Dalil Sholat 5 Waktu dalam Al-Qur'an dan Keutamaannya
Rabu, 17 Mei 2023 - 21:38 WIB
Sholat 5 waktu merupakan kewajiban yang ditentukan waktunya oleh Allah. Ibadah ini memiliki keutamaan besar dan menjadi amal yang pertama dihisab pada Hari Kiamat.
Perintah mengerjakan sholat 5 waktu ini secara tegas disebutkan dalam Al-Qur'an. Allah berfirman:
Artinya: "Peliharalah semua salat (fardhu) dan salat Wustha) Berdirilah karena Allah (dalam salat) dengan khusyuk." (QS Al-Baqarah ayat 238)
Mengutip keterangan Ustaz M Ishom el Saha, Dosen UIN Sultan Maulana Hasanuddin Serang di laman Kemenag, meski ayat ini tidak menyebut secara eksplisit macam-macam sholat, tetapi para ulama sependapat bahwa yang dimaksud ialah sholat lima waktu.
Berikut dalil sholat lima waktu dalam Al-Qur'an :
Pertama, Surat An-Nuur ayat 58 disebut langsung nama sholat Isya dan sholat Fajar (Subuh). Allah berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِيَسْتَأْذِنْكُمُ الَّذِيْنَ مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ وَالَّذِيْنَ لَمْ يَبْلُغُوا الْحُلُمَ مِنْكُمْ ثَلٰثَ مَرّٰتٍۗ مِنْ قَبْلِ صَلٰوةِ الْفَجْرِ وَحِيْنَ تَضَعُوْنَ ثِيَابَكُمْ مِّنَ الظَّهِيْرَةِ وَمِنْۢ بَعْدِ صَلٰوةِ الْعِشَاۤءِۗ ثَلٰثُ عَوْرٰتٍ لَّكُمْۗ لَيْسَ عَلَيْكُمْ وَلَا عَلَيْهِمْ جُنَاحٌۢ بَعْدَهُنَّۗ طَوَّافُوْنَ عَلَيْكُمْ بَعْضُكُمْ عَلٰى بَعْضٍۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمُ الْاٰيٰتِۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, hendaklah hamba sahaya (laki-laki dan perempuan) yang kamu miliki dan orang-orang yang belum balig (dewasa) di antara kamu meminta izin kepada kamu tiga kali, yaitu sebelum salat Subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)-mu di tengah hari, dan setelah salat Isya. (Itu adalah) tiga (waktu yang biasanya) aurat (terbuka) bagi kamu). Tidak ada dosa bagimu dan tidak (pula) bagi mereka selain dari (tiga waktu) itu. (Mereka) sering keluar masuk menemuimu. Sebagian kamu (memang sering keluar masuk) atas sebagian yang lain. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat kepadamu. Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana." (QS An-Nur ayat 58)
Kedua, dalam Surat Qaaf ayat 39-40 disebut waktu-waktu sholat yaitu (1) Sebelum terbit matahari yakni salat Subuh (2) Sebelum terbenam matahari yaitu salat Zuhur dan Asar dan (3) Pada waktu malam hari yaitu Maghrib dan Isya. Firman Allah:
فَاصْبِرْ عَلٰى مَا يَقُوْلُوْنَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوْعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ الْغُرُوْبِ ۚ
Artinya: "Maka, bersabarlah engkau (Nabi Muhammad) terhadap apa yang mereka katakan dan bertasbihlah seraya bertahmid (memuji) Tuhanmu sebelum terbit dan terbenamnya matahari." (Surat Qaf ayat 39)
وَمِنَ الَّيْلِ فَسَبِّحْهُ وَاَدْبَارَ السُّجُوْدِ
Artinya: "Bertasbihlah pula kepada-Nya pada sebagian malam hari dan setiap selesai salat." (QS Qaf ayat 40)
Ketiga, Surat Al-Isra' ayat 78 disebut perintah mendirikan salat dimulai dari waktu tergelincirnya matahari (duluukis-syams) sampai waktu gelapnya malam (ghasyaqil-lail) serta pada waktu yang bersamaan dengan terbitnya fajar (qur'aanal-fajr). Berikut firman-Nya:
اَقِمِ الصَّلٰوةَ لِدُلُوْكِ الشَّمْسِ اِلٰى غَسَقِ الَّيْلِ وَقُرْاٰنَ الْفَجْرِۗ اِنَّ قُرْاٰنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُوْدًا
Artinya: "Dirikanlah salat sejak matahari tergelincir sampai gelapnya malam dan (laksanakan pula salat) Subuh! Sesungguhnya salat Subuh itu disaksikan (oleh Malaikat)." (QS Al-Isra ayat 78)
Keempat, Surat ar-Ruum ayat 17-18 disebut berangkaian salat di waktu petang (hiina tumsuun), di waktu pagi (hina tusbihuun), di waktu sore ('asyiyyan), serta di waktu luhur (hiina tuzdhiruun). Allah berfirman:
فَسُبْحٰنَ اللّٰهِ حِيْنَ تُمْسُوْنَ وَحِيْنَ تُصْبِحُوْنَ
Artinya: "Bertasbihlah kepada Allah ketika kamu berada pada waktu senja dan waktu pagi. (Ar-Rum ayat 17)
وَلَهُ الْحَمْدُ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَعَشِيًّا وَّحِيْنَ تُظْهِرُوْنَ
Artinya: "Segala puji hanya bagi-Nya di langit dan di bumi, pada waktu petang dan pada saat kamu berada pada waktu siang)." (QS Ar-Rum ayat 18)
Sahabat Ibnu Abbas menjadikan ayat ini sebagai petunjuk perintah sholat lima waktu. Diriwayatkan langsung dari Ibnu Abbas yang berkata: "Sholat lima waktu terdapat di dalam Al-Qur'an. Lalu beliau ditanya: Mana, tunjukkan! Beliau menjawab bahwa Allah telah berfirman: Maha suci Allah pada saat kalian di waktu petang (hiina tumsuun) mengerjakan sholat Magrib dan Isya, di waktu pagi (hiina tusbihuun) mengerjakan sholat Subuh, di waktu sore ('asyiyyan) mendirikan sholat Asar, serta di waktu Zuhur (hiina tuzdhiruun) melakukan Sholat Zuhur."
Kalaupun seumpama sholat Isya tidak dimasukkan dalam sholat yang dikerjakan di waktu petang (hiina tamsuun), maka ia termaktub dalam Surat Hud ayat 114 berikut:
وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِّنَ الَّيْلِ ۗاِنَّ الْحَسَنٰتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّاٰتِۗ ذٰلِكَ ذِكْرٰى لِلذّٰكِرِيْنَ
Artinya: "Dirikanlah sholat pada kedua ujung hari (pagi dan petang) dan pada bagian-bagian malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan baik menghapus kesalahan-kesalahan. Itu adalah peringatan bagi orang-orang yang selalu mengingat (Allah)." (QS Hud ayat 114)
Al-Qur'an tidak mengumpulkan dalam satu ayat perintah sholat lima waktu dengan tujuan sebagai berikut:
1. Agar kita ingat shalat kapan saja saat kita membaca Al-Qur'an. Sebab, perintah salat hampir ada dalam potongan-potongan ayat dan surat Al-Qur'an.
2. Agar kita dapat merasakan nikmatnya salat lima waktu dan ke-khusyu'annya dengan cara terus-menurus mengerjakannya, seperti halnya Allah tak sesekali menjelaskan perintah salat dalam ayat Al-Qur'an.
Keutamaan Sholat 5 Waktu
Sungguh beruntung mereka yang melaksanakan sholat 5 waktu apalagi dikerjakan secara berjamaah. Di antara keutamaan sholat 5 waktu disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam beberapa riwayat Hadis.
1. Amal Paling Dicintai Allah
Sholat menjadi salah satu amal yang paling utama dan dicintai Allah. Dari Abdullah bin Mas'ud, Rasulullah SAW bersdaba:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَىُّ الْعَمَلِ أَفْضَلُ قَالَ « الصَّلاَةُ لِوَقْتِهَا ». قَالَ قُلْتُ ثُمَّ أَىٌّ قَالَ « بِرُّ الْوَالِدَيْنِ ». قَالَ قُلْتُ ثُمَّ أَىٌّ قَال: الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ
Dari Abdullah bin Mas'ud, ia berkata, "Aku pernah bertanya pada Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam, amalan apakah yang paling afdhol (utama)?" Jawab beliau, "Sholat pada waktunya." Lalu aku bertanya lagi, "Terus apa?" "Berbakti pada orang tua," jawab Nabi shollallahu 'alaihi wasallam. "Lalu apa lagi," aku bertanya kembali. “Jihad di jalan Allah," jawab beliau. (HR Al-Bukhari 7534 dan Muslim 85)
2. Amalan Pencuci Dosa
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah SAW bersabda:
أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ نَهَرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ ، يَغْتَسِلُ فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسًا ، مَا تَقُولُ ذَلِكَ يُبْقِى مِنْ دَرَنِهِ . قَالُوا لاَ يُبْقِى مِنْ دَرَنِهِ شَيْئًا . قَالَ « فَذَلِكَ مِثْلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ ، يَمْحُو اللَّهُ بِهَا الْخَطَايَا
"Tahukah kalian, seandainya ada sebuah sungai di dekat pintu salah seorang di antara kalian, lalu ia mandi dari air sungai itu setiap hari lima kali, apakah akan tersisa kotorannya walau sedikit?" Para sahabat menjawab, "Tidak akan tersisa sedikit pun kotorannya." Beliau berkata, "Maka begitulah perumpamaan salat lima waktu, dengannya Allah menghapuskan dosa." (HR Al-Bukhari 528 dan Muslim 667)
3. Menghapus Dosa Selama Dosa Besar Dijauhi
Rasulullah SAW juga bersabda: "Di antara shalat yang lima waktu, di antara Jumat yang satu dan Jumat lainnya, di antara Ramadhan yang satu dan Ramadhan lainnya, itu akan menghapuskan dosa di antara keduanya selama seseorang menjauhi dosa-dosa besar." (HR Muslim 233)
Perintah mengerjakan sholat 5 waktu ini secara tegas disebutkan dalam Al-Qur'an. Allah berfirman:
حَافِظُوْا عَلَى الصَّلَوٰتِ وَالصَّلٰوةِ الْوُسْطٰى وَقُوْمُوْا لِلّٰهِ قٰنِتِيْنَ
Artinya: "Peliharalah semua salat (fardhu) dan salat Wustha) Berdirilah karena Allah (dalam salat) dengan khusyuk." (QS Al-Baqarah ayat 238)
Mengutip keterangan Ustaz M Ishom el Saha, Dosen UIN Sultan Maulana Hasanuddin Serang di laman Kemenag, meski ayat ini tidak menyebut secara eksplisit macam-macam sholat, tetapi para ulama sependapat bahwa yang dimaksud ialah sholat lima waktu.
Berikut dalil sholat lima waktu dalam Al-Qur'an :
Pertama, Surat An-Nuur ayat 58 disebut langsung nama sholat Isya dan sholat Fajar (Subuh). Allah berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِيَسْتَأْذِنْكُمُ الَّذِيْنَ مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ وَالَّذِيْنَ لَمْ يَبْلُغُوا الْحُلُمَ مِنْكُمْ ثَلٰثَ مَرّٰتٍۗ مِنْ قَبْلِ صَلٰوةِ الْفَجْرِ وَحِيْنَ تَضَعُوْنَ ثِيَابَكُمْ مِّنَ الظَّهِيْرَةِ وَمِنْۢ بَعْدِ صَلٰوةِ الْعِشَاۤءِۗ ثَلٰثُ عَوْرٰتٍ لَّكُمْۗ لَيْسَ عَلَيْكُمْ وَلَا عَلَيْهِمْ جُنَاحٌۢ بَعْدَهُنَّۗ طَوَّافُوْنَ عَلَيْكُمْ بَعْضُكُمْ عَلٰى بَعْضٍۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمُ الْاٰيٰتِۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, hendaklah hamba sahaya (laki-laki dan perempuan) yang kamu miliki dan orang-orang yang belum balig (dewasa) di antara kamu meminta izin kepada kamu tiga kali, yaitu sebelum salat Subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)-mu di tengah hari, dan setelah salat Isya. (Itu adalah) tiga (waktu yang biasanya) aurat (terbuka) bagi kamu). Tidak ada dosa bagimu dan tidak (pula) bagi mereka selain dari (tiga waktu) itu. (Mereka) sering keluar masuk menemuimu. Sebagian kamu (memang sering keluar masuk) atas sebagian yang lain. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat kepadamu. Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana." (QS An-Nur ayat 58)
Kedua, dalam Surat Qaaf ayat 39-40 disebut waktu-waktu sholat yaitu (1) Sebelum terbit matahari yakni salat Subuh (2) Sebelum terbenam matahari yaitu salat Zuhur dan Asar dan (3) Pada waktu malam hari yaitu Maghrib dan Isya. Firman Allah:
فَاصْبِرْ عَلٰى مَا يَقُوْلُوْنَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوْعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ الْغُرُوْبِ ۚ
Artinya: "Maka, bersabarlah engkau (Nabi Muhammad) terhadap apa yang mereka katakan dan bertasbihlah seraya bertahmid (memuji) Tuhanmu sebelum terbit dan terbenamnya matahari." (Surat Qaf ayat 39)
وَمِنَ الَّيْلِ فَسَبِّحْهُ وَاَدْبَارَ السُّجُوْدِ
Artinya: "Bertasbihlah pula kepada-Nya pada sebagian malam hari dan setiap selesai salat." (QS Qaf ayat 40)
Ketiga, Surat Al-Isra' ayat 78 disebut perintah mendirikan salat dimulai dari waktu tergelincirnya matahari (duluukis-syams) sampai waktu gelapnya malam (ghasyaqil-lail) serta pada waktu yang bersamaan dengan terbitnya fajar (qur'aanal-fajr). Berikut firman-Nya:
اَقِمِ الصَّلٰوةَ لِدُلُوْكِ الشَّمْسِ اِلٰى غَسَقِ الَّيْلِ وَقُرْاٰنَ الْفَجْرِۗ اِنَّ قُرْاٰنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُوْدًا
Artinya: "Dirikanlah salat sejak matahari tergelincir sampai gelapnya malam dan (laksanakan pula salat) Subuh! Sesungguhnya salat Subuh itu disaksikan (oleh Malaikat)." (QS Al-Isra ayat 78)
Keempat, Surat ar-Ruum ayat 17-18 disebut berangkaian salat di waktu petang (hiina tumsuun), di waktu pagi (hina tusbihuun), di waktu sore ('asyiyyan), serta di waktu luhur (hiina tuzdhiruun). Allah berfirman:
فَسُبْحٰنَ اللّٰهِ حِيْنَ تُمْسُوْنَ وَحِيْنَ تُصْبِحُوْنَ
Artinya: "Bertasbihlah kepada Allah ketika kamu berada pada waktu senja dan waktu pagi. (Ar-Rum ayat 17)
وَلَهُ الْحَمْدُ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَعَشِيًّا وَّحِيْنَ تُظْهِرُوْنَ
Artinya: "Segala puji hanya bagi-Nya di langit dan di bumi, pada waktu petang dan pada saat kamu berada pada waktu siang)." (QS Ar-Rum ayat 18)
Sahabat Ibnu Abbas menjadikan ayat ini sebagai petunjuk perintah sholat lima waktu. Diriwayatkan langsung dari Ibnu Abbas yang berkata: "Sholat lima waktu terdapat di dalam Al-Qur'an. Lalu beliau ditanya: Mana, tunjukkan! Beliau menjawab bahwa Allah telah berfirman: Maha suci Allah pada saat kalian di waktu petang (hiina tumsuun) mengerjakan sholat Magrib dan Isya, di waktu pagi (hiina tusbihuun) mengerjakan sholat Subuh, di waktu sore ('asyiyyan) mendirikan sholat Asar, serta di waktu Zuhur (hiina tuzdhiruun) melakukan Sholat Zuhur."
Kalaupun seumpama sholat Isya tidak dimasukkan dalam sholat yang dikerjakan di waktu petang (hiina tamsuun), maka ia termaktub dalam Surat Hud ayat 114 berikut:
وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِّنَ الَّيْلِ ۗاِنَّ الْحَسَنٰتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّاٰتِۗ ذٰلِكَ ذِكْرٰى لِلذّٰكِرِيْنَ
Artinya: "Dirikanlah sholat pada kedua ujung hari (pagi dan petang) dan pada bagian-bagian malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan baik menghapus kesalahan-kesalahan. Itu adalah peringatan bagi orang-orang yang selalu mengingat (Allah)." (QS Hud ayat 114)
Al-Qur'an tidak mengumpulkan dalam satu ayat perintah sholat lima waktu dengan tujuan sebagai berikut:
1. Agar kita ingat shalat kapan saja saat kita membaca Al-Qur'an. Sebab, perintah salat hampir ada dalam potongan-potongan ayat dan surat Al-Qur'an.
2. Agar kita dapat merasakan nikmatnya salat lima waktu dan ke-khusyu'annya dengan cara terus-menurus mengerjakannya, seperti halnya Allah tak sesekali menjelaskan perintah salat dalam ayat Al-Qur'an.
Keutamaan Sholat 5 Waktu
Sungguh beruntung mereka yang melaksanakan sholat 5 waktu apalagi dikerjakan secara berjamaah. Di antara keutamaan sholat 5 waktu disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam beberapa riwayat Hadis.
1. Amal Paling Dicintai Allah
Sholat menjadi salah satu amal yang paling utama dan dicintai Allah. Dari Abdullah bin Mas'ud, Rasulullah SAW bersdaba:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَىُّ الْعَمَلِ أَفْضَلُ قَالَ « الصَّلاَةُ لِوَقْتِهَا ». قَالَ قُلْتُ ثُمَّ أَىٌّ قَالَ « بِرُّ الْوَالِدَيْنِ ». قَالَ قُلْتُ ثُمَّ أَىٌّ قَال: الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ
Dari Abdullah bin Mas'ud, ia berkata, "Aku pernah bertanya pada Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam, amalan apakah yang paling afdhol (utama)?" Jawab beliau, "Sholat pada waktunya." Lalu aku bertanya lagi, "Terus apa?" "Berbakti pada orang tua," jawab Nabi shollallahu 'alaihi wasallam. "Lalu apa lagi," aku bertanya kembali. “Jihad di jalan Allah," jawab beliau. (HR Al-Bukhari 7534 dan Muslim 85)
2. Amalan Pencuci Dosa
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah SAW bersabda:
أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ نَهَرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ ، يَغْتَسِلُ فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسًا ، مَا تَقُولُ ذَلِكَ يُبْقِى مِنْ دَرَنِهِ . قَالُوا لاَ يُبْقِى مِنْ دَرَنِهِ شَيْئًا . قَالَ « فَذَلِكَ مِثْلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ ، يَمْحُو اللَّهُ بِهَا الْخَطَايَا
"Tahukah kalian, seandainya ada sebuah sungai di dekat pintu salah seorang di antara kalian, lalu ia mandi dari air sungai itu setiap hari lima kali, apakah akan tersisa kotorannya walau sedikit?" Para sahabat menjawab, "Tidak akan tersisa sedikit pun kotorannya." Beliau berkata, "Maka begitulah perumpamaan salat lima waktu, dengannya Allah menghapuskan dosa." (HR Al-Bukhari 528 dan Muslim 667)
3. Menghapus Dosa Selama Dosa Besar Dijauhi
Rasulullah SAW juga bersabda: "Di antara shalat yang lima waktu, di antara Jumat yang satu dan Jumat lainnya, di antara Ramadhan yang satu dan Ramadhan lainnya, itu akan menghapuskan dosa di antara keduanya selama seseorang menjauhi dosa-dosa besar." (HR Muslim 233)
Baca Juga
(rhs)