TGB Zainul Majdi Ungkap Sejumlah Keindahan Islam, Ini Poin-poinnya
Jum'at, 12 Mei 2023 - 13:44 WIB
LOMBOK TENGAH - Kebesaran Islam yang indah, tidak ditentukan oleh penampilan luarnya. Sifat dari seorang muslim yang saleh, menjadi salah satu yang bisa membawa keindahan Islam.
Ketua Umum PB Nahdlatul Wathan Diniyyah Islamiyah (NWDI) TGB HM Zainul Majdi menyebutkan, keindahan Islam dapat ditunjukkan dengan meninggalkan empat perkara. Dengan meninggalkan itu, akan bisa menunjukkan kebaikan Islam.
"Ini seperti yang disampaikan di dalam Hadis ke 12 dari Arbain Nawawi," kata TGB Zainul Majdi di Ponpes Nurul Jihad NWDI Talon Ambon, Desa Aikbual, Kecamatan Kopang, Kabupaten Lombok Tengah, Kamis (11/5/2023).
Hadis yang dimaksud Ketua Harian Nasional DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) itu berbunyi min husni islamil mar'i tarkuhu maa laa ya'niihi, yang bisa diartikan di antara kebaikan keindahan Islamnya seseorang, dia meninggalkan segala sesuatu yang tidak penting.
"Tidak hanya badan perlu dimandikan, pakaian yang dicuci. Di antara tanda kebaikan Islam adalah kita meninggalkan segala sesuatu yang bukan urusan kita dan tidak penting untuk diurus," jelas dia.
Dijelaskannya, Islam menonjol bukan lantaran pakaian seperti Sorban yang yang besar, kopiah putih atau sebutan dari pejabat. Di luar itu, jelas dia, asa sesuatu yang memiliki makna, yang harus terwujud. "Tinggalkan hal yang tidak penting diurus, " jelas TGB.
Dijelaskannnya, ketika ada seorang ulama yang membeberkan hal tidak penting, itu merupakan bentuk kemaksiatan. Dia mencontohkan, seperti menendang teman, batur, meninggalkan salat, meninggalkan puasa, mengambil sesuatu yang bukan miliknya.
"Membicarakan teman atau mencaci maki teman, " kata dia.
Kata nabi, lanjut TGB, hati manusia putih bersih. Namun, ketika maksiat, hati yang putih akan diberi titik hitam. Ketika yang bersangkutan bertaoba t, jelas dia, titik hitam itu akan hilang.
"Kalau terus maksiat, titik akan bertambah sampai menghitamkan hati," sambungnya.
Lebih lanjut, perkara kedua yang harus ditinggalkan yaitu menjauhi sesuatu yang boleh, tapi berlebihan. Seperti makan berlebihan. Bicara terus-menerus, termasuk tidur secara berlebihan.
"Tidur itu bagus, sebagai senjata menghimpun kekuatan namun jangan tidur terus. Bila capek atau ngantuk cara Allah menyiapkan tenaga, " terangnya.
Doktor Ahli Tafsir Al-Qur'an ini melanjutkan, untuk yang ketiga membicarakan nikmat orang lain. Dia mencontohkan, ada teman sanggup membeli sepeda motor, kemudian membicarakannya.
"Tidak usah membicarakan nikmat orang lain. Ketika kita keberatan, maka tidak ridha qodho dan qodar, " ujarnya.
"Jangan menyebut sesuatu yang tidak baik tentang nikmat. Membicarakan bukan rangka iktibar (mencari hikmah), menyebutnya apalagi dengan niat tidak baik, jauhi itu, " lanjut dia.
Untuk yang keempat, sambung TGB, menyebut kekurangan seseorang. Ketika menyebut kekurangan orang, kata dia sama halnya merugikan diri sendiri. Amal yang sudah susah punya dilakukan hilang pahalanya ke orang yang dibicarakan.
"Side (anda) lelah zikir, yang dapat pahala orang itu (yang dibicarakan), " tambahnya.
Sementara, hadir dalam Tabligh Akbar itu Ketua I Muslimat NWDI Hj Erica Zainul Majdi, Ketua DPW Partai Perindo NTB H Khairul Rizal, calon DPD RI dapil NTB Ustad Rifqi Farabi, dan Ketua PD NWDI Lombok Tengah H Habib Ziadi.
Ketua Umum PB Nahdlatul Wathan Diniyyah Islamiyah (NWDI) TGB HM Zainul Majdi menyebutkan, keindahan Islam dapat ditunjukkan dengan meninggalkan empat perkara. Dengan meninggalkan itu, akan bisa menunjukkan kebaikan Islam.
"Ini seperti yang disampaikan di dalam Hadis ke 12 dari Arbain Nawawi," kata TGB Zainul Majdi di Ponpes Nurul Jihad NWDI Talon Ambon, Desa Aikbual, Kecamatan Kopang, Kabupaten Lombok Tengah, Kamis (11/5/2023).
Hadis yang dimaksud Ketua Harian Nasional DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) itu berbunyi min husni islamil mar'i tarkuhu maa laa ya'niihi, yang bisa diartikan di antara kebaikan keindahan Islamnya seseorang, dia meninggalkan segala sesuatu yang tidak penting.
"Tidak hanya badan perlu dimandikan, pakaian yang dicuci. Di antara tanda kebaikan Islam adalah kita meninggalkan segala sesuatu yang bukan urusan kita dan tidak penting untuk diurus," jelas dia.
Dijelaskannya, Islam menonjol bukan lantaran pakaian seperti Sorban yang yang besar, kopiah putih atau sebutan dari pejabat. Di luar itu, jelas dia, asa sesuatu yang memiliki makna, yang harus terwujud. "Tinggalkan hal yang tidak penting diurus, " jelas TGB.
Dijelaskannnya, ketika ada seorang ulama yang membeberkan hal tidak penting, itu merupakan bentuk kemaksiatan. Dia mencontohkan, seperti menendang teman, batur, meninggalkan salat, meninggalkan puasa, mengambil sesuatu yang bukan miliknya.
"Membicarakan teman atau mencaci maki teman, " kata dia.
Kata nabi, lanjut TGB, hati manusia putih bersih. Namun, ketika maksiat, hati yang putih akan diberi titik hitam. Ketika yang bersangkutan bertaoba t, jelas dia, titik hitam itu akan hilang.
"Kalau terus maksiat, titik akan bertambah sampai menghitamkan hati," sambungnya.
Lebih lanjut, perkara kedua yang harus ditinggalkan yaitu menjauhi sesuatu yang boleh, tapi berlebihan. Seperti makan berlebihan. Bicara terus-menerus, termasuk tidur secara berlebihan.
"Tidur itu bagus, sebagai senjata menghimpun kekuatan namun jangan tidur terus. Bila capek atau ngantuk cara Allah menyiapkan tenaga, " terangnya.
Doktor Ahli Tafsir Al-Qur'an ini melanjutkan, untuk yang ketiga membicarakan nikmat orang lain. Dia mencontohkan, ada teman sanggup membeli sepeda motor, kemudian membicarakannya.
"Tidak usah membicarakan nikmat orang lain. Ketika kita keberatan, maka tidak ridha qodho dan qodar, " ujarnya.
"Jangan menyebut sesuatu yang tidak baik tentang nikmat. Membicarakan bukan rangka iktibar (mencari hikmah), menyebutnya apalagi dengan niat tidak baik, jauhi itu, " lanjut dia.
Untuk yang keempat, sambung TGB, menyebut kekurangan seseorang. Ketika menyebut kekurangan orang, kata dia sama halnya merugikan diri sendiri. Amal yang sudah susah punya dilakukan hilang pahalanya ke orang yang dibicarakan.
"Side (anda) lelah zikir, yang dapat pahala orang itu (yang dibicarakan), " tambahnya.
Sementara, hadir dalam Tabligh Akbar itu Ketua I Muslimat NWDI Hj Erica Zainul Majdi, Ketua DPW Partai Perindo NTB H Khairul Rizal, calon DPD RI dapil NTB Ustad Rifqi Farabi, dan Ketua PD NWDI Lombok Tengah H Habib Ziadi.
(maf)