Malaikat Bisa Berubah Wujud dalam Hadis tentang Dialog Nabi Muhammad SAW dengan Jibril

Sabtu, 26 Agustus 2023 - 13:45 WIB
Malaikat bisa berubah bentuk apa saja. Ilustrasi: ist
Potongan hadis dari Umar bin Khattab ra yang menceritakan tentang dialog Nabi Muhammad SAW dengan malaikat Jibril tentang Islam, Iman, Ikhsan, dan hari kiamat, dimulai dengan kalimat sebagai berikut:

"Suatu hari, kami duduk-duduk bersama Rasulullah SAW. Tiba-tiba datang kepada kami seorang laki-laki yang sangat putih pakaiannya lagi sangat hitam rambutnya. Tidak terlihat padanya bekas atau tanda-tanda safar. Tidak ada seorang pun dari kami yang mengenalnya. Orang tersebut duduk dekat Nabi SAW, dia menempelkan lututnya dengan lutut Nabi SAW, lalu meletakkan kedua tangannya di atas pahanya..."



Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar As-Sidawi dalam bukunya berjudul "Syarah 10 Landasan Agama dari Kalimat Nubuwwah" menjelaskan kalimat 'laki-laki yang sangat putih pakaiannya lagi sangat hitam rambutnya' menunjukkan bahwa malaikat bisa berubah wujud.

Dalam Al-Qur’an dan juga hadis diceritakan oleh Allah bagaimana para malaikat berwujud manusia datang kepada Maryam, Nabi Ibrahim as, Nabi Luth as, demikian juga diceritakan dalam hadis shahih bagaimana Malakulmaut datang kepada Nabi Musa as untuk mencabut nyawanya.



Lalu, bagaimana Jibril sering datang kepada Nabi SAW dalam bentuk sahabat Dihyah al-Kalbi ra. Dan masih banyak lagi lainnya.

Namun, kata Abu Ubaidah Yusuf, perlu diketahui bahwa perubahan wujud malaikat menjadi manusia bukan berarti menunjukkan bolehnya drama atau sandiwara dengan alasan dakwah seperti yang dilakukan oleh sebagian kelompok.

"Malaikat menjelma menjadi manusia adalah dengan izin Allah untuk kebaikan manusia sebab manusia tidak sanggup melihat atau berbicara dengan malaikat. Itulah tujuannya, bukan untuk sandiwara," demikian Abu Ubaidah Yusuf.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
cover top ayah
وَوَصَّيۡنَا الۡاِنۡسَانَ بِوَالِدَيۡهِ اِحۡسَانًا‌ ؕ حَمَلَـتۡهُ اُمُّهٗ كُرۡهًا وَّوَضَعَتۡهُ كُرۡهًا‌ ؕ وَحَمۡلُهٗ وَفِصٰلُهٗ ثَلٰـثُوۡنَ شَهۡرًا‌ ؕ حَتّٰٓى اِذَا بَلَغَ اَشُدَّهٗ وَبَلَغَ اَرۡبَعِيۡنَ سَنَةً  ۙ قَالَ رَبِّ اَوۡزِعۡنِىۡۤ اَنۡ اَشۡكُرَ نِعۡمَتَكَ الَّتِىۡۤ اَنۡعَمۡتَ عَلَىَّ وَعَلٰى وَالِدَىَّ وَاَنۡ اَعۡمَلَ صَالِحًا تَرۡضٰٮهُ وَاَصۡلِحۡ لِىۡ فِىۡ ذُرِّيَّتِىۡ ؕۚ اِنِّىۡ تُبۡتُ اِلَيۡكَ وَاِنِّىۡ مِنَ الۡمُسۡلِمِيۡنَ
Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan, sehingga apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun dia berdoa, Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridhai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sungguh, aku termasuk orang muslim.

(QS. Al-Ahqaf Ayat 15)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More