Artikel Guyon Sufi dan Islam
-
Nasrudin sedang menjadi hakim di pengadilan kota. Mula-mula ia mendengarkan dakwaan yang berapi-api dengan fakta yang tak tersangkalkan dari jaksa. Setelah jaksa selesai dengan dakwaannya, Nasrudin berkomentar:
-
Nasrudin sedang merenungi harmoni alam, dan kebesaran Penciptanya. Oh kasih yang agung.
-
Sudah bertahun-tahun Baginda Raja Harun Al Rasyid ingin mengalahkan Abu Nawas. Namun perangkap-perangkap yang selama ini dibuat semua bisa diatasi dengan cara-cara yang cemerlang oleh Abu Nawas.
-
Secara tak terduga Pangeran yang menjadi putra mahkota jatuh sakit. Sudah banyak tabib yang didatangkan untuk memeriksa dan mengobati tapi tak seorang pun mampu menyembuhkannya. Akhirnya Raja mengadakan sayembara.
-
Gajah yang bisa mengerti bahasa manusia,dan yang lebih menakjubkan adalah gajah itu hanya mau tunduk kepada pemiliknya saja. kata kawan Abu Nawas menambahkan.
-
Keesokan harinya Abu Nawas membawa keledai ke pasar. Abu Nawas tidak tahu kalau ada sekelompok pencuri yang terdiri dari empat orang telah mengetahui keadaan dan rencana Abu Nawas. Mereka sepakat akan memperdaya Abu Nawas.
-
Abu Nawas menghadap Baginda Raja Harun Al Rasyid. Baginda amat riang. Saking gembiranya beliau mengajak Abu Nawas bergurau. Setelah saling tukar menukar cerita-cerita lucu, lalu Baginda mulai mengutarakan rencananya.
-
Bawa dulu ke sini sisa halwa yang masih ada. Baru setelah itu aku beri tahu gagasan yang ada di otakku. Istri Nasrudin segera bangkit dan mengambil sisa halwa yang langsung dilahap oleh sang Mullah.
-
Dan tanpa alasan yang jelas mereka langsung menyeret Abu Nawas sesuai dengan titah Baginda. Abu Nawas tidak berkutik. Kini ia mendekam di dalam penjara.
-
Pada suatu hari, Nasrudin pergi ke tukang cukur. Sialnya si tukang cukur bekerja amat lamban karena pisaunya tumpul. Setiap kali pipi Nasrudin tergores hingga berdarah.
-
Bukankah Alla Azza Wa Jalla lebih dekat daripada urat leher. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah Yang Maha Gagah. Dan kematian adalah mutlak urusanNya. Semakin dekat hukuman mati bagi Abu Nawas orang banyak semakin resah. Tetapi bagi Abu Nawas malah sebaliknya.
-
Nasruddin pun buru-buru memundurkan mobilnya. Namun Dar!, dia tabrak pula mobil di belakangnya. Kiri, kanan, muka, belakang, sama saja yang dia lakukan, menabrak mobil orang lain.
-
Ini lagi-lagi kisah tentang seorang pejabat Orde Baru yang di tahun 1990-an mendadak jadi santri mengikuti jejak sang Presiden yang juga mendadak jadi santri setelah pulang naik haji.
-
Tapi kalau tiap kali harus makan makanan yang sama, siapapun akan menjadi bosan. Lima hari kemudian, ketika para juru masak merampungkan sajian makanan untuk kesepuluh kalinya, sang Raja berteriak.
-
Pengobatan alternatif demikian Salim menyebutnya, Bila Anda batuk, maka minumlah perasan jeruk nipis dicampur kecap. Sementara, jika Anda mencret dan diare, minumlah teh pahit yang kental