Kisah Dakwah Nabi Muhammad di Gua Tsur

Jum'at, 31 Januari 2025 - 05:15 WIB
loading...
Kisah Dakwah Nabi Muhammad...
Kisah dakwah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam di Gua Tsur ini diriwayatkan oleh Imam Buhkhari dari Aisyah radhiyallahuanhu. Bagi umat Muslim, perjalanan dakwah Nabi SAW ini penting diketahui dan diambil ibrahnya. Foto ilustrasi/SINDOnews
A A A
Kisah dakwah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam di Gua Tsur ini diriwayatkan oleh Imam Buhkhari dari Aisyah radhiyallahu'anhu. Bagi umat Muslim, perjalanan dakwah Nabi SAW ini penting diketahui dan diambil ibrahnya.

Dikisahkan bahwa ketika Nabi Muhammad SAW mendapatkan perintah untuk hijrah ke Madinah , Rasulullah mempersiapkan keberangkatannya dengan didampingi Abu Bakar Ra.

Madinah adalah kota yang terletak di sebelah utara Kota Makkah kurang lebih empat ratus kilometer jarak tempuh. Ketika itu tentu jalannya tidak semulus sekarang, bukit kecil dan tebing serta hamparan bebatuan harus ditaklukkan dan dilalui, begitupun perjalanan harus memakan waktu berhari-hari.

Meski arah Madinah dari Makkah ke utara, tapi Rasulullah saw bersama Abu Bakar mengambil jalan ke arah selatan guna mengelabuhi orang-orang Kafir Makkah yang telah membuat sayembara untuk menangkap Baginda Nabi SAW. Sebelum sampe ke Madinah, Rasulullah SAW bersembunyi di Gua Tsur bersama Abu Bakar.

Gua Tsur sendiri adalah gua yang lebar dan panjangnya masing-masing 3,5 meter dengan tinggi 1.5 meter. Kondisi itu secara kasat mata akan mudah terdeteksi keberadaan orang yang berada di dalamnya, namun Allah menjaga dan menyelamatkannya meski ketika itu suasananya genting dan orang-orang Kafir sudah berada di sekitar Gua Tsur.

Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat At-Taubah Ayat 40

اِلَّا تَـنۡصُرُوۡهُ فَقَدۡ نَصَرَهُ اللّٰهُ اِذۡ اَخۡرَجَهُ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا ثَانِىَ اثۡنَيۡنِ اِذۡ هُمَا فِى الۡغَارِ اِذۡ يَقُوۡلُ لِصَاحِبِهٖ لَا تَحۡزَنۡ اِنَّ اللّٰهَ مَعَنَا‌ ۚ فَاَنۡزَلَ اللّٰهُ سَكِيۡنَـتَهٗ عَلَيۡهِ وَاَ يَّدَهٗ بِجُنُوۡدٍ لَّمۡ تَرَوۡهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِيۡنَ كَفَرُوا السُّفۡلٰى‌ ؕ وَكَلِمَةُ اللّٰهِ هِىَ الۡعُلۡيَا ؕ وَاللّٰهُ عَزِيۡزٌ حَكِيۡمٌ


Artinya: Jika kamu tidak menolongnya (Muhammad), sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir mengusirnya (dari Mekah); sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua. Ketika itu dia berkata kepada sahabatnya, "Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita." Maka Allah menurunkan ketenangan kepadanya (Muhammad) dan membantu dengan bala tentara (malaikat-malaikat) yang tidak terlihat olehmu, dan Dia menjadikan seruan orang-orang kafir itu rendah. Dan firman Allah itulah yang tinggi, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana. (QS At-Taubah : 40)

Kisah Dakwah di Gua Tsur

Tentang perjalanan dakwah Nabi Muhammad di Gua Tsur ini, dijelaskan Ustaz Muhammad Abduh Tuasikal dengan mengambil referensi buku Fiqh As-Sirah (Cetakan Tahun 1424 H. Prof. Dr. Zaid bin Abdul Karim Az-Zaid). Berikut penjelasannya:

Imam Bukhari meriwayatkan dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada orang-orang beriman, “Saya melihat tempat hijrah kalian adalah suatu tempat penuh dengan pohon kurma yang terletak di antara dua Harrah/ Labit (yaitu gunung ‘Air dan Tsaur).”

Kemudian mereka berhijrah ke Madinah dan umumnya yang hijrah ke Habasyah pulang untuk berhijrah ke Madinah, Abu Bakar juga menyiapkan bekal untuk hijrah ke Madinah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadanya, “Sabar dulu. Saya berharap segera diizinkan.”

Abu Bakar berkata, “Apakah Anda mengharapkan hal tersebut—dengan bapak dan ibuku, saya menebus Anda–?

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Ya”.

Lalu Abu Bakar urung berangkat dan menyiapkan dua ekor unta yang bagus untuk berangkat bersama Nabi. Dia memberinya makan dengan daun Samur selama empat bulan.

Ibnu Shihab meriwayatkan dari Urwah dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Ketika kami duduk-duduk di rumah Abu Bakar di siang hari yang panas, seseorang berkata kepada Abu Bakar, ‘Ini Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam datang dengan menutup kepala pada saat yang tidak biasanya beliau mendatangi kita.” Abu Bakar menjawab, “Sebagai tebusan beliau adalah ayah ibuku. Demi Allah, tidaklah beliau datang pada saat seperti ini kecuali karena perintah (untuk hijrah).”

Aisyah berkata, “Lalu Nabi datang. Lalu meminta izin dan beliau pun diizinkan masuk. Nabi menyuruh Abu Bakar untuk mengeluarkan siapa saja yang ada bersamanya di rumah.” Abu Bakar berkata, “Mereka hanyalah keluargamu, wahai Rasulullah.”

Rasul berkata, “Saya sudah diizinkan untuk berhijrah.”

Abu Bakar bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Saya menemanimu, wahai Rasulullah!”

“Ya”, jawab Nabi.

Abu Bakar berkata, “Ambillah salah satu kendaraan (unta) yang kamu sukai.”
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1777 seconds (0.1#10.140)