15 Hukum Bacaan Mad dalam Tajwid Beserta Contohnya

Minggu, 11 Juni 2023 - 17:30 WIB
Pada dasarnya hukum bacaan Mad lebih berfokus pada panjang pendeknya kalimat ketika membaca Al-Quran. Foto/dok Channel Almustari
Hukum bacaan Mad dalam tajwid perlu dipahami oleh setiap umat muslim. Pada dasarnya hukum bacaan ini lebih berfokus pada panjang pendeknya suatu kalimat.

Hukum bacaan Mad sendiri secara umum dibagi menjadi dua, yakni Mad Tabi'i dan Mad Far'i. Namun untuk hukum bacaan Mad Far'i ini kembali terbagi ke dalam 14 macam hukum.

Jadi terdapat total 15 hukum bacaan Mad yang perlu diketahui oleh umat Islam. Berikut ini penjelasannya:

15 Hukum Bacaan Mad dalam Tajwid

1. Mad Tabi'i

Mad Tabi'i atau Mad Asli adalah hukum bacaan yang berlaku bila terdapat harakat fathah bertemu alif, kasrah bertemu ya, dan wau bertemu dhammah. Huruf mad thabi'i ada 3 yaitu: Alif (ا), Wau (و), dan Ya (ي). Hukumnya dibaca panjang dua harakat.

إِيَّاكَ (Iyyaaka), اَعُوۡذُ (Audzuu), dan فِيهَا (Fiihaa)

Contoh:

إِيَّاكَ


Dibaca: "Iyyaaka"

اَعُوۡذُ


Dibaca: "A'uudzu"

فِيهَا


Dibaca: "FiiHaa"

2. Mad Far'i

Mad Far'i secara bahasa artinya adalah cabang. Sedangkan secara istilah, Mad Far'i adalah mad yang merupakan hukum tambahan dari mad asli (sebagai hukum asalnya), yang disebabkan oleh hamzah atau sukun.

- Mad Jaiz Munfashil

Mad Jaiz Munfashil ini terjadi ketika ada huruf Mad Thobi'i bertemu dengan alif berharakat fathah, kasrah, atau dhammah. Maka cara membacanya boleh p[anjang dua harakat sampai enam harakat.

Contoh:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ


Dibaca: "Innaa Anzalnaahu"

- Mad Wajib Muttasil

Mad Wajib Muttasil terjadi karena bertemunya huruf mad dengan hamzah pada satu kalimat. Sehingga cara membacanya adalah panjang enam harakat.

Contoh:

عَمَّ يَتَسَآءَلُونَ


Dibaca: 'Amma Yatasaaaa Aluun."

- Mad Lazim Mutsaqal Kilmi

Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi adalah hukum bacaan pada pertemuan huruf mad dengan sukun dan tetap di-idghamkan dan ditasydidkan. Harus dibaca enam harakat.

Contoh:

وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ


Dibaca: "waladh-Dhaolliiiin"

- Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi

Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi adalah hukum bacaan yang terjadi bila mad thabi'i bertemu dengan huruf bersukun, tetapi bukan di akhir kata. Dibaca enam harakat.

Contoh:

اٰۤلْـٰٔنَ


Dibaca: "Al Aaaaaan"

- Mad Lazim Harfi Mukhaffaf

Apabila ada huruf ha (ح), ya' (ي), tha' (ط), alif (ا), Ha (ه), dan ra' (ر) di awal surat yang terdiri dari satu atau beberapa huruf yang terletak pada awal surat. Dibaca panjang dua harakat.

Contoh:

الۤرٰ


Dibaca: "Alif Laaam Roo"

- Mad Lazim Harfi Mutsaqqal

Bila ada nun (ن), qaf (ق), shad (ص), ain (ع), sin (س), lam (ل), kaf (ك), dan mim (م) di awal surat yang terdiri dari satu atau beberapa huruf yang terletak pada awal surat. Dibaca panjang dua harakat.

Contoh:

الۤمّۤصۤ


Dibaca: "Alif Lam-Miimm-Shood

- Mad Layyin

Mad Layyin terjadi jika setelah huruf yang berharakat fathah wau sukun atau ya’ sukun. Dibaca panjang dua harakat.

Contoh:

رَيْبٌ خَوْفٌ


Dibaca: "Roibun khouuf"

- Mad Badal

Mad Badal terjadi jika ada huruf hamzah berharakat dan sukun yang dipertemukan dalam satu kalimat. Dibaca panjang dua harakat.

Contoh:

لِإِيلَٰفِ قُرَيْشٍ


Dibaca: "Li-iilafi Quraiisy"

- Mad Iwad

Hukum bacaan disebut Mad Iwad apabila ada fathatain ( ـً ) pada akhir kata karena Waqaf (berhenti) dan dibaca mad sebagai pengganti tanwin. Dibaca panjang dua harakat.

Contoh:

كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءً


Dibaca: Katsiirow Wanisaa."

Perlu dicatat, hukum Mad Iwad yang dijelaskan tersebut tidak berlaku pada bacaan Ta' Marbutah ( ىة , ة ). Apabila ada Ta' Marbutah berharakat fathatain ( ـً ) dan diwakafkan, maka membacanya harus mengubah Ta' Marbutah menjadi Ha’ ( ه, ىه ) sukun/mati.

- Mad Arid Lissukun

Hukum bacaan ini terjadi bila ada waqaf atau tempat pemberhentian bacaan, sementara sebelum waqaf terdapat ketentuan mad thabi'i dan mad layyin. Dipaca panjang dua harakat, empat harakat, dan enam harakat.

Contoh:

بِاَصْحٰبِ الْفِيْلِ


Dibaca: "Biash-haabil-fiil"

- Mad Shilah Qashirah

Mad Shilah Qashirah terjadi bila ada huruf ha dhamir (ه) yang huruf sebelumnya hidup (berharakat). Dibaca panjang dua harakat.

Contoh:

بِاَصْحٰبِ الْفِيْلِ


Dibaca: "Biash-haabil-fiil

- Mad Shilah Thawilah

Hukum bacaan ini terjadi bila terdapat ha dhamir (ه) bertemu dengan huruf hamzah yang berharakat setelahnya. Dibaca panjang lima harakat.

Contoh:

عِنْدَهٗٓ اِلَّا


Dibaca: 'Indahuu illaa.

- Mad Tamkin

Hukum ini berlaku bila terdapat dua huruf ya yang bertemu, dimana salah satunya berharakat tasydid (ـّـ) juga kasrah (ـِـ), sementara huruf ya' yang kedua berharakat sukun (ـْـ). Dibaca panjang dua harakat.

Contoh:

النَّبِيّٖنَ


Dibaca: "An-Nabiyyiin"

- Mad Farq

Mad Farq terjadi bila dua hamzah bertemu, yaitu hamzah istifham (untuk bertanya) dan hamzah washal pada alif lam ma'rifah (ال). Dibaca panjang enam harakat.

Contoh:

قُلْ ءٰۤالذَّكَرَيْنِ


Dibaca: "Qul Aaadzdzakaroiin"

(rhs)
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Umar bin Al Khaththab, Nabi shallallahu 'alaihi wa salam bersabda:  Maukah kalian aku beritahu pemimpin kalian yang terbaik dan pemimpin kalian yang terburuk?  Pemimpin yang terbaik adalah mereka yang kalian cintai, dan mereka mencintai kalian, kalian mendoakan kebaikan kepada mereka, dan mereka pun mendoakan kebaikan kepada kalian,  Sedangkan pemimpin kalian yang terburuk adalah mereka yang kalian benci, dan merekapun membenci kalian, kalian melaknat mereka, dan mereka pun melaknat kalian.

(HR. Tirmidzi No. 2190)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More