Doa-doa yang Perlu Dihafalkan dalam Rangkaian Safar
Senin, 05 Juni 2023 - 12:21 WIB
Sebelum berakvitas disunahkan mengawali dengan doa. Termasuk doa yang penting untuk dihafalkan adalah doa dalam rangkaian safar (bepergian), yaitu sebelum bepergian, saat perjalanan hingga sampai tujuan, semua dihiasi dengan doa dan zikir.
Rasulullah Shallalahu 'Alaihi wa Sallam meminta umatnya untuk memperbanyak mengucapkan do’a, berdasarkan hadis :
Dari Abu Hurairah Radhyallahu anhu, ia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Tiga do’a yang pasti dikabulkan (mustajab) dan tidak ada keraguan lagi tentang-nya, do’anya seorang yang dizhalimi, do’anya musafir (orang yang melakukan perjalanan), do’a buruk orang tua terhadap anaknya.’” (HR. Ah-mad, Abu Dawud, dan At-Tirmidzi)
Berikut ini buku kumpulan doa Imam an-Nawawi dan kitab hadis karya Syaikh Al-bani merangkum doa dalam rangkaian safar.
Bismilaahi tawakkaltu ‘alallahi wa laa hawla wa laa quwwata illaa billaahi.
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah, aku menyerahkan diriku pada Allah dan tidak ada daya dan kekuatan selain dengan Allah saja.”
ASTAWDI’ULLOHA DIINAKA, WA AMAANATAKA, WA KHOWAATIIMA ‘AMALIK.
Artinya: Aku menitipkan agamamu, amanahmu, dan amal terakhirmu kepada Allah.
ZAWWADAKALLOHUT TAQWAA, WA GHOFARO DZANBAKA, WA YASSARO LAKAL KHOIRO HAITSUMAA KUNTA.
Artinya: Semoga Allah membekalimu ketakwaan, mengampuni dosamu, dan memudahkan kebaikan untukmu di mana pun kamu berada.
ASTAWDI’UKALLOHALLADZII LAA TADHII’U WA DAA-I’UHU.
Artinya: Aku menitipkan kalian kepada Allah yang tidak mungkin menyia-nyiakan titipan [yang dititipkan kepadanya.
Rasulullah Shallalahu 'Alaihi wa Sallam meminta umatnya untuk memperbanyak mengucapkan do’a, berdasarkan hadis :
Dari Abu Hurairah Radhyallahu anhu, ia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Tiga do’a yang pasti dikabulkan (mustajab) dan tidak ada keraguan lagi tentang-nya, do’anya seorang yang dizhalimi, do’anya musafir (orang yang melakukan perjalanan), do’a buruk orang tua terhadap anaknya.’” (HR. Ah-mad, Abu Dawud, dan At-Tirmidzi)
Berikut ini buku kumpulan doa Imam an-Nawawi dan kitab hadis karya Syaikh Al-bani merangkum doa dalam rangkaian safar.
1. Ketika persiapan safar selesai dan sudah berangkat. Ketika keluar dari rumah membaca :
بِسْمِ اللَّهِ ، تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ ، وَلا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّه
Bismilaahi tawakkaltu ‘alallahi wa laa hawla wa laa quwwata illaa billaahi.
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah, aku menyerahkan diriku pada Allah dan tidak ada daya dan kekuatan selain dengan Allah saja.”
2. Ketika sudah siap-siap jalan dan berada di kendaraan, berdoa :
أَسْتَوْدِعُ اللَّهَ دِينَكَ وَأَمَانَتَكَ وَخَوَاتِيمَ عَمَلِكَ
ASTAWDI’ULLOHA DIINAKA, WA AMAANATAKA, WA KHOWAATIIMA ‘AMALIK.
Artinya: Aku menitipkan agamamu, amanahmu, dan amal terakhirmu kepada Allah.
3. Dilanjutkan dengan berdoa agar selama perjalanan tetap dalam kondisi dan suasana bertakwa kepada Allah Ta'ala.
زَوَّدَكَ اللَّهُ التَّقْوَى وَغَفَرَ ذَنْبَكَ وَيَسَّرَ لَكَ الْخَيْرَ حَيْثُمَا كُنْتَ
ZAWWADAKALLOHUT TAQWAA, WA GHOFARO DZANBAKA, WA YASSARO LAKAL KHOIRO HAITSUMAA KUNTA.
Artinya: Semoga Allah membekalimu ketakwaan, mengampuni dosamu, dan memudahkan kebaikan untukmu di mana pun kamu berada.
4. Doa musafir kepada yang ditinggalkan :
أَسْتَوْدِعُكَ اللَّهَ الَّذِى لاَ تَضِيعُ وَدَائِعُهُ
ASTAWDI’UKALLOHALLADZII LAA TADHII’U WA DAA-I’UHU.
Artinya: Aku menitipkan kalian kepada Allah yang tidak mungkin menyia-nyiakan titipan [yang dititipkan kepadanya.
5. Doa ketika mulai meninggalkan rumah :
بِسْمِ اللَّهِ (3x)
الحَمْدُ للِه
سُبْحَانَ الَّذِى سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ
سُبْحَانَكَ إِنِّى قَدْ ظَلَمْتُ نَفْسِى فَاغْفِرْ لِى فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ
الحَمْدُ للِه
سُبْحَانَ الَّذِى سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ
سُبْحَانَكَ إِنِّى قَدْ ظَلَمْتُ نَفْسِى فَاغْفِرْ لِى فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ