Syarat dan Cara Mendapatkan Buku Nasab Rabithah Alawiyah

Senin, 05 Juni 2023 - 18:16 WIB
Cara mendapatkan buku Nasab Rabithah Alawiyah ini bisa dengan mengajukan permohonan pengajuan pembuatan Buku Nasab di Maktab Daimi Rabithah Alawiyah. Foto/dok maktabdaimi.org
Syarat dan cara mendapatkan buku Nasab Rabithah Alawiyah perlu diketahui kalangan 'Alawiyin. Di Indonesia, para keturunan Alawiyin (Ba 'Alawi) disebut dengan Habib (jamaknya Habaib).

Mereka adalah orang-orang yang punya pertalian darah atau hubungan nasab dengan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Buku Nasab ini diperoleh dari Rabithah Alawiyah, sebuah organisasi Islam yang bertugas menghimpun warga negara Indonesia keturunan Arab, khususnya yang memiliki garis keturunan langsung dengan Nabi Muhammad SAW.

Sekadar informasi, Rabithah Alawiyah berkantor pusat di Jalan TB Simatupang No 7A Jakarta dan saat ini dipimpin oleh Habib Taufiq Bin Abdul Qodir Assegaf.

Sejarah Singkat Rabithah Alawiyah

Dikutip dari laman resminya, pendirian Rabithah Alawiyah awalnya bernama "Perkoempoelan Arrabitatoel-Alawijah". Saat itu, organisasi ini mengirimkan surat permintaan pengesahan pada 8 Maret 1928 yang ditandatangani langsung Sayid Muhamad bin Abdulrahman bin Syahab dan Sayid Achmad bin Abdullah Assagaf.



Keduanya merupakan ketua dan sekretaris organisasi tersebut. Adapun surat permintaan pengesahan ditujukan kepada Tuan Besar Hindia Nederland, G.R. Erdbrink. Setelahnya, permintaan itu disetujui dan menjadikan "Perkoempoelan Arrabitatoel-Alawijah" sebagai perkumpulan legal (rechtspersoon) pada tanggal 27 Desember 1928.

Awalnya, tujuan pendirian perkumpulan ini adalah sebagai usaha memajukan bangsa Arab Hadrami secara jasmani dan rohani hingga menguatkan tali persaudaraan antara golongan Sayyid dan orang Arab Hadrami lainnya. Selain itu, Rabithah Alawiyah bertujuan mendidik anak piatu, menolong janda-janda dan orang yang tidak mampu bekerja, fakir miskin, serta memelihara keturunan Sayyid dan setiap sesuatu yang berkaitan dengannya.

Organisasi ini juga turut melaksanakan dan menyebarkan dakwah Islam, bahasa Arab, serta ilmu lainnya yang bermanfaat untuk umat. aat ini, dalam struktur organisasi dan pengurus inti DPP Rabithah Alawiyah periode 2021-2026, Habib Taufiq bin Abdulqadir Assegaf menjadi Ketua Umum. Sedangkan Wakil Ketua Umum 1 dan 2 masing-masing adalah Muhammad bin Idrus Alhamid dan Husin bin Muhammad Alhamid.

Sekilas Sejarah Berdirinya Maktab Daimi

Sejarah pencatatan nasab Alawiyyin telah dimulai oleh Syaikh Ali bin Abubakar As-Sakran pada abad 9 H. Pencatatan nasab alawiyyin juga dilakukan oleh Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad, dengan bantuan biaya dari raja-raja India.

Pada tanggal 10 Maret 1932 Rabithah Alawiyah resmi membentuk Maktab Daimi yaitu lembaga otonom yang bertugas memelihara sejarah dan silsilah keturunan Rasulullah SAW yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia.

Tujuan mendirikan Maktab Daimi adalah untuk mencatat sejarah dan silsilah para Alawiyyin yang tersebar di berbagai penjuru Indonesia. Sehingga sejarah dan silsilah Alawiyyin tetap lestari dan terjaga.

Cara Mendapatkan Buku Nasab Rabithah Alawiyah

Bagi kalangan Alawiyin yang ingin mendapatkan Buku Nasab Rabithah Alawiyah, berikut syarat dan pengajuan pembuatan Buku Nasab di Maktab Daimi Rabithah Alawiyah :

1. Pemohon mengajukan permohonan dengan mengisi biodata lengkap pada formulir permohonan pembuatan buku nasab dari Maktab Daimi-Rabithah Alawiyah.

2. Pemohon menuliskan pada formulir nama lengkap, nama ayah, nama kakek, dan seterusnya sedikitnya sampai kakek ke-lima dengan benar.

3. Pemohon menuliskan nama-nama saudaranya, nama saudara-saudara ayahnya, dan nama saudara-saudara kakeknya dengan lengkap dan benar.

4. Bagi pemohon atau salah satu dari keluarga pemohon dari garis keturunan ayahnya yang telah memiliki buku nasab agar melampirkan fotocopy dari buku nasab tersebut.

5. Melampirkan fotocopy KTP atau paspor, Kartu Keluarga (KK) dan Akte Kelahiran masing-masing 1 (satu) lembar.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi orang munafik adalah shalat isya' dan shalat subuh.  Sekiranya mereka mengetahui pahala yang ada pada keduanya, pasti mereka akan mendatanginya meskipun dengan merangkak.

(HR. Sunan Ibnu Majah No. 789)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More