Keistimewaan Syaban, Turunnya Ayat Perintah Bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW

Minggu, 26 Februari 2023 - 21:36 WIB
Syaban adalah bulannya bersholawat atas Nabi Muhammad SAW karena ayat perintah bersholawat Surat Al-Ahzab ayat 56 diturunkan pada bulan Syaban. Foto/ist
Di antara keistimewaan bulan Syaban adalah bulan dimana Allah menurunkan sebuah ayat yang berisi perintah bersholawat kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Perintah bersholawat ini diabadikan dalam Surat Al-Ahzab ayat 56.

Syaban merupakan bulan ke-8 dalam kalender Hijriyah, terletak di antara dua bulan yang diberkahi yaitu bulan mulia Rajab dan bulan suci Ramadhan. Syaban juga menjadi bulan bagi Rasulullah SAW untuk menghidupkan puasa sunnah.

"...Terkadang hampir beliau berpuasa Sya'ban sebulan penuh." (HR Al-Bukhari, Muslim)



Syaban disebut juga sebagai bulan bersholawat. Alasan Syaban disebut sebagai bulan sholawat dijelaskan oleh Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki dalam "Ma dza fi Sya'ban":

ومن مزايا شهر شعبان : أنه شهر الذي نزلت فيه اية الصلاة و السلام على النبي ﷺ، و هي قوله تعالى : (إن الله وملائكته يصلون على النبي يا أيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما) الأحزاب : الآية ٥٦

"Dan di antara keistimewaan bulan Syaban adalah: Yaitu ia adalah yang didalamnya turun ayat tentang sholawat dan salam atas Nabi ﷺ, dan ayat itu adalah firman Allah Ta'ala: (إن الله وملائكته يصلون على النبي يا أيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما) الأحزاب: الآية ٥٦

Ibnu Abish-Shoif menyebutkan, bahwasanya dikatakan: "Sesungguhnya bulan Sya'ban adalah bulannya bersholawat atas Nabi ﷺ karena ayat 56 Surat Al-Ahzab diturunkan pada bulan Syaban."

Allah berfirman:

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰٓٮِٕكَتَهٗ يُصَلُّوۡنَ عَلَى النَّبِىِّ ؕ يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا صَلُّوۡا عَلَيۡهِ وَسَلِّمُوۡا تَسۡلِيۡمًا‏


Artinya: "Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya." (QS Al-Ahzab ayat 56)

Keistimewaan Sholawat

Menurut Ulama ahli tafsir Al-Qur'an, Prof Quraish Shihab dikutip dari tafsiralquran menjelaskan, ayat dan perintah Allah dalam Surat Al-Ahzab 56 di atas sangat unik. Sebab, tidak ada satu perintah pun dari Allah Ta'ala kepada manusia yang Dia nyatakan bahwa diri-Nya telah melakukan hal tersebut kecuali bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Ini secara tegas menunjukkan bahwa kedudukan beliau sangat tinggi di sisi-Nya dan begitu besar cinta-Nya pada beliau. Pada ayat ini Allah seakan-akan berfirman, "Sesungguhnya Allah Yang Maha Agung lagi Maha Kuasa dan demikian pula Malaikat-malaikat-Nya yang merupakan makhluk-makhluk suci, sangat cinta dan kagum kepada Nabi Muhammad SAW.

Karena itu Allah beserta para Malaikat bersholawat untuk Nabi, yakni Allah melimpahkan rahmat dan anugerah-Nya dan para Malaikat bermohon kiranya dipertinggi lagi derajat dan dicurahkan maghfirah atasnya.

Dalam Tafsir Al-Misbah disebutkan, kata "shollu" dalam ayat di atas terambil dari kata "sholah" yang bermakna menyebut-nyebut yang baik serta ucapan-ucapan yang mengundang kebajikan. Tentu saja doa dan curahan rahmat merupakan sebagian maknanya.

Sedangkan kata "Sallimu" terambil dari kata "Salam" yang terdiri dari tiga huruf Sin, lam dan Mim. Makna dasar dari kata yang terangkai dari huruf-huruf ini adalah luput dari kekurangan, kerusakan dan aib.

Dalam satu Hadis, Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya: "Siapa yang bersholawat kepadaku satu sholawat, Malaikat terus-menerus bersholawat kepadanya selama orang itu bersholawat kepadaku. Maka silahkanlah memilih, persedikit atau perbanyaklah." (HR Ahmad dan Ibn Majah melalui 'Amir Ibn Rabi'ah)

Berikut bacaan Sholawat Nabi dengan redaksi singkat:

صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّد
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Anas radhiyallahu 'anhu, dia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terbiasa membaca doa: YA MUQALLIBAL QULUUB TSABBIT QALBII 'ALAA DIINIKA (Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku berada di atas agamamu). Kemudian aku pun bertanya, Wahai Rasulullah, kami beriman kepadamu dan kepada apa yang anda bawa. Lalu apakah anda masih khawatir kepada kami? Beliau menjawab: Ya, karena sesungguhnya hati manusia berada di antara dua genggaman tangan Allah Subhanahu wa Ta'ala yang Dia bolak-balikkan menurut yang dikehendaki-Nya.

(HR. Tirmidzi No. 2066)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More