Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah 2023 Berikut Jadwal Harinya
Minggu, 25 Juni 2023 - 21:53 WIB
Niat puasa Tarwiyah dan Arafah 2023 berikut jadwal harinya penting diketahui umat muslim. Tahun ini ada dua versi terkait hari pelaksanaan puasa Tarwiyah dan Arafah.
Sebagaimana diketahui, puasa Tarwiyah adalah puasa sunnah yang dikerjakan pada hari ke-8 Dzulhijjah. Puasa Arafah dikerjakan pada 9 Dzulhijjah. Menurut perhitungan Hisab Muhammadiyah, jadwal Puasa Tarwiyah dilaksanakan besok, Senin (26 Juni 2023). Sedangkan Pemerintah menetapkan jadwal Puasa Tarwiyah Hari Selasa (27 Juni 2023).
Jadwal Puasa Tarwiyah-Arafah Versi Hisab Muhammadiyah
Puasa Tarwiyah: Senin, 26 Juni 2023.
Puasa Arafah: Selasa, 27 Juni 2023.
Jadwal Puasa Tarwiyah-Arafah Versi Rukyat Pemerintah
Puasa Tarwiyah: Selasa, 27 Juni 2023.
Puasa Arafah: Rabu, 28 Juni 2023.
Meski terjadi perbedaan jadwal Puasa Arafah, umat Islam di Indonesia diimbau tetap menjaga kerukunan dan menghargai perbedaan. Tinggal pilih yang mana Anda yakini. Semoga ibadah puasa kita diterima Allah.
Niat Puasa Tarwiyah 8 Dzulhijjah
Tata cara Niat puasa Tarwiyah hendaknya berniat pada malam hari sebelum terbit Fajar. Namun, dibolehkan berniat di siang harinya dengan catatan belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan dan minum. Inilah kelonggaran bagi yang melaksanakan puasa sunnah.
Nawaitu shauma ghadin 'an adaai sunnati yaumit Tarwiyyati lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku niat puasa sunnah Tarwiyah besok hari karena Allah Ta'ala."
Niat Puasa Arafah 9 Dzulhijjah
Nawaitu shauma ghadin 'an adaa i sunnati Arofah Lillaahi Ta'aalaa.
Artinya: "Aku niat puasa sunnah Arafah besok hari karena Allah Ta'ala."
Dalil Puasa Sunnah Tarwiyah
Puasa Tarwiyah 8 Dzulhijjah tetaplah sunnah karena temasuk cakupan puasa di awal-awal bulan Dzulhijjah. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma, secara marfu': "Tidak ada hari yang lebih dicintai Allah dibandingkan hari-hari ini yakni 10 hari Dzulhijjah." Mereka bertanya: "Tidak juga dengan jihad wahai Rasulullah?" Nabi menjawab: "Tidak juga dengan jihad, kecuali seorang laki-laki yang keluar membawa harta dan jiwanya, dan dia tidaklah kembali dengan itu semua (maksudnya mati syahid)." (HR Abu Dawud)
Sebagaimana diketahui, puasa Tarwiyah adalah puasa sunnah yang dikerjakan pada hari ke-8 Dzulhijjah. Puasa Arafah dikerjakan pada 9 Dzulhijjah. Menurut perhitungan Hisab Muhammadiyah, jadwal Puasa Tarwiyah dilaksanakan besok, Senin (26 Juni 2023). Sedangkan Pemerintah menetapkan jadwal Puasa Tarwiyah Hari Selasa (27 Juni 2023).
Jadwal Puasa Tarwiyah-Arafah Versi Hisab Muhammadiyah
Puasa Tarwiyah: Senin, 26 Juni 2023.
Puasa Arafah: Selasa, 27 Juni 2023.
Jadwal Puasa Tarwiyah-Arafah Versi Rukyat Pemerintah
Puasa Tarwiyah: Selasa, 27 Juni 2023.
Puasa Arafah: Rabu, 28 Juni 2023.
Meski terjadi perbedaan jadwal Puasa Arafah, umat Islam di Indonesia diimbau tetap menjaga kerukunan dan menghargai perbedaan. Tinggal pilih yang mana Anda yakini. Semoga ibadah puasa kita diterima Allah.
Niat Puasa Tarwiyah 8 Dzulhijjah
Tata cara Niat puasa Tarwiyah hendaknya berniat pada malam hari sebelum terbit Fajar. Namun, dibolehkan berniat di siang harinya dengan catatan belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan dan minum. Inilah kelonggaran bagi yang melaksanakan puasa sunnah.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an adaai sunnati yaumit Tarwiyyati lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku niat puasa sunnah Tarwiyah besok hari karena Allah Ta'ala."
Niat Puasa Arafah 9 Dzulhijjah
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an adaa i sunnati Arofah Lillaahi Ta'aalaa.
Artinya: "Aku niat puasa sunnah Arafah besok hari karena Allah Ta'ala."
Dalil Puasa Sunnah Tarwiyah
Puasa Tarwiyah 8 Dzulhijjah tetaplah sunnah karena temasuk cakupan puasa di awal-awal bulan Dzulhijjah. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma, secara marfu': "Tidak ada hari yang lebih dicintai Allah dibandingkan hari-hari ini yakni 10 hari Dzulhijjah." Mereka bertanya: "Tidak juga dengan jihad wahai Rasulullah?" Nabi menjawab: "Tidak juga dengan jihad, kecuali seorang laki-laki yang keluar membawa harta dan jiwanya, dan dia tidaklah kembali dengan itu semua (maksudnya mati syahid)." (HR Abu Dawud)
(rhs)