Surat Yusuf Ayat 101: Doa Nabi Yusuf Ketika Mendapat Nikmat yang Banyak
Selasa, 02 Mei 2023 - 18:12 WIB
Ustaz Mukhlis Mukti Al-Mughni
Dai Lulusan Al-Azhar Mesir,
Yayasan Pustaka Afaf
Ayat ini mengisahkan munajat Nabi Yusuf 'alaihissalam kepada Allah setelah mendapatkan nikmat yang begitu banyak. Doa ini menjadi wujud syukur beliau setelah Allah menyelamatkannya dari dalam sumur, membebaskan dari fitnah istri al-Aziz dan perempuan-perempuan lainnya.
Kemudian membebaskan beliau dari penderitaan dalam penjara, dan menganugerahinya pangkat dan kedudukan di Mesir. Nabi Yusuf berdoa memohon kepada Allah supaya dilipatgandakan pahalanya di Akhirat kelak sebagaimana dilipatgandakan karunia yang diterimanya di dunia.
Berikut lanjutan kisahnya dalam Surat Yusuf :
Artinya: "Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebagian takbir mimpi. (Ya Tuhan). Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh." (QS Yusuf ayat 101)
Pesan dan Hikmah
1. Allah tidak akan mewafatkan hamba-Nya sebelum semua rezeki yang menjadi haknya terpenuhi. Yusuf sudah merasa di puncak kenikmatan, maka doanya adalah syukur dan pujian kepada Allah.
2. Selalu bersandar kepada Allah demi kebahagiaan di kehidupan dunia dan Akhirat.
3. Puncak kenikmatan Yusuf (juga kita) adalah diwafatkan dalam keadaan muslim; yang berarti tunduk dan patuh serta pasrah dengan segala hukum dan takdir yang Allah berlakukan kepada kita. Yusuf bukan meminta percepatan kematian, melainkan wafat dalam kondisi muslim. Sahal bin Abdullah At-Tustary berkata, "Tidaklah seseorang mengharapkan kematian kecuali karena tiga hal; pertama tidak tahu dengan kehidupan setelah mati. Kedua, lari dari takdir Allah. Ketiga, karena rindu dan cinta ingin berjumpa dan bertemu Allah."
Rasulullah SAW pun mengingatkan jika terpaksa meminta kematian maka berdoalah seperti ini: "Ya Allah jika hidup ini baik untukku maka hidupkanlah aku, namun jika kematian itu lebih baik untukku maka wafatkanlah aku."
4. Yusuf (juga kita) berharap digambungkan dengan orang-orang salih dari kalangan para Nabi, syuhada dan orang-orang jujur, mereka adalah sebaik-baik teman dan komunitas. Komunitas yang selalu dalam limpahan rahmat Allah. Karena merekalah makhluk terbaik.
5. Urgensi dan manfaat berteman dengan orang-orang salih. Dan bahayanya bergaul dengan ahli fujur dan maksiat.
(bersambung)!
Dai Lulusan Al-Azhar Mesir,
Yayasan Pustaka Afaf
Ayat ini mengisahkan munajat Nabi Yusuf 'alaihissalam kepada Allah setelah mendapatkan nikmat yang begitu banyak. Doa ini menjadi wujud syukur beliau setelah Allah menyelamatkannya dari dalam sumur, membebaskan dari fitnah istri al-Aziz dan perempuan-perempuan lainnya.
Kemudian membebaskan beliau dari penderitaan dalam penjara, dan menganugerahinya pangkat dan kedudukan di Mesir. Nabi Yusuf berdoa memohon kepada Allah supaya dilipatgandakan pahalanya di Akhirat kelak sebagaimana dilipatgandakan karunia yang diterimanya di dunia.
Berikut lanjutan kisahnya dalam Surat Yusuf :
رَبِّ قَدْ اٰتَيْتَنِيْ مِنَ الْمُلْكِ وَعَلَّمْتَنِيْ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَحَادِيْثِۚ فَاطِرَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ اَنْتَ وَلِيّٖ فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِۚ تَوَفَّنِيْ مُسْلِمًا وَّاَلْحِقْنِيْ بِالصّٰلِحِيْنَ
Artinya: "Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebagian takbir mimpi. (Ya Tuhan). Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh." (QS Yusuf ayat 101)
Pesan dan Hikmah
1. Allah tidak akan mewafatkan hamba-Nya sebelum semua rezeki yang menjadi haknya terpenuhi. Yusuf sudah merasa di puncak kenikmatan, maka doanya adalah syukur dan pujian kepada Allah.
2. Selalu bersandar kepada Allah demi kebahagiaan di kehidupan dunia dan Akhirat.
3. Puncak kenikmatan Yusuf (juga kita) adalah diwafatkan dalam keadaan muslim; yang berarti tunduk dan patuh serta pasrah dengan segala hukum dan takdir yang Allah berlakukan kepada kita. Yusuf bukan meminta percepatan kematian, melainkan wafat dalam kondisi muslim. Sahal bin Abdullah At-Tustary berkata, "Tidaklah seseorang mengharapkan kematian kecuali karena tiga hal; pertama tidak tahu dengan kehidupan setelah mati. Kedua, lari dari takdir Allah. Ketiga, karena rindu dan cinta ingin berjumpa dan bertemu Allah."
Rasulullah SAW pun mengingatkan jika terpaksa meminta kematian maka berdoalah seperti ini: "Ya Allah jika hidup ini baik untukku maka hidupkanlah aku, namun jika kematian itu lebih baik untukku maka wafatkanlah aku."
4. Yusuf (juga kita) berharap digambungkan dengan orang-orang salih dari kalangan para Nabi, syuhada dan orang-orang jujur, mereka adalah sebaik-baik teman dan komunitas. Komunitas yang selalu dalam limpahan rahmat Allah. Karena merekalah makhluk terbaik.
5. Urgensi dan manfaat berteman dengan orang-orang salih. Dan bahayanya bergaul dengan ahli fujur dan maksiat.
(bersambung)!
(rhs)