Diberi Rp300 Ribu, Warga Difabel Batal Bertemu SBY
A
A
A
JAKARTA - Ratusan warga penyandang cacat atau difabel batal bersalaman dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dalam acara open house yang digelar di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (28/7/2014).
Pasalnya, mereka yang berjumlah sekira 900 orang itu digiring ke Gedung Sekretariat Kabinet, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta. Di sana, kedatangan mereka disambut Staf Khusus Presiden Bidang Publikasi dan Dokumentasi Ahmad Yani Basuki.
"Kehadiran bapak-bapak dan ibu-ibu di sini tetap dipantau beliau (SBY). Karena banyak tamu Bapak Presiden," ujar Ahmad Yani.
Setelah mendapat penjelasan, mereka dibagikan amplop. Tiap amplop berisi uang Rp300 ribu. Kemudian, yang telah menerima amplop, jarinya ditandai tinta biru untuk stempel.
Tak hanya itu, setelah keluar dari gedung, mereka dibagikan nasi kotak. "Amplopnya dari Pak Presiden SBY," katanya.
Dia menjelaskan, ratusan warga difabel itu berasal dari wilayah Jabodetabek. "Mereka sudah punya kelompok, mereka sudah mengatur sendiri. Tetap yang pasti Dinsos, Kemenag membantu menangani," ungkapnya.
Pasalnya, mereka yang berjumlah sekira 900 orang itu digiring ke Gedung Sekretariat Kabinet, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta. Di sana, kedatangan mereka disambut Staf Khusus Presiden Bidang Publikasi dan Dokumentasi Ahmad Yani Basuki.
"Kehadiran bapak-bapak dan ibu-ibu di sini tetap dipantau beliau (SBY). Karena banyak tamu Bapak Presiden," ujar Ahmad Yani.
Setelah mendapat penjelasan, mereka dibagikan amplop. Tiap amplop berisi uang Rp300 ribu. Kemudian, yang telah menerima amplop, jarinya ditandai tinta biru untuk stempel.
Tak hanya itu, setelah keluar dari gedung, mereka dibagikan nasi kotak. "Amplopnya dari Pak Presiden SBY," katanya.
Dia menjelaskan, ratusan warga difabel itu berasal dari wilayah Jabodetabek. "Mereka sudah punya kelompok, mereka sudah mengatur sendiri. Tetap yang pasti Dinsos, Kemenag membantu menangani," ungkapnya.
(kri)