Kisah Lengkap Isra Miraj: Perjalanan Rasulullah SAW Menuju Sidratul Muntaha
Jum'at, 17 Februari 2023 - 17:51 WIB
5. Masjidil Aqsa Palestina, yaitu tempat yang dituju dalam perjalanan malam tersebut. Baitul maqdis merupakan tempat suci ketiga setelah Mekkah dan Madinah.
Sesampainya di Masjidil Aqsa, Beliau disuguhi dua buah gelas yang masing-masing berisi susu dan arak. Nabi Muhammad SAW mengambil sebuah gelas yang berisi susu, kemudian Malaikat Jibril mengucapkan selamat padanya karena beliau telah memilih yang baik bagi dirinya dan umatnya.
Setelah menjadi imam di Masjidil Aqsha Palestina, Rasulullah SAW dinaikkan ke Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah bersama Malaikat Jibril.
Singgah di Tujuh Lapis Langit
Dalam perjalanan menuju Sidratul Muntaha ini, Nabi Muhammad SAW dan Malaikat Jibril singgah di tujuh lapis langit yaitu:
1. Langit pertama bertemu Nabi Adam 'alaihissalam.
2. Langit kedua bertemu Nabi Yahya dan Nabi Ishaq 'alaihimussalam.
3. Langit ketiga bertemu Nabi Yusuf 'alaihissalam.
4. Langit keempat bertemu dengan Nabi Idris 'alaihissalam.
5. Langit kelima bertemu dengan Nabi Harun 'alaihissalam.
6. Langit keenam bertemu dengan Nabi Musa 'alaihissalam. Di sini Rasulullah berdialog dengan Nabi Musa terkait perintah sholat 50 waktu.
7. Langit ketujuh bertemu dengan Nabi Ibrahim 'alaihissalam, bapaknya para Nabi (Abul Anbiya).
Naik ke Sidratul Muntaha
Setelah melewati ketujuh lapis langit tersebut, Nabi Muhammad SAW diajak ke Baitul Makmur yaitu tempat Malaikat melaksanakan Thawaf dan dilanjutkan naik ke Sidratul Muntaha.
Ketika Rasulullah SAW diangkat ke Sidratul Muntaha , beliau diselimuti awan yang berwarna-warni. Itulah tempat terakhir Jibril menemani Rasulullah. Dalam satu riwayat disebutkan Nabi Muhammad SAW melihat Malaikat Jibril dengan 600 sayapnya di Sidratul Muntaha. Setiap sayapnya menutupi ufuq langit dan dari sayap-sayapnya berjatuhan permata dan Yaqut serta lain-lainnya yang hanya Allah yang mengetahuinya.
Kemudian Nabi diangkat ke tempat sangat tinggi hingga beliau mendengar suara goretan Al-Qolam (pena yang menulis segala apa yang ada di alam semesta). Kemudian Rasulullah SAW bertemu dengan Allah 'Azza wa Jalla tanpa ditemani Jibril. Beliau menerima perintah sholat dari sang Khaliq.
Ibnu Abbas dan para ahli tafsir mengatakan, dinamakan Sidratul Muntaha (pohon puncak) karena ilmu Malaikat puncaknya sampai di sini. Tidak ada yang bisa melewatinya, kecuali Rasulullah SAW.
Dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu, dinamakan Sidratul Muntaha karena semua ketetapan Allah yang turun, pangkalnya dari sana dan semua yang naik, ujungnya ada di sana." (Ta'liqat 'ala Shahih Muslim, Muhammad Fuad Abdul Baqi, 1/145).
Sesampainya di Masjidil Aqsa, Beliau disuguhi dua buah gelas yang masing-masing berisi susu dan arak. Nabi Muhammad SAW mengambil sebuah gelas yang berisi susu, kemudian Malaikat Jibril mengucapkan selamat padanya karena beliau telah memilih yang baik bagi dirinya dan umatnya.
Setelah menjadi imam di Masjidil Aqsha Palestina, Rasulullah SAW dinaikkan ke Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah bersama Malaikat Jibril.
Singgah di Tujuh Lapis Langit
Dalam perjalanan menuju Sidratul Muntaha ini, Nabi Muhammad SAW dan Malaikat Jibril singgah di tujuh lapis langit yaitu:
1. Langit pertama bertemu Nabi Adam 'alaihissalam.
2. Langit kedua bertemu Nabi Yahya dan Nabi Ishaq 'alaihimussalam.
3. Langit ketiga bertemu Nabi Yusuf 'alaihissalam.
4. Langit keempat bertemu dengan Nabi Idris 'alaihissalam.
5. Langit kelima bertemu dengan Nabi Harun 'alaihissalam.
6. Langit keenam bertemu dengan Nabi Musa 'alaihissalam. Di sini Rasulullah berdialog dengan Nabi Musa terkait perintah sholat 50 waktu.
7. Langit ketujuh bertemu dengan Nabi Ibrahim 'alaihissalam, bapaknya para Nabi (Abul Anbiya).
Naik ke Sidratul Muntaha
Setelah melewati ketujuh lapis langit tersebut, Nabi Muhammad SAW diajak ke Baitul Makmur yaitu tempat Malaikat melaksanakan Thawaf dan dilanjutkan naik ke Sidratul Muntaha.
Ketika Rasulullah SAW diangkat ke Sidratul Muntaha , beliau diselimuti awan yang berwarna-warni. Itulah tempat terakhir Jibril menemani Rasulullah. Dalam satu riwayat disebutkan Nabi Muhammad SAW melihat Malaikat Jibril dengan 600 sayapnya di Sidratul Muntaha. Setiap sayapnya menutupi ufuq langit dan dari sayap-sayapnya berjatuhan permata dan Yaqut serta lain-lainnya yang hanya Allah yang mengetahuinya.
Kemudian Nabi diangkat ke tempat sangat tinggi hingga beliau mendengar suara goretan Al-Qolam (pena yang menulis segala apa yang ada di alam semesta). Kemudian Rasulullah SAW bertemu dengan Allah 'Azza wa Jalla tanpa ditemani Jibril. Beliau menerima perintah sholat dari sang Khaliq.
Ibnu Abbas dan para ahli tafsir mengatakan, dinamakan Sidratul Muntaha (pohon puncak) karena ilmu Malaikat puncaknya sampai di sini. Tidak ada yang bisa melewatinya, kecuali Rasulullah SAW.
Dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu, dinamakan Sidratul Muntaha karena semua ketetapan Allah yang turun, pangkalnya dari sana dan semua yang naik, ujungnya ada di sana." (Ta'liqat 'ala Shahih Muslim, Muhammad Fuad Abdul Baqi, 1/145).