Hangatnya Berlebaran di Belahan Utara Amerika
Senin, 08 Mei 2023 - 14:53 WIB
Jauh dari keluarga dan kerabat dekat tak membuat masyarakat Indonesia yang tinggal di Edmonton, Provinsi Alberta, Kanada, larut dalam suasana sendu dalam menyambut datangnya Hari Raya Idulfitri 1444 Hijriah. Serangkaian kegiatan yang dikemas dengan tradisi lebaran layaknya di kampung halaman membuat hari kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa berlangsung meriah dan penuh keakraban meski berada di belahan bumi utara.
Dengan menyewa hall sebuah gedung pusat komunitas di kawasan Mayfield, Edmonton, masyarakat Indonesia yang tergabung dalam Indonesian Muslims Community of Edmonton (IMCE) menggelar salat Eid pada Jumat (21/4/2023). Dinginnya suhu pagi itu, yakni sekitar 2 derajat Celcius tidak menyurutkan niat ratusan warga datang untuk melaksanakan salat. Ada yang datang bersama suami atau istri yang merupakan bukan orang Indonesia asli.
President IMCE Admiral Jahimir mengatakan, pihaknya memang menyewa gedung berkapasitas sekitar 300 orang itu untuk kegiatan takbiran, salat Eid dan halal bihalal. Mereka pun mendekorasi ruangan dengan berbagai ornamen khas Lebaran, tak ketinggalan hiasan ketupat. Ini dimaksudkan agar masyarakat yang datang dapat merasakan suasana seperti di Tanah Air. Khutbah salat Eid juga menggunakan bahasa Indonesia dan dilanjutkan prosesi saling bermaaf-maafan.
Masyarakat muslim Indonesia melaksanakan salat Eid di Gedung Mayfield Community League, Edmonton, Alberta, Kanada.
Salat Id dan halal bihalal merupakan puncak dari kegiatan yang digelar IMCE pada Ramadan tahun ini. Sebelumya dilakukan kegiatan tadarus, berbuka puasa bersama sekaligus memperingati Nuzul Qur'an, ceramah kuliah tujuh menit (kultum), penggalangan dana untuk membeli gedung yang akan dijadikan masjid serta perlombaan azan dan tilawah untuk remaja.
Salat Id yang dimulai sekitar pukul 09.00 waktu setempat diimami oleh Syaikh Nazih Yafi yang merupakan guru di Edmonton Islamic Academy dan Admiral Jahimir selaku khatib. Seusai salat Id, dilanjutkan dengan pengumuman para pemenang perlombaan sekaligus penyerahan hadiah.
Menu Makanan
Warga Diaspora menikmati menu makanan yang disajikan pada acara halal bihalal seusai salat Id.
Khusus menu makanan yang disajikan, di antaranya rendang, lontong sayur, sate, nasi rames, cendol serta beberapa kue tradisional, seperti kue lapis dan risol. Alhamdulillah semua makanan merupakan sumbangan dari donatur yang merupakan warga Indonesia.
Sontak saja hidangan tersebut diserbu jamaah sesuai menunaikan salat Id yang membuntuk antrean panjang. Sejumlah orang asing pun tampak antusias menikmati sajian makanan. Vikrant, warga India yang beristrikan wanita asal Depok, Jawa Barat dan Enoc Cruz Nicolas, yang merupakan suami dari seorang wanita asal Purwokerta, Jawa Tengah, mengaku sangat menikmati menu khas Indonesia itu.
"Saya paling suka rendang. Saking sukanya, sewaktu berkunjung ke kampung istri di Purwokerto beberapa waktu lalu, setiap hari saya makan rendang. Lezat sekali. Saya juga suka kue tradisional Indonesia," tutur Enoc yang merupakan warga Meksiko itu.
Suasana hangat dan penuh kegembiraan pada halal bihalal seusai salat Id.
Seusai salat, Admiral mengungkapkan, untuk penggalangan dana dilakukan dengan cara menjual paket makanan khas Indonesia, seperti nasi kapau, ayam taliwang, sate dan nasi rames berhasil mengumpulkan CAD10.505 atau sekitar Rp114 juta lebih. "Insya Allah tahun depan masyarakat muslim Indonesia di Edmonton sudah bisa memiliki masjid," tutur pria asal Bukittinggi itu.
Sementara Vice President IMCE Dwi Faulus menambahkan, seluruh kegiatan dalam mengisi Ramadan telah berjalan dengan baik tentunya atas dukungan masyarakat Indonesia yang berjumlah lebih dari 50 keluarga. Bahkan, beberapa perlombaan diikuti pula warga Malaysia. Halal bihalal juga tidak hanya dilakukan di gedung tempat salat Id, melainkan di rumah beberapa warga Indonesia dan dihadiri Konsul Jenderal (Konjen) Republik Indonesia (RI) di Vancouver, British Colombia, Kanada, Hendra Halim.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Hendra Halim yang berkenan hadir untuk beramah tamah dengan masyarakat Indonesia di Edmonton dan juga kepada pengurus beserta anggota EICA (Edmonton Indonesian Community Asossiation (EICA)," ucapnya saat halal bihalal di kediamannya.
Masyarakat Indonesia berfoto bersama seusai melaksanakan salat Id di Gedung Mayfield Community League Edmonton, Alberta, Kanada.
Pada kesempatan itu, Konjen RI di Vancouver Hendra Halim mengucapkan Selamat Idulfitri kepada para diaspora dan memohon maaf atas kekurangan yang masih terdapat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat Indonesia di Edmonton. Dia juga berterima kasih kepada EICA yang banyak membantu tugas konsulat dalam menyosialisasikan kebijakan-kebijakan pemerintah dan membuat diaspora semakin solid.
"Saya berharap kita tidak lupa memberikan pendidikan tentang Indonesia kepada anak-anak kita di sini agar mereka tetap memiliki karakter sebagai orang Indonesia dan mencitai tanah leluhur mereka," katanya.
Pemenang lomba tilawah untuk kelompok anak-anak berfoto bersama Syaikh Nazih Yafi seusai salat Eid di Edmonton.
Dengan menyewa hall sebuah gedung pusat komunitas di kawasan Mayfield, Edmonton, masyarakat Indonesia yang tergabung dalam Indonesian Muslims Community of Edmonton (IMCE) menggelar salat Eid pada Jumat (21/4/2023). Dinginnya suhu pagi itu, yakni sekitar 2 derajat Celcius tidak menyurutkan niat ratusan warga datang untuk melaksanakan salat. Ada yang datang bersama suami atau istri yang merupakan bukan orang Indonesia asli.
President IMCE Admiral Jahimir mengatakan, pihaknya memang menyewa gedung berkapasitas sekitar 300 orang itu untuk kegiatan takbiran, salat Eid dan halal bihalal. Mereka pun mendekorasi ruangan dengan berbagai ornamen khas Lebaran, tak ketinggalan hiasan ketupat. Ini dimaksudkan agar masyarakat yang datang dapat merasakan suasana seperti di Tanah Air. Khutbah salat Eid juga menggunakan bahasa Indonesia dan dilanjutkan prosesi saling bermaaf-maafan.
Masyarakat muslim Indonesia melaksanakan salat Eid di Gedung Mayfield Community League, Edmonton, Alberta, Kanada.
Salat Id dan halal bihalal merupakan puncak dari kegiatan yang digelar IMCE pada Ramadan tahun ini. Sebelumya dilakukan kegiatan tadarus, berbuka puasa bersama sekaligus memperingati Nuzul Qur'an, ceramah kuliah tujuh menit (kultum), penggalangan dana untuk membeli gedung yang akan dijadikan masjid serta perlombaan azan dan tilawah untuk remaja.
Salat Id yang dimulai sekitar pukul 09.00 waktu setempat diimami oleh Syaikh Nazih Yafi yang merupakan guru di Edmonton Islamic Academy dan Admiral Jahimir selaku khatib. Seusai salat Id, dilanjutkan dengan pengumuman para pemenang perlombaan sekaligus penyerahan hadiah.
Menu Makanan
Warga Diaspora menikmati menu makanan yang disajikan pada acara halal bihalal seusai salat Id.
Khusus menu makanan yang disajikan, di antaranya rendang, lontong sayur, sate, nasi rames, cendol serta beberapa kue tradisional, seperti kue lapis dan risol. Alhamdulillah semua makanan merupakan sumbangan dari donatur yang merupakan warga Indonesia.
Sontak saja hidangan tersebut diserbu jamaah sesuai menunaikan salat Id yang membuntuk antrean panjang. Sejumlah orang asing pun tampak antusias menikmati sajian makanan. Vikrant, warga India yang beristrikan wanita asal Depok, Jawa Barat dan Enoc Cruz Nicolas, yang merupakan suami dari seorang wanita asal Purwokerta, Jawa Tengah, mengaku sangat menikmati menu khas Indonesia itu.
"Saya paling suka rendang. Saking sukanya, sewaktu berkunjung ke kampung istri di Purwokerto beberapa waktu lalu, setiap hari saya makan rendang. Lezat sekali. Saya juga suka kue tradisional Indonesia," tutur Enoc yang merupakan warga Meksiko itu.
Suasana hangat dan penuh kegembiraan pada halal bihalal seusai salat Id.
Seusai salat, Admiral mengungkapkan, untuk penggalangan dana dilakukan dengan cara menjual paket makanan khas Indonesia, seperti nasi kapau, ayam taliwang, sate dan nasi rames berhasil mengumpulkan CAD10.505 atau sekitar Rp114 juta lebih. "Insya Allah tahun depan masyarakat muslim Indonesia di Edmonton sudah bisa memiliki masjid," tutur pria asal Bukittinggi itu.
Sementara Vice President IMCE Dwi Faulus menambahkan, seluruh kegiatan dalam mengisi Ramadan telah berjalan dengan baik tentunya atas dukungan masyarakat Indonesia yang berjumlah lebih dari 50 keluarga. Bahkan, beberapa perlombaan diikuti pula warga Malaysia. Halal bihalal juga tidak hanya dilakukan di gedung tempat salat Id, melainkan di rumah beberapa warga Indonesia dan dihadiri Konsul Jenderal (Konjen) Republik Indonesia (RI) di Vancouver, British Colombia, Kanada, Hendra Halim.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Hendra Halim yang berkenan hadir untuk beramah tamah dengan masyarakat Indonesia di Edmonton dan juga kepada pengurus beserta anggota EICA (Edmonton Indonesian Community Asossiation (EICA)," ucapnya saat halal bihalal di kediamannya.
Masyarakat Indonesia berfoto bersama seusai melaksanakan salat Id di Gedung Mayfield Community League Edmonton, Alberta, Kanada.
Pada kesempatan itu, Konjen RI di Vancouver Hendra Halim mengucapkan Selamat Idulfitri kepada para diaspora dan memohon maaf atas kekurangan yang masih terdapat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat Indonesia di Edmonton. Dia juga berterima kasih kepada EICA yang banyak membantu tugas konsulat dalam menyosialisasikan kebijakan-kebijakan pemerintah dan membuat diaspora semakin solid.
"Saya berharap kita tidak lupa memberikan pendidikan tentang Indonesia kepada anak-anak kita di sini agar mereka tetap memiliki karakter sebagai orang Indonesia dan mencitai tanah leluhur mereka," katanya.
Pemenang lomba tilawah untuk kelompok anak-anak berfoto bersama Syaikh Nazih Yafi seusai salat Eid di Edmonton.
(rhs)