Jangan Kufur Nikmat agar Rumah Tangga Selamat

Selasa, 21 Juli 2020 - 18:59 WIB
Dalam kehidupan berumah tangga, seringkali suami atau istri berkeluh kesah atas segala ketetapan dan pemberian Allah Azza wa Jalla. Foto ilustrasi/ist
Dalam sebuah hubungan suami istri , kadang terjadi suatu kondisi yang membuat perasaan istri atau suami tidak enak. Hati kadang diombang-ambing dengan perasaan sedih, galau, ngambek, bahkan marah. Mengapa perasaan-perasaan itu bisa muncul? Bisa jadi penyebabnya adalah kurangnya rasa bersyukur kepada Allah Ta'ala atas semua nikmat yang Allah berikan.

Terjadi kufur nikmat di antara suami atau istri. Artinya, dalam kehidupan berumah tangga, seringkali suami atau istri berkeluh kesah atas segala ketetapan dan pemberian Allah Azza wa Jalla. Sedikit sekali yang bersyukur. Seorang suami saat merasa letih setelah sehari bekerja dengan segala problematika pekerjaannya namun merasa tidak dilayani dengan baik oleh istri di rumah, suami bisa tersulut emosi, sedih, dan merasa istri tidak memberi perhatian yang layak.

Sebaliknya, kerap juga terjadi, istri merasa lelah telah mengurus segala keperluan rumah tangga , bahkan istri ada yang bekerja untuk meringankan beban finansial keluarga, tapi justru si istri merasa suami bertindak semena-mena, kasar, dan seenaknya sendiri dengan sering memarahi istri. Kurangnya komunikasi yang baik dan tidak pahamnya suami dan istri memahami pentingnya rasa syukur bisa memicu problem-problem rumah tangga ,seperti itu. (Baca juga : Faedah Taubat dan Istighfar, dari Tolak Azab hingga Datangkan Rezeki )

Suami dan istri hendaknya saling memuji saat di antara keduanya berbuat baik..

*مَنْ صَنَعَ إِلَيْكُمْ مَعْرُوفًا فَكَافِئُوهُ، فَإِنْ لَمْ تَجِدُوا مَا تُكَافِئُونَهُ فَادْعُوا لَهُ حَتَّى تَرَوْا أَنَّكُمْ قَدْ كَافَأْتُمُوهُ



“Barangsiapa yang telah berbuat suatu kebaikan padamu, maka balaslah dengan yang serupa. Jika engkau tidak bisa membalasnya dengan yang serupa maka do'akanlah dia hingga engkau mengira do'amu tersebut bisa sudah membalas dengan serupa atas kebaikan dia” (HR. Abu Daud dalam Shahih Abu Daud).

Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam juga bersabda :

لا يشكر الله من لا يشكر الناس

“Orang yang tidak berterima kasih kepada manusia, berarti ia tidak bersyukur kepada Allah.” (HR. Tirmidzi. Hadis ini hasan shahih)

Demikianlah dalam kehidupan rumah tangga. Terkadang, ditemukan ketidakharmonisan suami dan istri. Hal itu bisa terjadi karena kurangnya pemahaman agama di antara keduanya atau sebagai ujian dari Allah. Sebab, kita mengetahui bahwa kehidupan adalah ladang ujian, sedangkan akhirat merupakan saat memetik hasilnya.

Allah Azza wa Jalla berfirman :

ثُمَّ سَوّٰىهُ وَنَفَخَ فِيهِ مِنْ رُّوحِهِۦ ۖ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصٰرَ وَالْأَفْئِدَةَ ۚ قَلِيلًا مَّا تَشْكُرُونَ

"Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan roh (ciptaan)-Nya ke dalam (tubuh)nya dan Dia menjadikan pendengaran, penglihatan, dan hati bagimu, (tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur." (QS. As-Sajdah: 9)

Begitulah tabiat manusia, memang sedikit sekali yang bersyukur. AllahTa'ala mengingatkan kepada kita bahwa kelengkapan seluruh anggota tubuh kita yang Allahciptakan hendaknya selalu disyukuri. Jangan kufur terhadap nikmat sehat. Sebab, dengan adanya nikmat sehat kita mampu beribadah dan aktifitas. Sayangnya, ternyata memang sedikit sekali yang bersyukur meski Allah beri curahan rejeki yang begitu banyak. (Baca juga : Berhias Diri dengan Sifat Tawadhu' )

Allah.yang Maha Rahman mengulang ulang kalimat mulia ini hampir 31 kali dalam Surat Ar-Rahman, tidakkah kita merasa diingatkan dengan itu, artinya dengan segala apapun yang terjadi wajib nya untuk menghindari kufur nikmat .

AllahTa'ala berfirman :

فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ

"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?" (QS. Ar-Rahman: 77).

وَمَا بِكُمْ مِّنْ نِّعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ ۖ ثُمَّ إِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فَإِلَيْهِ تَجْئَرُونَ
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
هَلۡ اَتٰى عَلَى الۡاِنۡسَانِ حِيۡنٌ مِّنَ الدَّهۡرِ لَمۡ يَكُنۡ شَيۡـٴً۬ـا مَّذۡكُوۡرًا (١) اِنَّا خَلَقۡنَا الۡاِنۡسَانَ مِنۡ نُّطۡفَةٍ اَمۡشَاجٍۖ نَّبۡتَلِيۡهِ فَجَعَلۡنٰهُ سَمِيۡعًۢا بَصِيۡرًا (٢) اِنَّا هَدَيۡنٰهُ السَّبِيۡلَ اِمَّا شَاكِرًا وَّاِمَّا كَفُوۡرًا‏ (٣)
Bukankah pernah datang kepada manusia waktu dari masa, yang ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut? Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya dengan perintah dan larangan, karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat. Sungguh, Kami telah menunjukkan kepadanya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kufur.

(QS. Al-Insan Ayat 1-3)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More