Doa-doa Para Nabi untuk Anak-anaknya yang Bisa Diamalkan Orang Tua
Jum'at, 02 Juni 2023 - 11:26 WIB
Para orang tua yang beriman akan terus menerus dan mengulang-ulang untuk senantiasa mendoakan kebaikan untuk anak-anaknya. Karena mendoakan anak sudah menjadi satu paket sebagai program pendidikan untuk anak.
Muhammad Nur Abdul Hafidz Suwaid dalam kitabnya Manhaj At-Tarbiyah An-Nabawiyah Lit Thifl mengatakan bahwa yang pertama kali dilihat anak adalah rumah dan lingkungannya. Ketika ia mendengar lantunan doa- doa dari orang tuanya makan dia akan melihat kebaikan di lingkungannya.
Rumah mempunyai pengaruh besar dalam kehidupan anak. Maka doa akan membawa dampak kebaikan bagi si anak. Apalagi Doa orang tua kepada anaknya adalah doa mustajab .
NabiShallallahu ‘alaihi wasallambersabda :
“Tiga doa mustajab yang tidak diragukan lagi, yaitu doa kedua orang tua, doa orang yang bepergian (safar), dan doa orang yang dizalimi” (HR. Abu Daud).
Doa orang tua, baik bapak atau ibunya adalah doa yang mustajab, baik itu berisi doa kebaikan maupun keburukan. Di antara manfaat seringnya mendoakan kebaikan untuk anak adalah:
1. Doa kedua orang tua untuk anak adalah termasuk doa yang mustajab dan akan dikabulkan oleh Allah berdasarkan keterangan dalam hadis Nabi.
2. Mendoakan anak akan menambah semangat dan motivasi dalam mendidik anak.
3. Mendoakan anak akan memperkuat rasa kasih sayang dan kedekatan hati dari kedua orang tua.
Keempat,hal ini merupakan sunah para nabi dan rasul, karena mereka selalu mendoakan kebaikan untuk anak dan juga keturunannya di masa yang akan datang sebagaimana banyak disebutkan dalam Al-Qur’an.
Do'a orang tua untuk anak termasuk juga bukti curahan hati orang tua kepada anak untuk terus berbuat tanpa henti meluruskan jalan si anak agar semakin baik terhadap lingkungan dan taat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Di antara sebaik-baik doa adalah doa yang diajarkan oleh Allah di dalam Al-Qur’an. Doa untuk kebaikan anak yang Allah sebutkan dalam Al Qur’an antara lain :
“Ya Tuhan kami,anugerahkanlah kepada kami istri-istri dan keturunan kami sebagai penyenang hati (jiwa) kami, dan jadikanlah kami teladan bagi orang-orang yang bertakwa” (QS. Al-Furqan: 74).
“Anugerahilah kepadaku dari sisi-Mu seorang putera, yang akan mewarisi aku dan mewarisi (ilmu dan kenabian) dari sebagian keluarga Ya’qub. Dan jadikanlah dia, ya Rabbku, seorang yang diridhai di sisi-Mu”(QS. Maryam: 5-6).
Beliau Nabi Zakariya‘Alaihis salamjuga berdoa :
“Ya Tuhanku,anugerahilah kepadaku dari sisi-Mu seorang anak yang shalih. Sesungguhnya Engkau Maha Mengabulkan doa”(QS. Ali-‘Imran: 38).
“Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada-Mudan (jadikanlah) di antara anak keturunan kami umat yang tunduk patuh kepada-Mu”(QS. Al-Baqarah: 128).
“Ya Tuhanku,anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang shalih”(QS. Ash-Shaffat: 100).
Lalu ada doa lainnya :
“Ya Tuhanku,jadikanlah aku dan dari anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan salat.Ya Tuhan kami, kabulkanlah doaku”(QS. Ibrahim: 40).
“Jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari menyembah berhala”(QS. Ibrahim: 35).
Ada doa Nabi Ibrahim tatakala telah mencapai usia matang yaitu usia 40 tahun :
“Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat beramal shalih yang Engkau ridhai.Berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku”(QS. Al-Ahqaf: 15).
Yang perlu diingat adalah tidak selayaknya orang tua melontarkan kata-kata keburukan untuk anaknya karena itu bisa menjadi sebuah do'a. Do'a keburukan akan menimbulkan bahaya dan merusak anak. NabiShallallahu ‘alaihi wasallammelarang mendoakan keburukan bagi anak, karena ini bertentangan dengan akhlak Islam dan menyelisihi cara pendidikan yang diajarkan para nabi.
Beliau bahkan beraharap kepada Allah seraya bersabda :
“Aku berharap kepada Allah semoga akan lahir dari tulang sulbi mereka keturunan yang senantiasa menyembah hanya kepada Allah.”
Wallahu'alam
Muhammad Nur Abdul Hafidz Suwaid dalam kitabnya Manhaj At-Tarbiyah An-Nabawiyah Lit Thifl mengatakan bahwa yang pertama kali dilihat anak adalah rumah dan lingkungannya. Ketika ia mendengar lantunan doa- doa dari orang tuanya makan dia akan melihat kebaikan di lingkungannya.
Rumah mempunyai pengaruh besar dalam kehidupan anak. Maka doa akan membawa dampak kebaikan bagi si anak. Apalagi Doa orang tua kepada anaknya adalah doa mustajab .
NabiShallallahu ‘alaihi wasallambersabda :
“Tiga doa mustajab yang tidak diragukan lagi, yaitu doa kedua orang tua, doa orang yang bepergian (safar), dan doa orang yang dizalimi” (HR. Abu Daud).
Doa orang tua, baik bapak atau ibunya adalah doa yang mustajab, baik itu berisi doa kebaikan maupun keburukan. Di antara manfaat seringnya mendoakan kebaikan untuk anak adalah:
1. Doa kedua orang tua untuk anak adalah termasuk doa yang mustajab dan akan dikabulkan oleh Allah berdasarkan keterangan dalam hadis Nabi.
2. Mendoakan anak akan menambah semangat dan motivasi dalam mendidik anak.
3. Mendoakan anak akan memperkuat rasa kasih sayang dan kedekatan hati dari kedua orang tua.
Keempat,hal ini merupakan sunah para nabi dan rasul, karena mereka selalu mendoakan kebaikan untuk anak dan juga keturunannya di masa yang akan datang sebagaimana banyak disebutkan dalam Al-Qur’an.
Do'a orang tua untuk anak termasuk juga bukti curahan hati orang tua kepada anak untuk terus berbuat tanpa henti meluruskan jalan si anak agar semakin baik terhadap lingkungan dan taat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Di antara sebaik-baik doa adalah doa yang diajarkan oleh Allah di dalam Al-Qur’an. Doa untuk kebaikan anak yang Allah sebutkan dalam Al Qur’an antara lain :
1. Doa para‘Ibadurrahmandalam Al Qur’an :
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَاوَذُرِّيَّاتِنَاقُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
“Ya Tuhan kami,anugerahkanlah kepada kami istri-istri dan keturunan kami sebagai penyenang hati (jiwa) kami, dan jadikanlah kami teladan bagi orang-orang yang bertakwa” (QS. Al-Furqan: 74).
2. Doa Nabi Zakariya‘Alaihis salam :
فَهَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا(5)يَرِثُنِيوَيَرِثُ مِنْ آَلِ يَعْقُوبَ وَاجْعَلْهُ رَبِّ رَضِيًّا(6)
“Anugerahilah kepadaku dari sisi-Mu seorang putera, yang akan mewarisi aku dan mewarisi (ilmu dan kenabian) dari sebagian keluarga Ya’qub. Dan jadikanlah dia, ya Rabbku, seorang yang diridhai di sisi-Mu”(QS. Maryam: 5-6).
Beliau Nabi Zakariya‘Alaihis salamjuga berdoa :
رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَذُرِّيَّةً طَيِّبَةًإِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ
“Ya Tuhanku,anugerahilah kepadaku dari sisi-Mu seorang anak yang shalih. Sesungguhnya Engkau Maha Mengabulkan doa”(QS. Ali-‘Imran: 38).
3. Doa Nabi Ibrahim dan Isma’il‘Alaihimas salam :
رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِنْذُرِّيَّتِنَاأُمَّةً مُسْلِمَةً لَكَ
“Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada-Mudan (jadikanlah) di antara anak keturunan kami umat yang tunduk patuh kepada-Mu”(QS. Al-Baqarah: 128).
4 doakhalilullahNabi Ibrahim‘Alaihis salam :
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ
“Ya Tuhanku,anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang shalih”(QS. Ash-Shaffat: 100).
Lalu ada doa lainnya :
رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْذُرِّيَّتِيرَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ
“Ya Tuhanku,jadikanlah aku dan dari anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan salat.Ya Tuhan kami, kabulkanlah doaku”(QS. Ibrahim: 40).
وَاجْنُبْنِيوَبَنِيَّأَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ
“Jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari menyembah berhala”(QS. Ibrahim: 35).
Ada doa Nabi Ibrahim tatakala telah mencapai usia matang yaitu usia 40 tahun :
رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي
“Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat beramal shalih yang Engkau ridhai.Berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku”(QS. Al-Ahqaf: 15).
Yang perlu diingat adalah tidak selayaknya orang tua melontarkan kata-kata keburukan untuk anaknya karena itu bisa menjadi sebuah do'a. Do'a keburukan akan menimbulkan bahaya dan merusak anak. NabiShallallahu ‘alaihi wasallammelarang mendoakan keburukan bagi anak, karena ini bertentangan dengan akhlak Islam dan menyelisihi cara pendidikan yang diajarkan para nabi.
Beliau bahkan beraharap kepada Allah seraya bersabda :
“Aku berharap kepada Allah semoga akan lahir dari tulang sulbi mereka keturunan yang senantiasa menyembah hanya kepada Allah.”
Wallahu'alam
(wid)