Kisah Raja Charles III Mengaku Berutang Budi kepada Para Ulama Islam
Jum'at, 16 Juni 2023 - 06:15 WIB
Raja Inggris yang baru, Raja Charles III , memiliki masa lalu yang menyenangkan bagi umat Islam . Pada saat masih sebagai putra mahkota, ia seringkali berbicara positif tentang Islam dan muslim.
Charles, yang menjadi raja baru pada 6 Mei 2023, menggantikan ibunya Ratu Elizabeth II yang meninggal, bukanlah seorang Muslim - tetapi kekaguman dan pengetahuannya tentang iman Islam didokumentasikan dengan baik.
Middle East Eye (MEE) mencatat, Charles III sering berkomentar tentang kontribusi umat Islam terhadap sains, seni, dan akademisi.
“Kita harus ingat bahwa kita di Barat berutang budi kepada para ulama Islam, karena berkat merekalah selama Abad Kegelapan di Eropa khazanah pembelajaran klasik tetap hidup,” katanya di Universitas Al-Azhar di 2006.
Tiga tahun sebelumnya, di Markfield Institute for Higher Education di Leicestershire, dia mengomentari kontribusi Islam terhadap matematika.
“Siapa pun yang meragukan kontribusi Islam dan Muslim pada Renaisans Eropa harus, sebagai latihan, mencoba melakukan aritmatika sederhana menggunakan angka Romawi."
"Syukurlah angka Arab dan konsep nol diperkenalkan ke dalam pemikiran Eropa oleh matematikawan Muslim!"
Dalam pidatonya yang terkenal pada tahun 1993, dia berbicara tentang kemajuan hak-hak perempuan di negara-negara Muslim sebelum beberapa di Barat.
“Negara-negara Islam seperti Turki, Mesir, dan Suriah memberi perempuan hak pilih sejak Eropa memberikan hak pilih kepada perempuannya dan jauh lebih awal daripada di Swiss! Di negara-negara tersebut perempuan telah lama menikmati upah yang setara, dan kesempatan untuk memainkan peran kerja penuh dalam masyarakat mereka.”
Belajar Bahasa Arab
Raja Charles III tak awam terhadap muslim dan Islam. Ia belajar Bahasa Arab karena ingin lebih memahami Al-Quran. Ia juga seringkali berbicara tentang sejarah dan teologi Islam.
Pada tahun 1996, mufti agung Siprus, secara mengejutkan, menuduh Charles III - raja Inggris yang baru - diam-diam menjadi seorang Muslim.
"Tahukah Anda bahwa Pangeran Charles telah masuk Islam. Ya, ya. Dia adalah seorang Muslim. Saya tidak bisa mengatakan lebih banyak. Tapi itu terjadi di Turki. Oh, ya, dia masuk Islam," kata almarhum Nazim Al-Haqqani sebagaimana dilansir .
“Ketika Anda sampai di rumah, periksa seberapa sering dia bepergian ke Turki. Anda akan menemukan bahwa raja masa depan Anda adalah seorang Muslim.”
Istana Buckingham hanya menjawab: "Omong kosong."
Pria berusia 73 tahun, yang sekarang menjadi kepala Gereja Inggris, telah sering berbicara berkaitan dengan Muslim dan Islam.
Charles, yang menjadi raja baru pada 6 Mei 2023, menggantikan ibunya Ratu Elizabeth II yang meninggal, bukanlah seorang Muslim - tetapi kekaguman dan pengetahuannya tentang iman Islam didokumentasikan dengan baik.
Middle East Eye (MEE) mencatat, Charles III sering berkomentar tentang kontribusi umat Islam terhadap sains, seni, dan akademisi.
“Kita harus ingat bahwa kita di Barat berutang budi kepada para ulama Islam, karena berkat merekalah selama Abad Kegelapan di Eropa khazanah pembelajaran klasik tetap hidup,” katanya di Universitas Al-Azhar di 2006.
Tiga tahun sebelumnya, di Markfield Institute for Higher Education di Leicestershire, dia mengomentari kontribusi Islam terhadap matematika.
“Siapa pun yang meragukan kontribusi Islam dan Muslim pada Renaisans Eropa harus, sebagai latihan, mencoba melakukan aritmatika sederhana menggunakan angka Romawi."
"Syukurlah angka Arab dan konsep nol diperkenalkan ke dalam pemikiran Eropa oleh matematikawan Muslim!"
Dalam pidatonya yang terkenal pada tahun 1993, dia berbicara tentang kemajuan hak-hak perempuan di negara-negara Muslim sebelum beberapa di Barat.
“Negara-negara Islam seperti Turki, Mesir, dan Suriah memberi perempuan hak pilih sejak Eropa memberikan hak pilih kepada perempuannya dan jauh lebih awal daripada di Swiss! Di negara-negara tersebut perempuan telah lama menikmati upah yang setara, dan kesempatan untuk memainkan peran kerja penuh dalam masyarakat mereka.”
Belajar Bahasa Arab
Raja Charles III tak awam terhadap muslim dan Islam. Ia belajar Bahasa Arab karena ingin lebih memahami Al-Quran. Ia juga seringkali berbicara tentang sejarah dan teologi Islam.
Pada tahun 1996, mufti agung Siprus, secara mengejutkan, menuduh Charles III - raja Inggris yang baru - diam-diam menjadi seorang Muslim.
"Tahukah Anda bahwa Pangeran Charles telah masuk Islam. Ya, ya. Dia adalah seorang Muslim. Saya tidak bisa mengatakan lebih banyak. Tapi itu terjadi di Turki. Oh, ya, dia masuk Islam," kata almarhum Nazim Al-Haqqani sebagaimana dilansir .
“Ketika Anda sampai di rumah, periksa seberapa sering dia bepergian ke Turki. Anda akan menemukan bahwa raja masa depan Anda adalah seorang Muslim.”
Istana Buckingham hanya menjawab: "Omong kosong."
Pria berusia 73 tahun, yang sekarang menjadi kepala Gereja Inggris, telah sering berbicara berkaitan dengan Muslim dan Islam.
(mhy)