Kisah Nabi SAW Membaca Surat Fussilat Ayat 1-13 saat Jawab Hujatan Atabah ibnu Rabi'ah
Sabtu, 04 Maret 2023 - 13:24 WIB
Mereka bertanya, "Apakah dia menjawabmu?"
Atabah menjawab, "Ya, tidak, demi yang telah membuat sembah-sembahan ini dengan keyakinan, aku tidak dapat memahami sesuatu pun dari apa yang diucapkannya, hanya dia memperingatkan kepada kalian akan adanya petir seperti petir yang telah menimpa kaum ' Ad dan kaum Tsamud."
Mereka berkata, "Celakalah kamu ini, bukankah lelaki itu berbicara denganmu memakai bahasa Arab, lalu kami tidak memahami apa yang dikatakannya?"
Atabah menjawab, "Tidak, demi Allah, aku tidak memahami sesuatu pun dari apa yang telah diucapkannya selain penyebutan adanya sa'iqah (petir) itu."
Sumpah Atabah
Ibnu Katsir juga menyampaikan riwayat lain bahwa tatkala Rasulullah SAW membaca ayat tersebut, kemudian Atabah menutupkan tangannya ke mulut Rasulullah SAW seraya memohon kepadanya demi pertalian rahim (persaudaraan) yang ada di antara keduanya.
Lalu Atabah kembali ke rumah keluarganya dan tidak pergi ke tempat orang-orang Quraisy serta mengurung dirinya. Maka Abu Jahal berkata, "Hai golongan orang-orang Quraisy, demi Allah, kita tidak memandang Atabah melainkan dia telah masuk agama baru bergabung dengan Muhammad, rupanya makanan Muhammad telah memikatnya. Dan itu tiada lain karena dia sedang dilanda kesengsaraan. Maka marilah kita pergi menemuinya."
Abu Jahal membuka pembicaraan, "Hai Atabah, mengapa engkau tidak melapor kepada kami hingga kami tidak mempunyai pandangan lain kecuali engkau telah bergabung dengan Muhammad memeluk agama baru dan kamu terpikat oleh makanannya. Maka jika engkau memang sedang dilanda kesengsaraan, kami akan mengumpulkan dana untukmu dari harta kami sehingga engkau tidak perlu lagi kepada makanan (jamuan) Muhammad."
Mendengar ucapan itu Atabah marah besar dan bersumpah bahwa dia tidak mau bicara lagi dengan Muhammad untuk selamanya, lalu ia mengatakan, "Demi Allah, kalian telah mengetahui bahwa diriku ini termasuk orang Quraisy yang paling banyak memiliki harta."
"Pada mulanya aku datang kepadanya dan kukatakan kepadanya semua yang ingin kalian bicarakan kepadanya. Maka dia menjawabku dengan sesuatu yang demi Allah, ia bukanlah syair, bukan tenung, bukan pula sihir."
Dia membaca firman-Nya: Jika mereka berpaling, maka katakanlah, "Aku telah memperingatkan kamu dengan petir, seperti petir yang menimpa kaum Ad dan kaum Tsamud.”(Fushshilat: 13)
Lalu aku tutup mulutnya dengan tanganku dan aku memohon kepadanya —demi pertalian silaturahim yang ada— agar diam. Dan tentu kalian sudah mengetahui bahwa Muhammad itu apabila berbicara tidak pernah dusta, maka aku merasa takut bila memang benar akan diturunkan kepadamu azab."
Surat Fussilat
Berikut bunyi Surat Al-Fussilat 1-13 yang dibaca Rasulullah SAW tatkala menghadapi Atabah tersebut:
حٰمٓ
1. Haa Mim
تَنۡزِيۡلٌ مِّنَ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِيۡمِۚ
Atabah menjawab, "Ya, tidak, demi yang telah membuat sembah-sembahan ini dengan keyakinan, aku tidak dapat memahami sesuatu pun dari apa yang diucapkannya, hanya dia memperingatkan kepada kalian akan adanya petir seperti petir yang telah menimpa kaum ' Ad dan kaum Tsamud."
Mereka berkata, "Celakalah kamu ini, bukankah lelaki itu berbicara denganmu memakai bahasa Arab, lalu kami tidak memahami apa yang dikatakannya?"
Atabah menjawab, "Tidak, demi Allah, aku tidak memahami sesuatu pun dari apa yang telah diucapkannya selain penyebutan adanya sa'iqah (petir) itu."
Sumpah Atabah
Ibnu Katsir juga menyampaikan riwayat lain bahwa tatkala Rasulullah SAW membaca ayat tersebut, kemudian Atabah menutupkan tangannya ke mulut Rasulullah SAW seraya memohon kepadanya demi pertalian rahim (persaudaraan) yang ada di antara keduanya.
Lalu Atabah kembali ke rumah keluarganya dan tidak pergi ke tempat orang-orang Quraisy serta mengurung dirinya. Maka Abu Jahal berkata, "Hai golongan orang-orang Quraisy, demi Allah, kita tidak memandang Atabah melainkan dia telah masuk agama baru bergabung dengan Muhammad, rupanya makanan Muhammad telah memikatnya. Dan itu tiada lain karena dia sedang dilanda kesengsaraan. Maka marilah kita pergi menemuinya."
Abu Jahal membuka pembicaraan, "Hai Atabah, mengapa engkau tidak melapor kepada kami hingga kami tidak mempunyai pandangan lain kecuali engkau telah bergabung dengan Muhammad memeluk agama baru dan kamu terpikat oleh makanannya. Maka jika engkau memang sedang dilanda kesengsaraan, kami akan mengumpulkan dana untukmu dari harta kami sehingga engkau tidak perlu lagi kepada makanan (jamuan) Muhammad."
Mendengar ucapan itu Atabah marah besar dan bersumpah bahwa dia tidak mau bicara lagi dengan Muhammad untuk selamanya, lalu ia mengatakan, "Demi Allah, kalian telah mengetahui bahwa diriku ini termasuk orang Quraisy yang paling banyak memiliki harta."
"Pada mulanya aku datang kepadanya dan kukatakan kepadanya semua yang ingin kalian bicarakan kepadanya. Maka dia menjawabku dengan sesuatu yang demi Allah, ia bukanlah syair, bukan tenung, bukan pula sihir."
Dia membaca firman-Nya: Jika mereka berpaling, maka katakanlah, "Aku telah memperingatkan kamu dengan petir, seperti petir yang menimpa kaum Ad dan kaum Tsamud.”(Fushshilat: 13)
Lalu aku tutup mulutnya dengan tanganku dan aku memohon kepadanya —demi pertalian silaturahim yang ada— agar diam. Dan tentu kalian sudah mengetahui bahwa Muhammad itu apabila berbicara tidak pernah dusta, maka aku merasa takut bila memang benar akan diturunkan kepadamu azab."
Surat Fussilat
Berikut bunyi Surat Al-Fussilat 1-13 yang dibaca Rasulullah SAW tatkala menghadapi Atabah tersebut:
حٰمٓ
1. Haa Mim
تَنۡزِيۡلٌ مِّنَ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِيۡمِۚ