Kisah Sufi: Empat Harta Ajaib dan Cermin untuk Mencari Sumber Air Kehidupan
Minggu, 05 Maret 2023 - 21:20 WIB
Karena putrinya tak kunjung sembuh, raja itu pun memerintahkan agar sang darwis dipaku pada tembok. Darwis itu minta diberi kesempatan untuk berunding dengan kawan-kawannya, tetapi sang raja sudah hilang kesabarannya dan yakin bahwa darwis itu hanya mencoba menipunya agar bisa kabur.
Ketika ketiga darwis lainnya sampai di rumah, mereka melihat pada Cermin Ajaib untuk mencari kawan mereka itu. Melihat darwis yang satu itu dalam bahaya, mereka cepat-cepat terbang dengan Tongkat Ajaib. Mereka berhasil menyelamatkannya tepat pada waktunya. Tetapi, mereka tak dapat menolong putri raja itu, sebab piala itu hilang entah ke mana.
Dari Cermin Ajaib itu tahulah mereka bahwa Piala sang darwis telah dibuang, atas perintah raja, ke samudera yang paling dalam di dunia.
Meskipun mereka memiliki perlengkapan ajaib, dibutuhkan waktu seribu tahun lamanya untuk memulihkan kekuatan ajaib Piala itu. Semenjak peristiwa putri itu, keempat darwis tersebut memutuskan untuk menolong umat manusia secara diam-diam, dan menampilkan kesan bahwa semua hal ajaib yang terjadi bisa dijelaskan lewat akal budi.
Idries Shah mengatakan legenda ini menyerupai banyak cerita dari Timur tentang benda-benda ajaib, yang sering dijumpai dalam cerita-cerita rakyat.
Beberapa kalangan menganggap kisah ini merujuk secara tersamar pada klaim bahwa Yesus tidak mati di Salib. Kalangan lain percaya bahwa kisah ini mengacu pada empat teknik yang dimiliki oleh tarekat-tarekat Darwis Timur utama dan gabungan mereka di bawah Naqshbandi di India dan Khorasan.
Penjelasan Sufi yang lebih lazim adalah bahwa 'Pekerjaan Darwis' terdiri atas empat elemen yang keempatnya harus dilakukan bersama secara rahasia.
Ketika ketiga darwis lainnya sampai di rumah, mereka melihat pada Cermin Ajaib untuk mencari kawan mereka itu. Melihat darwis yang satu itu dalam bahaya, mereka cepat-cepat terbang dengan Tongkat Ajaib. Mereka berhasil menyelamatkannya tepat pada waktunya. Tetapi, mereka tak dapat menolong putri raja itu, sebab piala itu hilang entah ke mana.
Baca Juga
Dari Cermin Ajaib itu tahulah mereka bahwa Piala sang darwis telah dibuang, atas perintah raja, ke samudera yang paling dalam di dunia.
Meskipun mereka memiliki perlengkapan ajaib, dibutuhkan waktu seribu tahun lamanya untuk memulihkan kekuatan ajaib Piala itu. Semenjak peristiwa putri itu, keempat darwis tersebut memutuskan untuk menolong umat manusia secara diam-diam, dan menampilkan kesan bahwa semua hal ajaib yang terjadi bisa dijelaskan lewat akal budi.
Idries Shah mengatakan legenda ini menyerupai banyak cerita dari Timur tentang benda-benda ajaib, yang sering dijumpai dalam cerita-cerita rakyat.
Beberapa kalangan menganggap kisah ini merujuk secara tersamar pada klaim bahwa Yesus tidak mati di Salib. Kalangan lain percaya bahwa kisah ini mengacu pada empat teknik yang dimiliki oleh tarekat-tarekat Darwis Timur utama dan gabungan mereka di bawah Naqshbandi di India dan Khorasan.
Penjelasan Sufi yang lebih lazim adalah bahwa 'Pekerjaan Darwis' terdiri atas empat elemen yang keempatnya harus dilakukan bersama secara rahasia.
(mhy)