Asbabun Nuzul Surat Al-Fath Ayat 27 tentang Kebenaran Mimpi Rasulullah SAW
Sabtu, 27 Mei 2023 - 19:47 WIB
Surat Al-Fath ayat 27 menjelaskan tentang mimpi Nabi Muhammad SAW yang kemudian menjadi sebuah kebenaran atas kehendak Allah.
Mimpi itu berkaitan tentang Rasulullah SAW dan para sahabatnya yang mampu menginjakkan kakinya di Mekkah dengan aman. Mimpi itu kemudian menjadi pertanda akan kemenangan kaum muslimin melawan kafir Quraisy.
Kandungan Surat Al-Fath ayat 27 ini juga berkaitan dengan Asbabun Nuzul ayat tersebut. Allah berfirman:
Artinya: "Sungguh Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya, tentang kebenaran mimpinya dengan sebenarnya (yaitu) bahwa sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidil Haram, insya Allah dalam keadaan aman, dengan mencukur rambut kepala dan mengguntingnya, sedang kamu tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tiada kamu ketahui dan Dia memberikan sebelum itu kemenangan yang dekat." (QS Al-Fath ayat 27)
Dalam buku "Asbabun Nuzul Sebab Turunnya Ayat Al Qur'an" karya Imam As-Suyuthi dijelaskan Asbabun Nuzul Surat Al-Fath ayat 27 tersebut. Al-Firyabi, Abd bin Humaid, dan Al-Baihaqi meriwayatkan dalam As-Dala'il dari Mujahid, dia mengatakan:
"Nabi Muhammad SAW ketika di Hudaibiyah bermimpi beliau bersama sahabatnya masuk ke Mekkah dalam keadaan aman dengan mencukur rambut kepala dan mengguntingnya. Tatkala beliau menyembelih hewan sembelihan di Hudaibiyah barulah beliau dan para sahabatnya masuk ke Mekkah. Lalu aku bertanya, "Di manakah mimpimu wahai Rasulullah SAW?" Maka turunlah ayat tersebut."
Menurut Tafsir Al-Muyassar, Allah telah membenarkan mimpi Nabi-Nya yang Dia perlihatkan padanya dengan kebenaran bahwa engkau dan para sahabatmu pasti akan masuk ke Baitullah al-haram dengan aman.
Allah menjadikan kegagalan kalian masuk Mekkah yang telah Dia janjikan kepada kalian pada tahun tersebut sebagai kemenangan yang dekat, yaitu perjanjian Hudaibiyah dan kemenangan pada Perang Khaibar.
Mimpi itu berkaitan tentang Rasulullah SAW dan para sahabatnya yang mampu menginjakkan kakinya di Mekkah dengan aman. Mimpi itu kemudian menjadi pertanda akan kemenangan kaum muslimin melawan kafir Quraisy.
Kandungan Surat Al-Fath ayat 27 ini juga berkaitan dengan Asbabun Nuzul ayat tersebut. Allah berfirman:
لَّقَدْ صَدَقَ ٱللَّهُ رَسُولَهُ ٱلرُّءْيَا بِٱلْحَقِّ ۖ لَتَدْخُلُنَّ ٱلْمَسْجِدَ ٱلْحَرَامَ إِن شَآءَ ٱللَّهُ ءَامِنِينَ مُحَلِّقِينَ رُءُوسَكُمْ وَمُقَصِّرِينَ لَا تَخَافُونَ ۖ فَعَلِمَ مَا لَمْ تَعْلَمُوا۟ فَجَعَلَ مِن دُونِ ذَٰلِكَ فَتْحًا قَرِيبًا
Artinya: "Sungguh Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya, tentang kebenaran mimpinya dengan sebenarnya (yaitu) bahwa sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidil Haram, insya Allah dalam keadaan aman, dengan mencukur rambut kepala dan mengguntingnya, sedang kamu tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tiada kamu ketahui dan Dia memberikan sebelum itu kemenangan yang dekat." (QS Al-Fath ayat 27)
Dalam buku "Asbabun Nuzul Sebab Turunnya Ayat Al Qur'an" karya Imam As-Suyuthi dijelaskan Asbabun Nuzul Surat Al-Fath ayat 27 tersebut. Al-Firyabi, Abd bin Humaid, dan Al-Baihaqi meriwayatkan dalam As-Dala'il dari Mujahid, dia mengatakan:
"Nabi Muhammad SAW ketika di Hudaibiyah bermimpi beliau bersama sahabatnya masuk ke Mekkah dalam keadaan aman dengan mencukur rambut kepala dan mengguntingnya. Tatkala beliau menyembelih hewan sembelihan di Hudaibiyah barulah beliau dan para sahabatnya masuk ke Mekkah. Lalu aku bertanya, "Di manakah mimpimu wahai Rasulullah SAW?" Maka turunlah ayat tersebut."
Menurut Tafsir Al-Muyassar, Allah telah membenarkan mimpi Nabi-Nya yang Dia perlihatkan padanya dengan kebenaran bahwa engkau dan para sahabatmu pasti akan masuk ke Baitullah al-haram dengan aman.
Allah menjadikan kegagalan kalian masuk Mekkah yang telah Dia janjikan kepada kalian pada tahun tersebut sebagai kemenangan yang dekat, yaitu perjanjian Hudaibiyah dan kemenangan pada Perang Khaibar.
(rhs)