5 Konsep Kisah Al-Qur'an dalam Meningkatkan Spiritual Anak

Selasa, 14 Maret 2023 - 05:15 WIB
Setidaknya ada 5 konsep kisah al-Quran dalam meningkatkan spiritual anak. Foto/Ilustrasi: Dok. SINDOnews
Setidaknya ada 5 konsep kisah al-Qur'an dalam meningkatkan spiritual anak, yakni konsep irsyad (petunjuk), konsep dialogis, konsep hikmah dan i'tibar (hikmah dan pelajaran), konsep dzikra (mengingatkan), konsep takhwif dan tahdzir (ancaman).

Penuturan kisah-kisah al-Qur'an sarat dengan muatan edukatif bagi manusia khususnya pembaca dan pendengarnya. Kisah-kisah tersebut menjadi bagian dari metode pendidikan yang efektif bagi pembentukan jiwa yang mentaukhidkan Allah SWT.

Prof Dr Muhammad Quraish Shihab, MA dalam bukunya berjudul " Wawasan Al-Qur'an " mengatakan Al-Qur'an merupakan bacaan sempurna dan mulia karena tidak ada satu bacaanpun sejak manusia mengenal tulis-baca lima ribu tahun yang lalu dapat menandingi Al-Qur'an. Tidak ada bacaan yang dibaca oleh ratusan juta orang yang tidak mengerti artinya dan atau tidak dapat menulis aksaranya. Bahkan dihapal huruf demi huruf oleh anak-anak, remaja, dan dewasa.



Menurut ahli tafsir Indonesia ini, tiada bacaan melebihi Al-Qur'an dalam perhatian yang diperolehnya, bukan saja sejarahnya secara umum, tetapi ayat demi ayat baik segi waktu dan saat turunnya, maupun sampai kepada sebab-sebab serta turunnya.



Al-Qur'an datang dengan membuka mata manusia agar menyadari jati diri dan hakikat keberadaan mereka di bumi ini. Dan juga agar mereka tidak terlena dengan kehidupan dunia sehingga mereka tidak menduga bahwa hidup mereka hanya dimulai dengan kelahiran dan berakhir dengan kematian.

Kandungan Al-Qur'an tentang sejarah atau kisah-kisah disebut dengan istilah kisah Al-Qur'an.

Bahkan ayat-ayat yang berbicara tentang kisah jauh lebih banyak dibandingkan dengan ayat-ayat yang berbicara tentang hukum. Hal ini memberikan isyarat bahwa Al-Qur?an sangat perhatian terhadap masalah kisah, yang memang di dalamnya banyak mengandung pelajaran (ibrah).

Oleh karena itu, menurut Prof Harun Nasution, dalam buku "Islam Rasional", kisah dalam Al-Qur'an memiliki makna tersendiri bila dibandingkan isi kandungan yang lain.

"Maka perlu kiranya kita sebagai umat Islam untuk mengetahui isi kisah-kisah yang ada dalam Al-Qur'an sehingga kita dapat mengambil pelajaran. Al-Qur'an selain memuat ajaran akidah (keyakinan), syari'ah (hukum Islam), akhlak, janji dan ancaman, filsafat, isyarat-isyarat, juga berisi kisah-kisah, terutama kisah seputar para Nabi dan umat mereka sebelum Nabi Muhammad SAW serta umat lainnya yang hancur karena keangkuhan mereka," tulis Harun.



Menurut Harun, di dalam al-Qur'an kata qishash diungkapkan sebanyak 26 kali dalam berbagai bentuk, baik fi'il madli, mudhari', amar, maupun mashdar yang tersebar dalam berbagai ayat dan surat.

Penggunaan kata yang berulang kali ini memberikan isyarat akan urgensinya bagi umat manusia. Bahkan salah satu surat Al-Qur'an dinamakan surat al-Qashash yang artinya kisah-kisah.

Secara bahasa, kata qashash berasal dari bahasa Arab dalam bentuk mashdar yang dipetik dari kata qashasha yaqushshu qishashan yang secara etimologi berarti mencari jejak.

Seperti yang di dalam al-Qur'an surat al-Kahfi ayat 64 maksudnya kedua orang itu kembali mengikuti jejak dari mana keduanya datang.

Kata qashash bisa bermakna urusan, berita, kabar maupun keadaan. Ditemukan dalam surat Ali Imran ayat 62 yang artinya sesungguhnya ini adalah berita-berita yang benar. Namun secara terminologi, menurut Manna al-Khalil al-Qaththan mendefinisikan qishashul quran sebagai pemberitaan al-Qur'an tentang hal ihwal umat-umat dahulu dan para nabi, serta peristiwa-peristiwa yang terjadi secara empiris.

Ayat yang menjelaskan tentang kisah-kisah inilah yang paling banyak mendominasi ayat-ayat al-Qur?an dengan menunjukkan keadaan negeri-negeri yang ditempatinya dan peninggalan jejak mereka.

Hal ini diungkapkan oleh al-Qur'an dengan menggunakan cara dan gaya bahasa yang menarik dan atau dengan cara shuratan nathiqah (artinya seolah-olah pembaca kisah tersebut menjadi pelaku sendiri yang menyaksikan peristiwa itu).

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
وَكَذٰلِكَ جَعَلۡنَا لِكُلِّ نَبِىٍّ عَدُوًّا شَيٰطِيۡنَ الۡاِنۡسِ وَالۡجِنِّ يُوۡحِىۡ بَعۡضُهُمۡ اِلٰى بَعۡضٍ زُخۡرُفَ الۡقَوۡلِ غُرُوۡرًا‌ ؕ وَلَوۡ شَآءَ رَبُّكَ مَا فَعَلُوۡهُ‌ فَذَرۡهُمۡ وَمَا يَفۡتَرُوۡنَ
Dan demikianlah untuk setiap nabi Kami menjadikan musuh yang terdiri dari setan-setan manusia dan jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan yang indah sebagai tipuan. Dan kalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak akan melakukannya, maka biarkanlah mereka bersama apa (kebohongan) yang mereka ada-adakan.

(QS. Al-An'am Ayat 112)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More