarjana dan gratis," kata Alex.
Menurut Alex, para anak yatim dan dhuafa tak perlu berkecil hati walaupun tidak memiliki orang tua.
"Karena kami dari Pemerintah Provinsi Sumsel tetap akan memperhatikan. Berobat dan sekolah tetap gratis, Kalau ada sekolah yang menarik bayaran laporkan pada kami. Seharusnya, acara seperti ini jangan cuma sekali dalam setahun tapi harusnya sering. Pemprov sendiri bukan hanya berikan buku, baju, buka bersama tapi dalam jangka panjang sudah berikan kesempatan dengan sekolah gratis dan berobat gratis. Jadi selain sehat anak juga pintar, itulah tindakan nyata yang kita lakukan," pungkasnya.
(sms)