Berkah Sahur: Mendapat Salawat dari Allah dan Malaikat
Rabu, 22 Maret 2023 - 21:17 WIB
“Yang membedakan antara puasa kita dengan puasa ahli kitab adalah makan sahur.” (HR Muslim no 2545).
Selain itu, yang lebih penting lagi, bahwa pada makan sahur terdapat kebarakahan.
Rasulullah SAW berkata;
تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السُحُوْرِ بَرَكَةً
“Sahurlah kalian,karena sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat keberkahan.” (HR. al-Bukhari, 1923 dan Muslim, 1095).
Hal yang pasti, di balik perintah sahur tersebut terdapat rahasia keutamaannya. DR Akram Ridha dalam bukunya, Buyutana fi Ramadhan, menyebutkan, sedikitnya ada dua rahasia dalam sahur.
Pertama, orang yang sahur akan menjadi kuat fisiknya dan tetap bersemangat dalam beraktivitas selama seharian.
Kedua, dengan bangun sahur berarti seseorang memiliki kesempatan untuk melaksanakan qiyamul lail (salat Tahajud), memperbanyak istighfar, berdoa, tadarus Alquran, dan mendirikan salat Subuh berjamaah.
Bagi orang yang bersahur, dianjurkan atau disunahkan untuk mengakhirkannya. Hal ini bertujuan untuk mengurangi waktu lapar pada siang hari. Zaid bin Tsabit berkata, “Kami bersahur bersama Nabi, kemudian kami mendirikan salat.”
Lantas Anas bertanya kepada Rasul SAW, “Berapa jarak waktu antara keduanya (sahur dan salat Subuh)?” Ia menjawab, “Kira-kira selama membaca 50 ayat Al-Quran.” (HR Hakim). “Makan dan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar.” (QS al-Baqarah [2]: 187). Wallahu a'lam
Selain itu, yang lebih penting lagi, bahwa pada makan sahur terdapat kebarakahan.
Rasulullah SAW berkata;
تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السُحُوْرِ بَرَكَةً
“Sahurlah kalian,karena sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat keberkahan.” (HR. al-Bukhari, 1923 dan Muslim, 1095).
Hal yang pasti, di balik perintah sahur tersebut terdapat rahasia keutamaannya. DR Akram Ridha dalam bukunya, Buyutana fi Ramadhan, menyebutkan, sedikitnya ada dua rahasia dalam sahur.
Pertama, orang yang sahur akan menjadi kuat fisiknya dan tetap bersemangat dalam beraktivitas selama seharian.
Kedua, dengan bangun sahur berarti seseorang memiliki kesempatan untuk melaksanakan qiyamul lail (salat Tahajud), memperbanyak istighfar, berdoa, tadarus Alquran, dan mendirikan salat Subuh berjamaah.
Bagi orang yang bersahur, dianjurkan atau disunahkan untuk mengakhirkannya. Hal ini bertujuan untuk mengurangi waktu lapar pada siang hari. Zaid bin Tsabit berkata, “Kami bersahur bersama Nabi, kemudian kami mendirikan salat.”
Lantas Anas bertanya kepada Rasul SAW, “Berapa jarak waktu antara keduanya (sahur dan salat Subuh)?” Ia menjawab, “Kira-kira selama membaca 50 ayat Al-Quran.” (HR Hakim). “Makan dan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar.” (QS al-Baqarah [2]: 187). Wallahu a'lam
(mhy)