Ngerinya Makanan, Minuman, dan Pakaian Penghuni Neraka

Jum'at, 05 Mei 2023 - 14:25 WIB
Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengutip penjelaskan Ali ibnu Abu Talhah yang telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa dharik artinya sebuah pohon dari api.

Sedangkan Sa'id ibnu Jubair mengatakan bahwa dharik adalah nama lain dari zaqqum (sebuah pohon yang ada di dalam neraka). Akan tetapi menurut riwayat lain yang juga bersumber darinya, dharik adalah batu yang ada di dalam neraka.

Ibnu Abbas , Mujahid, Ikrimah, Abul Jauza, dan Qatadah mengatakan bahwa dharik adalah sejenis pohon yang disebut syabraq.

Qatadah mengatakan bahwa orang-orang Quraisy menamakan syabraq bila musim semi, dan bila musim panas menamainya dharik, pohonnya banyak durinya.

Ikrimah mengatakan bahwa dharik adalah pohon yang banyak durinya, yang tidak tinggi, melainkan menempel di tanah.

Sementara itu, Imam Bukhari mengatakan, Mujahid telah mengatakan bahwa dharik adalah nama tumbuhan yang dikenal dengan nama lain syabraq, orang-orang Hijaz menamainya dharik bila kering, pohon ini mengandung racun.

Makanan sama sekali tidak mengenyangkan, dan tidak memberikan manfaat sedikitpun. Mereka tidak merasakan lezat, dan juga tidak bermanfaat bagi tubuhnya. Karena itu, kehadiran makanan ini, sejatinya bagian dari siksaan yang Allah SWT berikan kepada mereka.



4 Minuman

Selanjutnya, minuman para penghuni neraka ada 4 jenis. Empat jenis minuman itu menyandang nama hamim, ghassaq, ghislin dan shadid. Hamin adalah minuman yang panas, sedangkan gassaq sebaliknya, sangat dingin.

Hamim akan menjadi pendamping hidangan makan berupa buah zaqqum. Tentang pohon zaqqum, para ulama menggambarkan sebagai pohon kecil dengan dedaunan yang sangat busuk aromanya. Getahnya mengakibatkan bengkak bila menyentuh badan manusia. Al-Quran menggambarkan kengerian zaqqum dengan ‘mayangnya seperti kepala-kepala setan’.

Hidangan zaqqum dan minuman hamim dijelaskan Allah SWT dalam al-Quran surat As-Shaffat ayat 67:

ثُمَّ إِنَّ لَهُمْ عَلَيْهَا لَشَوْبًا مِّنْ حَمِيمٍ

“Kemudian sesudah makan buah pohon zaqqum itu pasti mereka mendapat minuman yang bercampur dengan air yang sangat panas.” ( QS As-Shaffat : 67 )

Ayat tersebut menjelaskan bahwa setelah penduduk neraka memakan buah zaqqum, perut mereka mendidih karena kepanasan. Lalu mereka mencari minuman untuk mendinginkannya. Namun yang didapati adalah hamim, minuman yang justru sangat mendidih.

At-Thabari dalam kitab tafsirnya, Jami’ al-Bayan fi Ta’wil al-Qur’an menambahkan bahwa level mendidihnya air hamim sampai di titik terakhir. Sehingga bukannya malah melegakan namun panasnya semakin menjadi-jadi.

Dalam kitab tafsir Taisirul Karimirrahman fi Tafsiri Kalamil Mannan karya As-Sa’di dijelaskan bahwa ketika penduduk neraka meminum hamim tersebut usus-usus mereka sampai terputus karena saking panasnya.



Ghassaq

Selain minuman hamim ada juga minuman ghassaq. Minuman jenis ini disebutkan Al-Quran dalam surat Shad ayat 57:

هَٰذَا فَلْيَذُوقُوهُ حَمِيمٌ وَغَسَّاقٌ

“Inilah (azab neraka), biarlah mereka merasakannya, (minuman mereka) air yang sangat panas dan air yang sangat dingin.” ( QS Shad : 57 )

Ar-Razi dalam Mafatih al-Ghayb menjelaskan bahwa sifat ghassaq ini dingin karena dalam Bahasa Arab kata ini digunakan untuk memberikan keterangan kondisi sore hari ketika matahari tidak lagi menyengat tubuh manusia. Namun yang pasti dinginnya ghassaq ini sangat menyengat dan menyiksa tubuh.

Munasbah ayat yang menjelaskan ghassaq ini masih berkaitan dengan penjelasan hamim. Ketika penduduk neraka meminum air hamim yang sangat mendidih itu mereka mencari air yang bisa menyejukkan. Namun, ternyata yang didapatkan adalah ghassaq, minuman yang sama sekali tidak menyejukkan, malah memperparah keadaan mereka.

Ghislin

Ghislin disebutkan dalam Al-Quran pada surat Al-Haqqah ayat 36 :

وَلَا طَعَامٌ إِلَّا مِنْ غِسْلِينٍ

Dan tiada (pula) makanan sedikitpun (baginya) kecuali dari darah dan nanah.”

Al-Maraghi menjelaskan bahwa ghislin adalah makanan neraka yang berasal dari darah dan nanah tubuh penduduk neraka.

Senada dengan pedapat tersebut Ar-Razi dalam kitab tafsirnya Mafatih al-Ghayb menjelaskan bahwa ghislin adalah makanan yang berasal dari darah dari kulit ahli neraka.

Laman Tafsir Al-Qur'an menjelaskan kata ghislin sendiri berasal dari kata ghasala yang artinya sesuatu kotoran yang keluar ketika seseorang membasuh tubuhnya. Maka bisa diibaratkan bahwa ghislin adalah sesuatu yang dikonsumsi penghuni neraka yang bersumber dari kulit mereka seperti nanah dan lainnya.

Ar-Razi menambahkan keterangan bahwa ghislin ini adalah makanan bagi mereka yang ketika di dunia sering berbuat buruk terhadap mereka sendiri maupun terhadap orang lain.



Shadid

Kata dasar shadid disebutkan 42 kali dalam Al-Qur'an. Namun Shadid yang disebut sebagai minuman ahli neraka terdapat satu pada surat Ibrahim ayat 16 :

مِّن وَرَائِهِۦ جَهَنَّمُ وَيُسْقَىٰ مِن مَّآءٍ صَدِيدٍ

“Di hadapannya ada Jahanam dan dia akan diberi minuman dengan air nanah”

Wahbah Zuhayli dalam Tafsir al-Munir menjelaskan shadid sebagai cairan yang mengalir di tubuh dan kulit ahli neraka berupa darah dan nanah. Kata dasar shadid sendiri mempunyai makna sesuatu yang mengalir atau keluar dari luka bakar dan hal ini diibaratkan dengan minuman ahli neraka.

Penyiksaan di neraka sangatlah pedih. Penduduk neraka mau tidak mau harus makan dan minum itu karena hanya itulah makanan dan minuman yang tersedia. Sedangkan rasa lapar dan haus mereka tidak pernah sekalipun berhenti.

Selain itu, masih banyak siksaan di neraka yang begitu pedih dan kejam, tentunya diperuntukkan bagi orang-orang yang sering berbuat dosa, maksiat dan tidak mau menaati perintah-Nya ketika di dunia. Semoga kita semua dijauhkan dan diselamatkan Allah dari siksa neraka. Aamiin.



Pakaian

Sementara itu, Allah menyiapkan pakaian para penghuni neraka berupa pakaian yang terbuat dari api, sebagaimana difirmankan-Nya dalam Al-Qur’an, “Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka. Disiramkan air yang sangat mendidih ke atas kepala mereka.” ( QS Al-Hajj[22] : 19)

Umar Sulaiman Al-Asyqar dalam bukunya berjudul "Surga dan Neraka" mengatakan ketika Ibrahim at-Taimi membacakan ayat ini, ia berkata, “Mahabesar Allah SWT yang telah menciptakan pakaian dari api neraka.”

Dan kamu akan melihat orang-orang yang berdosa pada hari itu diikat bersama-sama dengan belenggu. Pakaian mereka adalah pelangkin (ter) dan wajah mereka ditutup dengan api neraka.” ( QS Ibrahim[14] : 49-50)

Pelangkin atau ter ini sebetulnya adalah lelehan tembaga panas. Menurut sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Abu Malik al-Asy’ari, Rasulullah bersabda, “Wanita yang meratapi orang yang meninggal, jika ia tidak menyesali perbuatannya sebelum ia meninggal, ia akan dibangkitkan pada hari kiamat dengan memakai baju ter dan perisai kudis.”

Ibn Majah meriwayatkannya dengan kata-kata, “Wanita yang meratapi orang yang meninggal, yang tidak menyesali perbuatannya, Allah SWT akan membuatkan untuknya baju dari ter dan perisai dari kudis.”
Halaman :
Follow
Hadits of The Day
Dari Mu'adz bin Jabal bahwa Rasulullah shallallahu wa'alaihi wa sallam menggandeng tangannya dan berkata: Wahai Mu'adz, demi Allah, aku mencintaimu, aku wasiatkan kepadamu wahai Mu'adz, janganlah engkau tinggalkan setiap selesai shalat untuk mengucapkan:  ALLAAHUMMA A'INNII 'ALAA DZIKRIKA WA SYUKRIKA WA HUSNI 'IBAADATIK (Ya Allah, tolonglah aku untuk selalu mengingat-Mu (berdzikir kepada-Mu), dan bersyukur kepada-Mu, serta beribadah dengan baik kepada-Mu.)

(HR. Sunan Abu Dawud No. 1301)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More