Meneladani Ibrahim (3): Ujian dan Kematangan Hidup

Kamis, 22 Juni 2023 - 20:29 WIB
Yang segera direspons oleh Ibrahim dengan kecerdikan dan logika: "Lalu wajarkah kalian menyembah mereka selain Allah? Sedangkan mereka tidak memberi manfaat apa-apa?"

Pelajaran terpenting dari dialog antara Ibrahim dan raja itu adalah bahwa seorang Muslim, apalagi para ulama dan Dai harus memiliki ketajaman logika, sekaligus kapabilitas dalam mengkomunikasikan kebenaran.

Kelemahan logika dan ketidakmampuan mengkomunikasikan kebenaran melahirkan Dai-dai yang kerap bermain dogma, mudah menyalahkan, bahkan mengkafirkan. Yang lebih berbahaya lagi ketika para Dai melakukan dakwah dengan metode bolduzer. Menghancurkan segala harapan hidayah atas nama dakwah. Bahkan lebih berbahaya meruntuhkan keindahan wajah Islam itu sendiri.

(bersambung)!

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(rhs)
Halaman :
cover top ayah
اِنَّمَا يُرِيۡدُ الشَّيۡطٰنُ اَنۡ يُّوۡقِعَ بَيۡنَكُمُ الۡعَدَاوَةَ وَالۡبَغۡضَآءَ فِى الۡخَمۡرِ وَالۡمَيۡسِرِ وَيَصُدَّكُمۡ عَنۡ ذِكۡرِ اللّٰهِ وَعَنِ الصَّلٰوةِ‌ ۚ فَهَلۡ اَنۡـتُمۡ مُّنۡتَهُوۡنَ
Dengan minuman keras dan judi itu, setan hanyalah bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu, dan menghalang-halangi kamu dari mengingat Allah dan melaksanakan shalat, maka tidakkah kamu mau berhenti?

(QS. Al-Maidah Ayat 91)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More